Laman

Minggu, 30 September 2018

Industri Minyak Kelapa Sawit



Oleh: M. Eggy Z. Nando (@K13-Eggy, @ProyekK03)
Abstrak
            Minyak sawit adalah minyak yang paling banyak dikonsumsi dan diproduksi di dunia. Kelapa sawit merupakan tumbuhan industri yang menghasilkan minyak masak, minyak industri, maupun bahan bakar (biodiesel).
Perkebunannya menghasilkan keuntungan besar sehingga banyak hutan dan perkebunan lama dikonversi menjadi perkebunan kelapa sawit. Harga murah dan kualitas melimpah adalah kunci terjual banyak minyak dari kelapa sawit sendiri yang digunakan masyarakat untuk sebagai bahan baku minyak makan, margarin, sabun, kosmetika, industri baja, kawat, radio, kulit, dan industri farmasi.

Kata kunci : Minyak Kelapa Sawit
Berbeda dengan industri minyak yang berasal dari fosil, industri minyak kelapa sawit bukanlah industri yang menghasilkan suatu minyak untuk bahan bakar namun, minyak kelapa sawit yaitu minyak nabati yang dapat digunakan sebagai bahan untuk memasak di industri kecil rumah tangga.

Industri minyak kelapa sawit dapat dikatakan sebagai industri bahan kimia konsumen. Yang menurut Hidayat dan Kholil (2018) Bahan kimia konsumen dapat dijual secara langsung kepada masyarakat, contohnya deterjen, sabun, perlengkapan mandi lain, kosmetik, dan parfum. Dalam kurun waktu 20 tahun terakhir, telah berhasil dikembangkan jenis deterjen yang lebih efektif dan ramah lingkungan, terutama dengan ditermukannya jenis suraktan yang memiliki daya bersih lebih baik. Nilai penjualan kimia bahan kimia konsumen mencapai 10 persen dari nilai penjualan industri kimia secara keseluruhan (Technofunc,2012).

Indonesia adalah penghasil minyak kelapa sawit kedua di dunia setelah Malaysia. Di Indonesia penyebarannya di daerah Aceh, pantai timur Sumatra, Jawa dan Sulawesi. Kelapa sawit yang biasanya diolah adalah buahnya. Bagian buah menghasilkan minyak kelapa sawit mentah yang diolah menjadi bahan baku minyak goreng dan berbagai jenis turunannya. Kelebihan minyak nabati dari sawit adalah harga yang murah, rendah kolestrol, dan memiliki kandungan karoten tinggi. Minyak sawit juga diolah menjadi bahan baku margarin. Minyak inti menjadi bahan baku minyak alkohol dan indutsri kosmetika.

Selain memiliki sisi positif bagi industri kimia. Kelapa sawit juga memiliki dampak yang terasa bagi lingkungan disekitarnya. Penanaman kelapa sawit menjadikan suatu persoalan tata ruang, dimana monokultur, homogenitas. Hilangnya keaneka ragaman hayati ini akan memicu kerentanan kondisi alam berupa menurunnya kualitas lahan berupa menurunnya kualitas lahan disertai erosi, hama dan penyakit. Pencemaran yang diakibatkan oleh asap hasil dari pembukaan lahan dengan cara pembakaran dan pembuangan limbah, merupakan cara – cara perkebunan yang meracuni makhluk hidup dalam jangka waktu yang lama.
Sumber: Gimni.org

 Hal ini semakin merajalela karena sangat terbatasnya lembaga kemanusiaan yang melakukan kegiatan tanggap darurat kebakaran hutan dan penanganan limbah. Dampak negatif terhadap lingkungan menjadi serius karena dalam prakteknya pembangunan perkebunan kelapa sawit tidak hanya terjadi pada kawasan hutan konversi, melainkan juga dibangun pada kawasan hutan produksi, hutan lindung, dan bahkan di kawasan hutan konservasi yang memiliki ekosistem yang unik dan mempunyai nilai keanekaragaman hayati yang tinggi. ( Manurung, 2000, Potter and Lee,1998).
 Menurut anonym PT.Nabire Baru berupaya perusahaan kelapa sawit untuk menghasilkan perkebunan kelapa sawit yang ramah lingkungan:
1.     Melestarikan lingkungan dari keanekaragaman hayati.
2.    Pemakaian bahan dari pupuk yang diperoleh dari produsen dan importer resmi.
3.     Pengolahan dan pemanfaatan limbah .
4.     Pemanfaatan limbah padat dimanfaatkan sebagai mulsa.
5.     Melakukan penghematan energi.
6.     Pemantauan gas rumah kaca.
7.     Berkomitmen untuk menurunkan beban emisi.

Kesimpulan harga murah dan kualitas bagus adalah kunci dari kegiatan ekonomi industri yang dilakukan pada minyak kelapa sawit ini dibanding dengan penggunaan bahan fosil sebagai bahan masakan, maupun bahan kosmetik yang tentunya pencemaran lingkungan lebih berdampak bahan fosil tersebut daripada kelapa sawit. Dengan upaya seperti yang dipaparkan diatas diharapkan pengelolaan minyak kelapa sawit dapat berguna bagi masyarakat dan tidak merusak ekosistem lingkungan hidup yang sudah tercipta di Indonesia.

Daftar Pustaka
https://gapki.id/news/3971/perkembangan-mutakhir-industri-minyak-sawit-indonesia
https;//threejoko.wordpress.com/budidaya-tanaman-kelapa-sawit-3/
Hidayat dan Kholil, 2018 Kimia dan pengetahuan lingkungan industri, Jakarta
adekrawie.wordpress.com, Dampak ekologi dan lingkungan akibat perkebunan sawit skala yang besar (Diunduh tahun 20017)
https://www.loaxgogreen.com/perkebunan-kelapa-sawit-yang-ramah-lingkungan/ 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.