Abstrak:
Udara adalah faktor penting dalam
kehidupan, namun, di era modern, sejalan dengan perkembangan pembangunan fisik
kota dan pusat industri, serta berkembangnya transportasi, telah menyebabkan
kualitas udara mengalami perubahan. Dari yang mulanya segar, kini, kering dan
kotor akibat dari terjadinya pencemaran udara karena kendaraan transportasi.
Lewat penggunaan metode kepustakaan, maka, tampak dengan jelas ada beberapa hal
yang harus mendapatkan perhatian yang serius, di antaranya; 1. Pemberian izin
bagi angkutan umum kecil lebih dibatasi, sementara, kendaraan angkutan massal,
diperbanyak. 2. Kontrol jumlah kendaraan pribadi. 3. Pembatasan usia kendaraan
. 4. Pembangunan MRT, dan pembuatan Electronic Road Pricing. 5. Pengaturan lalu
lintas, rambu-rambu, dan tindakan tegas terhadap pelanggaran berkendaraan. 6.
Uji emisi harus dilakukan secara berkala
pada kendaraan umum maupun pribadi. 7. Penanaman pohon berdaun lebar di pinggir
jalan yang lalu lintasnya padat serta di sudut-sudut kota.
Kata Kunci: Pencemaran udara, Gas buang dari kendaraan bermotor.
Kesadaran masyarakat akan pencemaran udara akibat gas buang
kendaraan bermotor di kota-kota besar saat ini makin tinggi. Dari berbagai
sumber bergerak seperti mobil penumpang, truk, bus, lokomotif kereta api, kapal
terbang, dan kapal laut, kendaraan bermotor saat ini maupun dikemudian hari
akan terus menjadi sumber yang dominan dari pencemaran udara di perkotaan. Di
DKI Jakarta, kontribusi bahan pencemar dari kendaraan bermotor ke udara adalah
sekitar 70 %.
Resiko kesehatan yang dikaitkan dengan pencemaran udara di perkotaan secara umum, banyak menarik perhatian dalam beberapa dekade belakangan ini. Di banyak kota besar, gas buang kendaraan bermotor menyebabkan ketidaknyamanan pada orang yang berada di tepi jalan dan menyebabkan masalah pencemaran udara pula. Beberapa studi epidemiologi dapat menyimpulkan adanya hubungan yang erat antara tingkat pencemaran udara perkotaan dengan angka kejadian (prevalensi) penyakit pernapasan. Pengaruh dari pencemaran khususnya akibat kendaraan bermotor tidak sepenuhnya dapat dibuktikan karena sulit dipahami dan bersifat kumulatif. Kendaraan bermotor akan mengeluarkan berbagai gas jenis maupun partikulat yang terdiri dari berbagai senyawa anorganik dan organik dengan berat molekul yang besar yang dapat langsung terhirup melalui hidung dan mempengaruhi masyarakat di jalan raya dan sekitarnya.
Efek Negatif Pencemaran Udara Bagi Kesehatan Tubuh Tabel 1 menjelaskan tentang pengaruh pencemaran udara terhadap makhluk hidup. Rentang nilai menunjukkan batasan kategori daerah sesuai tingkat kesehatan untuk dihuni oleh manusia. Karbon monoksida, nitrogen, ozon, sulfur dioksida dan partikulat matter adalah beberapa parameter polusi udara yang dominan dihasilkan oleh sumber pencemar. Dari pantauan lain diketahui bahwa dari beberapa kota yang diketahui masuk dalam kategori tidak sehat berdasarkan ISPU (Indeks Standar Pencemar Udara) adalah Jakarta (26 titik), Semarang (1 titik), Surabaya (3 titik), Bandung (1 titik), Medan (6 titik), Pontianak (16 titik), Palangkaraya (4 titik), dan Pekan Baru (14 titik). Satu lokasi di Jakarta yang diketahui merupakan daerah kategori sangat tidak sehat berdasarkan pantauan lapangan [1].
KOMPONEN PENCEMARAN UDARA :
Resiko kesehatan yang dikaitkan dengan pencemaran udara di perkotaan secara umum, banyak menarik perhatian dalam beberapa dekade belakangan ini. Di banyak kota besar, gas buang kendaraan bermotor menyebabkan ketidaknyamanan pada orang yang berada di tepi jalan dan menyebabkan masalah pencemaran udara pula. Beberapa studi epidemiologi dapat menyimpulkan adanya hubungan yang erat antara tingkat pencemaran udara perkotaan dengan angka kejadian (prevalensi) penyakit pernapasan. Pengaruh dari pencemaran khususnya akibat kendaraan bermotor tidak sepenuhnya dapat dibuktikan karena sulit dipahami dan bersifat kumulatif. Kendaraan bermotor akan mengeluarkan berbagai gas jenis maupun partikulat yang terdiri dari berbagai senyawa anorganik dan organik dengan berat molekul yang besar yang dapat langsung terhirup melalui hidung dan mempengaruhi masyarakat di jalan raya dan sekitarnya.
Efek Negatif Pencemaran Udara Bagi Kesehatan Tubuh Tabel 1 menjelaskan tentang pengaruh pencemaran udara terhadap makhluk hidup. Rentang nilai menunjukkan batasan kategori daerah sesuai tingkat kesehatan untuk dihuni oleh manusia. Karbon monoksida, nitrogen, ozon, sulfur dioksida dan partikulat matter adalah beberapa parameter polusi udara yang dominan dihasilkan oleh sumber pencemar. Dari pantauan lain diketahui bahwa dari beberapa kota yang diketahui masuk dalam kategori tidak sehat berdasarkan ISPU (Indeks Standar Pencemar Udara) adalah Jakarta (26 titik), Semarang (1 titik), Surabaya (3 titik), Bandung (1 titik), Medan (6 titik), Pontianak (16 titik), Palangkaraya (4 titik), dan Pekan Baru (14 titik). Satu lokasi di Jakarta yang diketahui merupakan daerah kategori sangat tidak sehat berdasarkan pantauan lapangan [1].
KOMPONEN PENCEMARAN UDARA :
1.
Karbon Monoksida (CO)
2.
Nitrogen Oksida (NO2)
3.
Belerang Oksida (SOx)
4.
Partikulat
Penanggulangan
Secara Non-teknis Dalam usaha mengurangi dan
menanggulangi pencemaran lingkungan dikenal istilah penanggulangan secara
non-teknis, adalah suatu usaha untuk mengurangi dan menanggulangi pencemaran
lingkungan dengan cara menciptakan peraturan perundanagn yang dapat
merencanakan, mengatur dan mengawasi segala macam bentuk kegiatan industri dan
teknologi sedemikian rupa sehingga tidak terjadi pencemaran lingkungan.
Peraturan perundangan yang dimaksudkan hendaknya dapat memberikan gambaran
secara jelas tentang kegiatan industri dan teknologi yang akna dilaksanakan
disuatu tempat yang antara lain
meliputi : - Penyajian Informasi Lingkungan (PIL) - Analisa Mengenai Dampak
Lingkungan (AMDAL) - Perencanaan Kawasan Kegiatan Industri dan Teknologi -
Pengaturan dan Pengawasan Kegiatan - Menanamkan Perilaku Disiplin
Penanggulangan Secara Teknis Apabila berdasarkan kajian Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) ternyata bisa diduga bahwa mungkin akan timbul pencemaran lingkungan, maka langkah berikutnya adalah memikirkan penanggulangan secara teknis. Banyak macam dan cara yang dapat ditempuh dalam penanggulangan secara teknis. Adapun criteria yang digunakan dalam penanggulangan secara teknis tergantung pada faktor berikut : - Mengutamakan keselamatan lingkungan - Teknologinya telah dikuasai dengan baik - Secara teknis dan ekonomis dapat dipertanggung-jawakan Berdasarkan criteria tersebut diatas diperoleh beberapa cara dalam hal penanggulangan secara teknis, antara lain adalah sebagai berikut : - Mengubah proses - Menggantikan sumber energi - Mengelola limbah - Menambah alat bantu Keempat macam penanggulangan secara teknis tersebut diatas dapat berdiri sendiri-sendiri, atau bila dipandang perlu dapat pula dilakukan secara bersam-sama, tergantung kepada kajian dan kenyataan yang sebenarnya.
Penanggulangan Secara Teknis Apabila berdasarkan kajian Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) ternyata bisa diduga bahwa mungkin akan timbul pencemaran lingkungan, maka langkah berikutnya adalah memikirkan penanggulangan secara teknis. Banyak macam dan cara yang dapat ditempuh dalam penanggulangan secara teknis. Adapun criteria yang digunakan dalam penanggulangan secara teknis tergantung pada faktor berikut : - Mengutamakan keselamatan lingkungan - Teknologinya telah dikuasai dengan baik - Secara teknis dan ekonomis dapat dipertanggung-jawakan Berdasarkan criteria tersebut diatas diperoleh beberapa cara dalam hal penanggulangan secara teknis, antara lain adalah sebagai berikut : - Mengubah proses - Menggantikan sumber energi - Mengelola limbah - Menambah alat bantu Keempat macam penanggulangan secara teknis tersebut diatas dapat berdiri sendiri-sendiri, atau bila dipandang perlu dapat pula dilakukan secara bersam-sama, tergantung kepada kajian dan kenyataan yang sebenarnya.
Daftar Pustaka :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.