.

Selasa, 18 Desember 2018

Green Building


Teknologi Hijau adalah Teknologi yang mempertimbangkan penghematan dalam penggunaan sumberdaya alam dan menjaga keberlangsungan ketersediaannya serta meminimalisasi dampak negatif bahkan berusaha meningkatkan kualitas hidup manusia ( Handajani dkk,2015)


Teknologi hijau merujuk kepada satu aplikasi, peralatan dan juga sistem yang mempunyai ciri-ciri mesra alam. Teknologi hijau diperkenalkan dengan tujuan untuk memelihara dan memulihara alam sekitar di samping membantu menyumbangkan sumber tenaga boleh diperbaharui. Ketika ini, sumber alam semakin tandus dan semakin diterokai secara rakus. Teknologi hijau menjadi satu medium untuk membantu manusia menerokai sumber yang boleh diperbaharui bagi menggantikan sumber yang tidak boleh diperbaharui seperti minyak mentah, arang batu dan gas asli. Teknologi hijau juga bukan sahaja membantu dalam kelestarian alam sekitar, tetapi membantu dalam pembangunan lestari menyeluruh (Noizan dkk,2017)

Upaya yang bisa dilakukan oleh manusia hanya menahan laju dari dampak tersebut. Dalam studi literatur ini beberapa upaya-upaya yang dilakukan sehingga munculah Konsep Green Technology/Teknologi Hijau atau dapat disebut juga Clean Technology/Enviromental Technology. Integrasi antara teknologi modern dan ilmu lingkungan yang diaplikasikan untuk melestarikan pemenuhan kebutuhan masyarakat secara berkelanjutan di masa depan tanpa merubah lingkungan dan sumber daya alam. Green building (Green Construction), mengacu pada aspek tata guna lahan, penggunaan material yang mudah terbarukan, penghematan energi, hemat air bersih, hemat bahan/material bangunan, kualitas udara dalam ruangan, kebisingan dan memperhatikan kesehatan perhuninya berdasarkan kaidah pembangunan berkelanjutan (Abduh Natsir, 2016)

Isu tentang Green Building atau bangunan hijau muncul setelah isu lingkungan yang bermuara pada pemanasan global (global warming) disuarakan. Gerakan ini merupakan upaya dalam mengelola bangunan dan lingkungan sehingga dapat bermanfaat bagi generasi sekarang maupun generasi akan datang. Sisa material dari proses atau kegiatan dalam setiap bangunan yang tidak dikelola dengan baik dapat mencemari lingkungan sekitar yang akan berdampak buruk terhadap kehidupan. Kecenderungan peningkatan nilai dan jumlah konstruksi dari tahun ke tahun sehingga berdampak pada berkurangnya cadangan sumber daya alam dan bertambahnya limbah yang dihasilkan (M. Natsir Abduh,  2017)

Bangunan hijau (Green Building) mengacu pada struktur dan menggunakan proses yang bertanggung jawab terhadap lingkungan dan sumber daya yang efisien di seluruh siklus hidup bangunan: dari penentuan tapak sampai desain, konstruksi, operasi, pemeliharaan, renovasi pembongkaran, dan. Praktik ini memperluas dan melengkapi desain bangunan klasik keprihatinan ekonomi, daya tahan utilitas,, dan kenyamanan. Green building adalah konsep untuk ‘bangunan berkelanjutan’ dan mempunyai syarat tertentu, yaitu lokasi, sistim perencanaan dan perancangan, renovasi dan pengoperasian, yang menganut prinsip hemat enrgi serta harus berdampak positif bagi lingkungan, ekonomi dan sosial. (M. Maria, 2016)

Teknologi Hijau adalah Teknologi yang mempertimbangkan penghematan dalam penggunaan sumberdaya alam dan menjaga keberlangsungan ketersediaannya serta meminimalisasi dampak negatif bahkan berusaha meningkatkan kualitas hidup manusia ( Handajani dkk,2015)
Teknologi hijau merujuk kepada satu aplikasi, peralatan dan juga sistem yang mempunyai ciri-ciri mesra alam. Teknologi hijau diperkenalkan dengan tujuan untuk memelihara dan memulihara alam sekitar di samping membantu menyumbangkan sumber tenaga boleh diperbaharui. Ketika ini, sumber alam semakin tandus dan semakin diterokai secara rakus. Teknologi hijau menjadi satu medium untuk membantu manusia menerokai sumber yang boleh diperbaharui bagi menggantikan sumber yang tidak boleh diperbaharui seperti minyak mentah, arang batu dan gas asli. Teknologi hijau juga bukan sahaja membantu dalam kelestarian alam sekitar, tetapi membantu dalam pembangunan lestari menyeluruh (Noizan dkk,2017)

Upaya yang bisa dilakukan oleh manusia hanya menahan laju dari dampak tersebut. Dalam studi literatur ini beberapa upaya-upaya yang dilakukan sehingga munculah Konsep Green Technology/Teknologi Hijau atau dapat disebut juga Clean Technology/Enviromental Technology. Integrasi antara teknologi modern dan ilmu lingkungan yang diaplikasikan untuk melestarikan pemenuhan kebutuhan masyarakat secara berkelanjutan di masa depan tanpa merubah lingkungan dan sumber daya alam. Green building (Green Construction), mengacu pada aspek tata guna lahan, penggunaan material yang mudah terbarukan, penghematan energi, hemat air bersih, hemat bahan/material bangunan, kualitas udara dalam ruangan, kebisingan dan memperhatikan kesehatan perhuninya berdasarkan kaidah pembangunan berkelanjutan (Abduh Natsir, 2016)

Isu tentang Green Building atau bangunan hijau muncul setelah isu lingkungan yang bermuara pada pemanasan global (global warming) disuarakan. Gerakan ini merupakan upaya dalam mengelola bangunan dan lingkungan sehingga dapat bermanfaat bagi generasi sekarang maupun generasi akan datang. Sisa material dari proses atau kegiatan dalam setiap bangunan yang tidak dikelola dengan baik dapat mencemari lingkungan sekitar yang akan berdampak buruk terhadap kehidupan. Kecenderungan peningkatan nilai dan jumlah konstruksi dari tahun ke tahun sehingga berdampak pada berkurangnya cadangan sumber daya alam dan bertambahnya limbah yang dihasilkan (M. Natsir Abduh,  2017)

Bangunan hijau (Green Building) mengacu pada struktur dan menggunakan proses yang bertanggung jawab terhadap lingkungan dan sumber daya yang efisien di seluruh siklus hidup bangunan: dari penentuan tapak sampai desain, konstruksi, operasi, pemeliharaan, renovasi pembongkaran, dan. Praktik ini memperluas dan melengkapi desain bangunan klasik keprihatinan ekonomi, daya tahan utilitas,, dan kenyamanan. Green building adalah konsep untuk ‘bangunan berkelanjutan’ dan mempunyai syarat tertentu, yaitu lokasi, sistim perencanaan dan perancangan, renovasi dan pengoperasian, yang menganut prinsip hemat enrgi serta harus berdampak positif bagi lingkungan, ekonomi dan sosial. (M. Maria, 2016)



Daftar Pustaka
·         Norizan Hassan, Hussin Salamon,Hasimah Abdul Rahman. 2017. PERANAN APLIKASI TEKNOLOGI HIJAU DALAM KONTEKS MELESTARIKAN ALAM SEKITAR MENURUT PERSPEKTIF ISLAM. Jurnal penyelidikan dan inovasi. Vol 4 No.1. Dalam file:///C:/Users/LENOVO/Downloads/NORIZAN-HASSAN-final-1-12.pdf. (Diakses 18 Desember 2018)
·         Handajani Asriningpuri , Fajar Kurniawati , Galih Pambudi. 2015. Teknologi hijau warisan nenek moyang di tanah parahyangan. Jurnal sains dan teknologi lingkungan. Vol 7 No.1. Dalam http://journal.uii.ac.id/JSTL/article/view/3507/3100 . (Diakses 18 Desember 2018)
·         Abduh Natsir, 2016. Pengembangan Bandara Udara Ramah Lingkungan Pada Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar. Jurnal sinaltsub. Vol 2 No. 1. Dalam https://tekniksipilunibos.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/2017_PROSIDING_M.NATSIR_archive.pdf . (Diakses 18 Desember 2018)
·         Abduh, M. Natsir. 2017. Teknologi green pada bangunan berkelanjutan. Jurnal sinaltsub. Vol 2 No. 1. Dalam https://tekniksipilunibos.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/2017_PROSIDING_M.NATSIR_archive.pdf . (Diakses 18 Desember 2018)
·         Sudarwani, M. Maria. 2016. PENERAPAN GREEN ARCHITECTURE DAN GREEN BUILDING SEBAGAI UPAYA PENCAPAIAN SUSTAINABLE ARCHITECTURE. (Diakses 18 Desember 2018)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.