.

Sabtu, 04 Februari 2017

INDUSTRI HIJAU

INDUSTRI HIJAU

Industri Hijau adalah sebuah icon industri yang harus dipahami dan dilaksanakan, yaitu industri yang dalam proses produksinya menerapkan upaya efisiensi dan efektivitas dalam penggunaan sumber daya secara berkelanjutan. Seiring dengan hal tersebut maka diperlukan dukungan berbagai teknilogi: untuk menghasilkan bahan baku tanpa membahayakan kelestarian  sumberdaya alam, untuk mengolah bahan baku secara efisien (zero waste),  untuk menyediakan energi alternatif pensubtitusi energi fosil, untuk menyediakan bahan pembantu alernatif, serta untuk menangan limbahindustri. Inovasi teknologi yang berbasis nanoteknology dan bioteknology akan menjadi bagian yang dapat mempercepat realisasi konsep industri hijau tersebut. Selain itu dperlukan langkah bijak untuk menjaga keseimbangan sumber daya alam dengan melakukan menejemen lingkungan.
Industri Hijau adalah industri yang dalam proses produksinya mengutamakanupaya efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya secara berkelanjutan sehinggamampu menyelaraskan pembangunan industri dengan kelestarian fungsi lingkunganhidup serta dapat memberi manfaat bagi masyrakat (RUU Perindustrian)
 Pencapaian Green Industry

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan guna mencapai keberhasilan program
Green Industry
, antara lain :

1. Meningkatkan upaya-upaya pengelolaan internal/housekeeping;
2. Meningkatkan proses pengawasan;
3. Daur ulang bahan/material;
4. Modifikasi peralatan yang ada;
5. Teknologi bersih;
6. Perubahan bahan baku;
7. Modifikasi produk;
8. Pemanfaatan produk samping.Adapun manfaat dari penerapan program
Green Industry ini adalah antara lain :
Meningkatkan profitabilitas (keuntungan) melalui peningkatan efisiensi sehingga dapatmengurangi biaya operasi, pengurangan biaya pengelolaan limbah dan tambahanpendapatan dari produk hasil samping
Meningkatkan image perusahaan
Meningkatkan kinerja perusahaan
Mempermudah akses pendanaan
Flexsibelitas dalam regulasi
Terbukanya peluang pasar baruMenjaga kelestarian fungsi lingkungan (Kementerian Perindustrian RI, 2012).
 Tantangan dan Strategi Pengembangan Industri Hijau
Adapun Tantangan dan strategi dalam rangka pengembangan program GreenIndustry (Industri Hijau) antara lain adalah sebagai berikut :
Tantangan:
1. Dibutuhkan penggantian/modifikasi mesin industri untuk mengganti/modifikasimesin dibutuhkan investasi, sementara bunga komersial perbankkan nasional tinggi(14%) serta tidak adanya industri permesinan nasional;
2. Dibutuhkan penghargaan bagi kalangan industri yang telah mewujudkan industrihijau, misal: pemberian kompensansi dalam bentuk bantuan dana; bantuan teknis,dll untuk meningkatkan upaya perbaikan;
3. Perlu dirumuskan pola insentif bagi industri yang telah menerapkan industri hijau.
Strategi:
1. Mengembangkan kerjasama internasional terkait perumusan kebijakan danpendanaan dalam pembangunan dan pengembangan industri hijau;
2. Memperkuat kapasitas institutional untuk mengembangkan industri hijau;
3. Membangun koordinasi antara pemerintah, masyarakat dan sektor swasta;
4. Mempromosikan/ mensosialisasikan kebijakan dan regulasi teknis yang berkaitandengan industri hijau (meliputi bahan baku, proses produksi, teknologi dan produk yang ramah lingkungan).
5. Meningkatkan kemampuan SDM, transfer teknologi, dan memperkuat R&D

 
Upaya Kementrian Perindustrian Dalam Mengembangan Industri Hijau(
Green Industry
).
Yang Telah Dilakukan :
1. Penggunaan mesin ramah lingkungan melalui program restrukturisasi permesinanuntuk industri tekstil dan produk tekstil, alas kaki, dan gula: program ini memberikandampak yang signifikan berupa penghematan penggunaan energi sampai 25%,peningkatan produktivitas sampai 17%, peningkatan penyerapan tenaga kerja danmeningkatkan efektivitas giling pada industri gula;
 2. Penerapan produksi bersih dengan memberikan pelatihan kepada pelaku industri danaparatur, menyusun pedoman teknis produksi bersih untuk beberapa komoditi industridan bantuan teknis kepada beberapa industri;
 3. Kebijakan teknis, yaitu perlindungan terhadap lapisan ozon melalui kontrolpenggunaan Bahan Perusak Ozon (BPO ) secara bertahap.(Peraturan MenteriPerindustrian No. 33 Tahun 2007: larangan Memproduksi Bahan Perusak lapisanOzon serta Memproduksi yang menggunakan BPO;
4. Penyusunan Data Inventori Emisi CO2 equivalent di 700 perusahaan dari 8 sektorindustri untuk penetapan baseline emisi GRK;
5. Penyusunan Grand Strategi Konservasi Energi;
6. Implementasi Konservasi energi pada 35 perusahaan industri baja dan 15 perusahaanindustri pulp dan kertas;
7. Penyusunan Pedoman Teknis Penurunan Emisi GRK pada industri Semen;
8. Himbauan kepada sektor industri agar lebih memanfaatkan mekanisme pembangunan
 bersih (“clean development mechanism” atau CDM);
 9. Pemberian penghargaan industri hijau :
 Tahun 2010 kepada 9 perusahaan industri
 Tahun 2011 kepada 10 perusahaan industri
10. Program Re-use air limbah hasil pengolahan pada industri Penyamakan Kulit disentraindustri Magetan
11. Program pengembangan biogas dari limbah industri tahu.
Yang Sedang Dilakukan :
1. Revisi UU tentang Perindustrian, salah satunya adalah mengatur tentang perencanaan,pelaksanaan, dan pengembangan industri hijau

2. Penyusunan rencana induk pengembangan industri hijau
3. Penyusunan standar industri hijau
4. Penyusunan katalog bahan baku dan bahan penolong ramah lingkungan.
Yang Akan Dilakukan :
1. Penyusunan kebijakan insentif untuk industri hijau
2. Pengembangan R&D clean technology
3. Bantuan teknis dan Pilot Project penerapan produksi bersih pada industri
4. Penyusunan Baseline industri hijau (penggunaan energi, air, bahan baku danpenolong, teknologi & proses produksi, mesin, SDM dan eco-product)
5. Pembentukan Lembaga Sertifikasi Industri Hijau(Kementerian Perindustrian RI, 2012)




 Kesimpulan
Green Industry atau Industri Hijau adalah industri yang dalam proses produksinyamengutamakan upaya efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya secaraberkelanjutan sehingga mampu menyelaraskan pembangunan industri dengan kelestarianfungsi lingkungan hidup serta dapat memberi manfaat bagi masyrakat. Green industry merupakan konsep pengembangan industri yang berkelanjutan secara ekonomi,lingkungan, dan sosial, dimana setiap jenis industri berpotensi untuk “green”. GreenIndustry juga dapat dikatakan komitmen setiap industri untuk mengurangi dampak terhadap lingkungan akibat proses produksi dan produk yang dihasilkannya melaluiefisiensi penggunaan sumberdaya secara terus menerus serta bersifat rendah karbon yangditerapkan pada pemilihan bahan baku, proses produksi, produk akhir, dan pelayanan disuatu kegiatan/industri. Dengan melakukan efisiensi sumber daya terutama di sektorindustri antara lain melalui 3R dan penggunaanlow carbon resources, maka akanmenurunkan biaya produksi sehingga mempercepat pertumbuhan ekonomi danmeningkatkan daya saing internasional serta mencapai target di bidang lingkungan yaitupenurunan emisi CO2. Sehingga pengembangan Industri Hijau membutuhkan dukungandari semua pihak, yaitu pelaku industri, pemerintah dan masyarakat.


 Sumber:
http://infostudikimia.blogspot.co.id/2016/08/realisasi-industri-hijau.html
https://www.scribd.com/doc/96464295/Makalah-Green-Industry

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.