.

Kamis, 01 Februari 2018

PENGARUH PROSES PRODUKSI POLIMER ORGANIK TERHADAP SENYAWA ORGANOLOGAM

Oleh : Rio Affan Bimantara (@F27-Rio, @Proyek D01)

Abstrak
Kimia organologam  mempelajari senyawa kimia yang mengandung ikatan antara karbon dan logam. Dalam hal ini istilah logam meliputi unsure silikon dan boron yang sebenarnya bukan logam (metaloid). Dalam kimia organologam terdapat perpaduan antara kimia anorganik dan kimia organik. Senyawa organologam antara lain sebagai katalis dalam pengolahan hasil minyak bumi dan dalam proses produksi polimer organik.

Kata Kunci : Kimia Organologam

Isi

Kimia Organologam telah dimulai sekitar jutaan tahun yang lalu.Cobalamin atau vitamin B12 merupakan senyawa organologam yang telah ada di alam, karena sudah ada di alam maka keberadaan senyawa organologam sudah ada sejak jutaan tahun yang lalu bahkan sebelum manusia ada.Dilakukan Total synthesis pertama terhadap Senyawa organologam pertama yaitu pada tahun 1972. Yang dimaksud Total sintesis yaitu mensintesis suatu senyawa dari sangat awal bagaikan merangkai atom per atom. Karena disintesis bagian perbagian maka senyawa cobalamin ini dibuat dalam waktu yang sangat lama, sekitar 20 Tahun

Menurut Zaeni dan Eddelman (2006) bahwa, Dalam penelitian ini penulis telah berhasil mensintesis dua kristal tunggal masing-masing 9-(2metoksietil)-9H-fluorena dan kompleks kaliumnya dengan bantuan basa Lewis eter mahkota C12H24O6, K(18-mahkota-6)FluCH2CH2OMe. Hadirnya gugus metoksi, -OCH3, memungkinkan terbentuknya koordinasi antarmolekul. Kedua kristal tunggal ini dikarakterisasi dengan spektrofotometri IR, NMR dan difraksi sinar X.

Sedangkan menurut Ramli dkk (2015) dalam Baranoff (2009) bahwa Singlet-singlet serapan merupakan transisi elektronik dari orbital logam T2g ke orbital ligan kosong atau berpusat pada ligan yaitu dari orbital p untuk orbital p* kosong. Sebaliknya, singlet-triplet serapan yang transisinya dengan spin berubah dan dilarang, karena terkait dengan koefisien kepunahan kecil.

Kesimpulan

Dari penjelasan diatas yang dapat kami simpulkan yaitu Senyawa organologam adalah senyawa di mana atom-atom karbon dari gugus organik terikat kepada atom logam. Sifat senyawa organologam yang umum ialah atom karbon yang lebih elektronegatif daripada kebanyakan logamnya. Senyawa kompleks logam (biasanya logam-logam transisi) merupakan senyawa yang memiliki satu atau lebih ikatan logam-karbon. Senyawa organologam terdiri dari atom pusat dan ligan. Logam-logam yang dimaksud adalah Logam transisi dan non transisi.
Senyawa Organologam yang terbentuk dari Logam transisi yaitu Logam Fe, Pt, Timah (Sn), dan lain-lain. Sedangkan Logam non-transisi yaitu Logam Litium, Kalium, Magnesium, dan sebagainya. Ikatan M-alkil yang dimaksud adalah alkil Litium, tergantung pada logam yang berikatan dengan Atom Karbon pada alkil. Sedangkan yang terbentuk pada senyawa Organologam yaitu ikatan ionik, ikatan kovalen dan ikatan yang terikat secara non-klasik.

Daftar Pustaka :

Hidayat, Atep Afia dan M.Kholil
PENGARUH PROSES PRODUKSI POLIMER ORGANIK TERHADAP SENYAWA ORGANOLOGAM
Jurnal Kimia Indonesia Vol 1, No 1 (2006)


Zaeni, Ahmad dan Habil,F.T.Eddelmann
SENYAWA BARU ORGANOLOGAM KALIUM 18-MAHKOTA-6 YANG MENGANDUNG TURUNAN FLUORENIL SABAGAI KARBANION http://download.portalgaruda.org/article.php?article=62970&val=4576&title=Senyawa Baru Organologam Kalium 18-Mahkota-6 yang Mengandung Turunan Fluorenil sebagai Karbanion

Ramli, Nuriedsun dkk.
DEFINISI DAN KONSEP DASAR ORGANOLOGAM STRUKTUR DAN IKATAN M-ALKIL


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.