@J01-TRIYATNO
Oleh : Triyatno
Oleh : Triyatno
ABSTRAK
Udara merupakan salah satu
komponen terpenting di dunia yang menunjang kehidupan mahluk hidup. Banyak
pengaruh jika keadaan udara terganggu seperti kenyamanan dan keindahan
lingkungan juga terganggu. Udara merupakan campuran gas yang terdapat pada
lapisan yang megelilingi bumi .komposisi campuran gas tersebut tidak terlalu
konstan, komponen konsentrasinya paling bervariasi adalah air dalam bentuk uap
dan karbondioksida.
Pencemaran udara berarti hadirnya
satu atau beberapa kontaminan di dalam udara atmosfir di luar, seperti debu,
gas, kabut, bau-bauan, asap atau debu dalam kuantitas yang banyak dengan
berbagai sifat sehingga dapat menimbulkan gangguan-gangguan terhadap kehidupan
manusia, tumbuhan ataupun hewan.
Klasifikasi
pencemaran udara dibagi atas 2 yaitu:
a. Pencemaran Udara Primer
Pencemaran udara secara
primer adalah adanya penghasilan sulfur monoksida dan karbon monoksida akibat
proses pembakaran atau dengan kata lain pencemaran primer adalah substansi
pencemaran udara yang ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran.
Contohnya Karbon monoksida yang berasal dari kawasan industri.
b. Pencemaran Udara
Sekunder
Pencemaran udara
sekunder adalah tindak balas dari belerang dioksida yang bergabung dan
membentuk gas-gas regular tidak oleh makhluk hidup yang ada dimuka bumi atau
dengan kata lain pencemaran sekunder adalah substansi pencemaran yang terbentuk
dari reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer. Contohnya adalah pembentukan
ozon dari efek rumah kaca.
Beberapa
jenis polutan pencemar udara antara lain sebagai berikut:
1.
Gas Karbon Monoksida (CO) dan Karbon Dioksida (CO2)
Gas karbon monoksida
(CO) timbul akibat dari proses pembakaran yang tidak sempurna. Karbon monoksida
(CO) dapat bersumber dari proses pembakaran tidak Sempurna. Proses pembakaran
tidak sempurna dapat terjadi pada mesin kendaraan, seperti mobil, sepeda motor,
mesin, industri, kereta api, dan lain-lain. Proses pembakaran ini akan
menghasilkan gas CO. Contoh, jika anda menghidupkan mesin mobil di dalam
garasi, maka garasi harus dalam keadaan terbuka. Apabila garasi berada dalam
keadaaan tertutup rapat, maka gas CO yang keluar dari knalpot akan memenuhi
ruangan garasi tersebut. Jika terhirup oleh seseorang dalam jumlah yang banyak
dapat menyebabkan keracunan yang ditandai dengan badan lemas dan apabila
berlanjut lama dapat menyebabkan kematian.
2.
Gas SO dan SO2
Gas belerang yang
terdapat di udara bebas dapat berupa SO, SO2 dan SO3. Gas belerang tersebut
dihasilkan oleh pembakaran minyak bumi dan batu bara. Jika gas belerang (SO,
SO2 atau SO3) bereaksi dengan gas nitrogen oksida (NO2, NO3) dan uap air
membentuk senyawa asam (asam sulfat, asam nitrat) (Gambar 1). Jika senyawa asam
bersatu dengan uap air akan membentuk awan, lalu mengalami kondensasi dan
presipitasi di udara dan akan turun sebagai hujan asam.
3.
Gas Kloro Fluoro Karbon (CFC)
Memang gas CFC tidak
berbahaya secara langsung, tetapi ketika kita menyemprotkan hair spray atau
parfum, maka gas CFC yang keluar akan langsung terbang membubung tinggi ke
angkasa dan mencapai stratosfer. Pada stratosfer terdapat lapisan ozon (O3) dan
kita kenal sebagai pelindung bumi dari sinar ultraviolet matahari. Jika gas CFC
beraksi dengan lapisan ozon (O3), maka akan terbentuk lubang yang kita kenal
sebagai lubang ozon. Karena lapisan ozon berlubang, maka sinar ultraviolet
matahari langsung menembus dan masuk ke bumi. Sifat sinar ultraviolet memiliki
radiasi tertinggi di antara spektrum sinar-sinar yang lain, sehingga bisa
mengakibatkan tumbuhan menjadi kerdil, terjadinya mutasi genetik, menyebabkan
terjadin
4.
Hidrokarbon (HC) dan Nitrogen Oksida (NO)
HC dan NO yang
dipengaruhi oleh sinar matahari akan membentuksmog yang berupa gas yang
sangat pedih jika mengenai mata dan juga sebagai penyebab penyakit kanker.
Dampak
Polusi Udara Terhadap Makhluk Hidup:
1. Manusia
Dampak pencemaran udara umumnya menyerang saluran pernafasan yang berdampak
secara langsung ke paru-paru. Gangguan kesehatan yang paling umum dirasakan
dari dampak dari menghiru udara yang telah tercemar adalah infeksi saluran
pernafasan atas(ISPA), Penyakit asma, bronkhitis, serta gangguan pernafasan
lainnya.
Selain
penyakit-penyakit yang masuk melalui pernafasan, Dampak pencemaran udara juga
menyerang bagian external tubuh yang terkontak langsung dengan udara yaitu
kulit.Kulit akan tampak menjadi kusam, terjadinya penuaan dini, hilangnya
elastisitas kulit, munculnya flek-flek hitam, hingga serangan kanker kulit.
Selain berdampak secara fisik, pencemaran ini juga berdampak kepada kondisi
psikologi yaitu dapat memicu stres serta menganggu kestabilan emosi.
2. Hewan
Dampak negatif zat-zat
pence-mar udara terhadap fauna (hewan) tidak berbeda jauh dengan dampak-dampak
lain seperti terhadap manusia dan tumbuhan. Dampak terhadap hewan dapat terjadi
secara langsung dan tidak langsung, secara langsung terjadi bila ada interaksi
melalui sistem pernafasan sebagaimana terjadi pada manusia. Dampak tidak
langsung terjadi melalui suatu perantara, baik tumbuhan atau perairan yang
berfungsi sebagai bahan makanan hewan.
Terjadinya emisi zat-
zat pencemar ke atmosfer (udara) seperti partikulat, NOx, SO2, HF dan lain-lain
yang kemudian berinteraksi dengan tumbuhan dan perairan baik melalui proses
pengendapan atau pun penempelan, akan berpengaruh langsung terhadap vegetasi
dan biota perairan hingga dapat menjalar pada hewan- hewan melalui rantai
makanan yang telah terkontaminasi zat pencemar tersebut. Pengaruh Oksida
Nitrogen (NOx) pada dosis tinggi terhadap hewan berupa terjadinya gejala
paralisis sistem syaraf dan konvulusi.
3. Tumbuhan
Tumbuh-tumbuhan
memiliki reaksi yang besar dalam menerima pengaruh perubahan atau gangguan
akibat polusi udara dan perubahan lingkungan. Hal ini terjadi karena banyak
faktor yang berpengaruh, diantaranya spesies tanaman, umur, keseimbangan
nutrisi. kondisi tanaman, temperatur, kelembaban dan penyinaran. Beberapa
contoh kerusakan yang terjadi pada gangguan nutrisonal dan gangguan atraksional
biologis adalah terjadinya penurunan tingkatan kandungan enzym, gangguan pada
respon fisiologis adalah perubahan pada sistem fotosintesa, sedang gangguan
yang nampak secara visual adalah chlorosis (perusakan zat hijau
daun/menguning), flecking (daun bintik-bintik), reduced crop yield (penurunan
hasil panen). Terjadinya gangguan pencema- ran terhadap tumbuhan dapat digolongkan
dalam dua kategori, yaitu pencemaran secara primer dan sekunder.
DAFTAR PUSTAKA
·
Budiyono,Afif.
2001. “Pencemaran
Udara: Dampak Pencemaran Udara Pada Lingkungan” http://www.jurnal.lapan.go.id/index.php/berita_dirgantara/article/viewFile/687/605.
(Diakses Pada 14 November)
·
Setiawan,Budi.
2018. Jenis
Polutan Pencemar Udara Beserta Dampaknya. http://ilmulingkungan.com/jenis-polutan-pencemar-udara-beserta-dampaknya/.
(Diakses Pada 14 November)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.