Oleh : Muhamad Irfan (@G20-Muhamad)
Abstrak : Plastik merupakan bahan polimer sintesis yang dibuat melalui proses poli-merisasi dimana tidak dapat lepas dari kehidupan kita sehari-hari yang umumnya kita jumpai dalam bentuk plastik kemasan ataupun penggunaannya pada alat-alat listrik dan peralatan rumah tangga. Sifatnya yang sulit terdegradasi di alam menjadikannya penyumbang limbah terbesar yang menyebabkan rusaknya keseimbangan alam. Tiga cara penanggulangan limbah plastik yang meliputi mengurangi penggunaan kantong plastik dengan menggantinya dengan alat (kain) untuk membungkus barang atau dikenal dengan furoshiki ; pengolahan limbah plastik menggunakan metode fabrikasi; dan penggunaan plastik biodegradable yang lebih mudah terurai di alam. Tiga cara tersebut diharapkan dapat menjadi solusi bagi penanggulangan limbah plastik.
Kata Kunci :
Penanggulangan Limbah Plastik, Furoshiki, Metode Fabrikasi, dan Plastik Biodegradable
Isi : Plastik
merupakan bagian kehidupan sehari-hari manusia. Dalam dua dasarwarsa terakhir,
kemasan plastik telah merebut pangsa pasar kemasan dunia, menggantikan kemasan
kaleng dan gelas. Kemasan plastik sudah mendominasi industri makanan di
Indonesia dan kemasan luwes (fleksibel) menempati porsi 80%. Jumlah plastik
yang digunakan untuk mengemas, menyimpan dan membungkus makanan mencapai 53%
khusus untuk kemasan luwes, sedangkan kemasan kaku sudah mulai banyak digunakan
untuk minuman. Bahan kemasan plastik dibuat melalui proses polimerisasi. Selain
bahan dasar monomer, plastik juga mengandung bahan aditif yang diperlukan untuk
memperbaiki sifat fisiko kimia plastik tersebut, dan disebut komponen non
plastik. Kemasan plastik memiliki beberapa keunggulan karena sifatnya yang
kuat, tetapi ringan, inert, tidak karatan dan bersifat termoplastik (heat seal)
serta dapat diberi warna.
Plastik
Plastik Berdasarkan kegunaannya dan pertimbangan ekonomis,
plastik dibagi menjadi dua klasifikasi utama : plastik komoditi dan plastik
teknik. Plastik komoditi dicirikan oleh volumenya yang tinggi dan harga yang
murah. Mereka sering dipakai dalam bentuk barang yang bersifat pakai buang
seperti lapisan pengemas, namun ditemukan juga pemakaiannya dalam barang-barang
yang tahan lama. Beberapa contoh jenis plastik komoditi serta penggunaannya
antara lain : LDPE (low density polyethylene) sebagai lapisan pengemas, isolasi
kawat dan kabel, barang mainan, botol fleksibel, HDPE (high density polyethylene)
digunakan sebagai botol, drum, pipa saluran, lembaran, film, issebolasi kawat
dan kabel, PP (polyprophylene) digunakan sebagai bagian dan perkakas mobil,
tali, anyaman, karpet, PVC (poly vynil chloride) digunakan sebagai bahan
bangunan, pipa, bahan untuk lantai dan PS (poly styrene) digunakan sebagai
bahan pengemas (busa dan film), perkakas, perabotan rumah dan barang mainan.
Cara Penanggulangan
Limbah Plastik
Penumpukan limbah plastik tentu tidak dapat dibiarkan.
Penanggulangan limbah plastik dengan cara menguburnya ditanah tentu bukan
merupakan solusi yang baik mengingat sifatnya yang sulit terurai di alam,
apalagi dengan cara membakarnya dimana saat proses pembakaran dihasilkan
senyawa kimia berbahaya bagi manusia. Terdapat beberapa cara penanggulangan
limbah plastik selain mengubur ataupun membakarnya,antara lain meliputi
mengurangi penggunaan kantong plastik dengan menggantinya dengan alat (kain)
untuk membungkus barang atau dikenal dengan furoshiki ; pengolahan limbah
plastik menggunakan metode fabrikasi; dan penggunaan plastik biodegradable yang
lebih mudah terurai di alam.
Penggunaan Furoshiki
untuk Mengurangi Limbah Kantong Plastik
Istilah Furoshiki
(Jepang) yang sebenarnya di Indonesia juga telah mengenal ini dengan sebutan
“pundutan” (Banjar) atau “boenthelan” (Jawa). Furoshiki merupakan teknik
membungkus dan membawa barang dengan menggunakan sehelai kain persegi. Ukuran
boenthelan bervariasi tergantung pada ukuran barang yang akan dibungkus atau
dibawa. Teknik membungkus bervariasi, sehingga semakin menambah nilai estetika
boenthelan tersebut. Boenthelan ini dapat digunakan untuk membungkus atau
membawa barang, seperti buku, kotak, botol, dan sebagainya. Selain itu, dengan
menggunakan boenthelan sebagai gaya hidup modern kita pun turut serta melestarikan
bumi tercinta.
Pengolahan Limbah
Plastik Menggunakan Metode Fabrikasi
merupakan salah satu solusi yang baik, dimana limbah plastik
yang diolah selain meminimalkan penumpukannya di alam juga produk yang
dihasilkan memiliki nilai ekonomis. Salah satu cara proses daur ulang limbah
plastik yaitu dengan metode fabrikasi. Langkah-langkah pengolahan limbah
plastik dilakukan dengan menggunakan metode fabrikasi di antaranya :
1.
Pemotongan yang merupakan tahapan pembuatan
sampah kemasan plastik menjadi potongan-potongan kecil. Proses ini bertujuan
untuk menyamarkan label produk, gambar, serta tulisan yang terdapat pada
kemasan plastik sehingga produk yang dihasilkan tidak terlihat sebagai produk
daur ulang dari sampah kemasan plastik,
2.
Pemanasan dan pelunakan, dilakukan pada
potonganpotongan sampah kemasan plastik hasil dari proses pemotongan
menggunakan mesin kempa dan heat gun. Tahapan ini bertujuan merekatkan
potongan-potongan sampah kemasan plastik menjadi bentuk lembaran sehingga
memudahkan pengaplikasian material tersebut di proses-proses selanjutnya,
3.
Pembentukan dan pencetakan, dimana proses
pembentukan dilakukan dengan cara melunakkan material sampah plastik
menggunakan teknik heat transfer kemudian dicetak. Pencetakan material sampah
kemasan plastik dilakukan seperti proses pembentukan keramik menggunakan
cetakan master yang terbuat dari material tahan panas seperti gypsum, silicon
rubber, kayu, batu, dan sebagainya,
4.
Pengerjaan menanggunakan mesin atau machining
adalah proses pembentukan material daur ulang dilakukan menggunakan alat
pertukangan baik yang sederhana maupun yang canggih untuk mencapai suatu
kondisi material yang diinginkan, dan
5.
Penghalusan atau proses finishing merupakan
proses terakhir yang dilakukan setelah melalui proses-proses sebelumnya. Pada
proses finishing, dilakukan pelapisan clear spray agar material hasil daur ulang
terlihat rapi dan mengilap. Secara umum semua proses dalam metode fabrikasi
dilakukan menggunakan peralatan sederhana yang mudah diperoleh seperti gunting,
alat pertukangan, heat gun, mesin kempa, dan sebagainya. Produk yang
dihasilkan dari pengolahan limbah plastik dengan menggunakan metode fabrikasi
dapat diaplikasikan pada berbagai kerajinan kreatif yang mempunyai nilai seni
dan nilai ekonomi yang tinggi.
Penggunaan Plastik
Biodegradable
Penggunaan plastik biodegradable merupakan salah cara yang
juga ampuh untuk menanggulangi limbah plastik, dimana sifat dari plastik
biodegradable yang ramah lingkungan menjadikannya pilihan yang tepat sebagai
solusi untuk ketergantungan kita terhadap penggunaan kantong plastik.
Pentingnya tanggung jawab konsumen dan industri terhadap lingkungan harus terus
ditingkatkan. Bagi sektor industri yang memproduksi bahan plastik
biodegradable, ini adalah kunci keuntungan, sebab biopolimer dapat mengurangi
emisi karbon dioksida selama proses pembuatan, dan mengurangi/menurunkan bahan
organik setelah pembuangan. Meskipun plastik sintetis adalah pilihan yang lebih
layak secara ekonomis dibandingkan dengan plastik biodegradable, akan tetapi
peningkatan ketersediaan plastik biodegradable akan memungkinkan banyak
konsumen untuk memilihnya atas dasar plastik biodegradable miliki bertanggung
jawab terhadap lingkungan dan ramah lingkungan. Proses bahan biopolimer dalam
pengembangannya paling menjanjikan, karena bahan tersebut menggunakan sumber
daya terbarukan. Plastik biodegradable yang mengandung pati dan/atau serat
selulosa tampaknya yang paling mungkin akan mengalami pertumbuhan yang positif
dalam penggunaannya, namun infrastruktur yang diperlukan untuk memperluas pasar
komersial masih diperlukan proses waktu yang panjang dan biaya yang mahal.
Berbagai upaya untuk penanggulangan limbah plastik telah
banyak dilakukan, hal ini menjadi sangat penting mengingat limbah plastik
sebagai salah satu penyumbang bagi kerusakan alam. Terdapat tiga cara
penanggulangan limbah plastik sebagai solusi untuk mencegah kerusakan
lingkungan yang diakibatkan oleh limbah plastik itu sendiri yang meliputi
mengurangi penggunaan kantong plastik dengan menggantinya dengan alat (kain)
untuk membungkus barang atau dikenal dengan furoshiki ; pengolahan limbah
plastik menggunakan metode fabrikasi; dan penggunaan plastik biodegradable yang
lebih mudah terurai di alam. Tiga cara tersebut diharapkan dapat menjadi solusi
bagi penanggulangan limbah plastik.
Daftar
Pustaka :
-
Hidayat, Atep Afia dan Muhammad Kholil.
2017. Kimia Industri dan Teknologi Hijau. Jakarta : Pantona Media
-
Sulchan, M dan Endang Nur, W. 2007,“KeamananPangan Kemasan Plastik dan Styrofoam”. Maj Kedokt Indon, (Volume 57 Nomor 2) 55
-
Sununianti, V. V., et al 2013, “ SosialisasiPenggunaan Furoshiki Untuk Mengurangi Sampah Kantong Plastik Dalam Gaya HidupModern” , Jurnal Pengabdian Sriwijaya, 88-100
-
Nasution, Reni Silvia Juni 2015: Berbagai CaraPenanggulangan Limbah Plastik Journal of Islamic Science and Technology Vol. 1,No.1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.