.

Rabu, 22 Februari 2017

ENERGI HIJAU





A. PENGERTIAN ENERGI HIJAU
Energi Hijau adalah energi yang dihasilkan dari sumber energi yang lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan bahan bakar fosil. Karena itulah energi hijau mencakup semua sumber energi terbarukan.

B. SUMBER ENERGI HIJAU
Banyak sekali sumber sumber energi terbarukan yang ramah lingkungan dan biasa atau umum digunakan. Antara lain adalah sebagai berikut :

- Biomassa

- Energi Matahari
- Energi Angin
- Energi Air
- Energi Panas Bumi ( Geothermal )

1. Biomassa

    Biomassa adalah bahan biologis yang hidup atau baru mati yang dapat digunakan sebagai sumber bahan bakar. Sebenarnya sejak zaman dahulu kala, manusia sudah mengenal biomassa sebagai sumber energi, contohnya penggunaan kayu dan minyak hewan sebagai bahan bakar pembuat api unggun dll. Setelah ditemukannya bahan bakar fosil, biomassa mulai tergeser dan mulai jarang lagi digunakan sebagai sumber energi. Tetapi seiring berjalannya waktu, manusia mulai kembali menggalakkkan penggunaan sumber energi biomassa karena sumber energi yang dihasilkan dari bahan bakar fosil terbatas dan tidak dapat diperbaharui serta menimbulkan banyak dampak negatif pada lingkungan. Ada beberapa contoh sumber energi biomassa, anatara lain sebagai berikut :
a. Biogas
Biogas merupakan jenis energi alternatif yang diproduksi melalui pemecahan bahan organik, seperti pupuk kandang, kotoran manusia, material tanaman dan lainnya. Cara membuat biogas adalah semua bahan organik tersebut diuraikan melalui proses fermentasi dengan menggunakan bantuan mikroorganisme anaerobik untuk menghasilkan gas metana dan karbon dioksida. Gas yang dihasilkan dari proses ini dapat dimanfaatkan untuk menyalakan kompor, pembangkit listrik dan juga sebagai pemanas.
b. Kayu
Kayu juga merupakan contoh dari energi biomassa. Kayu yang dibakar dan digunakan sebagai bahan bakar adalah bentuk sederhana dari biomassa dengan menggunakan kayu. Dalam skala besar kayu juga digunakan untuk produksi listrik, seperti pembangkit listrik tenaga uap. Meskipun begitu, jenis energi alternatif ini memiliki sejumlah kekurangan, seperti pembakaran kayu dengan emisi karbon dioksida dapat menyebabkan efek rumah kaca. Namun jangan khawatir, karena hal ini juga dapat disiasati dengan cara menanam lebih banyak pohon. Sehingga dapat menyerap karbon dioksida dari atmosfer bumi.
c. Limbah Pertanian / Peternakan
Limbah pertanian juga dapat digunakan untuk produksi energi biomassa. Limbah pertanian yang dapat dimanfaatkan untuk energi ini adalah kotoran ternak, ampas tebu dan juga jerami. Limbah-limbah tersebut dapat diolah menjadi bahan bakar untuk menghasilkan listrik dan juga panas.
d. Tanaman Energi
Saat ini terdapat banyak jenis tanaman energi yang ditanam secara komersial sebagai sumber energi. Tanaman tersebut diantaranya adalah rami, jagung, gandum dan juga kedelai. Tanaman-tanaman tersebut memang sengaja di tanam dalam skala besar untuk menghasilkan bahan bakar, seperti propanol, biodiesel, butanol dan juga etanol.

2. Energi Matahari
 

   Energi matahari merupakan salah satu sumber energi terbarukan yang paling penting. Sebagai negara yang berada di kawasan khatulistiwa, potensi energi surya di Indonesia sangat besar. Sayangnya Energi Surya / matahari ini belum dimanfaatkan secara optimal. Salah satu cara untuk memanen radiasi panas dan cahaya yang dipancarkan matahari menjadi listrik adalah dengan memanfaatkan teknologi termal dan teknologi sel surya. Teknologi termal biasanya digunakan untuk mengeringkan hasil pertanian dan perikanan, memasak dan memanaskan air. Sedangkan sel surya merupakan alat untuk mengonversi cahaya matahari menjadi energi listrik.

3. Energi Angin

    Pada umumnya cara untuk memanfaatkan energy angin yaitu dengan menggunakan kincir angin. Kincir angin yang berputar dihubungkan ke generator atau turbin yang kemudian akan menghasilkan energi listrik. Penggunaan energi angin sangat ramah lingkungan karena sama sekali tidak mengahasilkan gas buang dan tidak menimbulkan efek rumah kaca. Salah satu contoh Negara yang paling banyak memanfaatkan energi angin ini adalah Belanda.

4. Energi Air

    Salah satu contoh penggunaan Air sebagai sumber energi adalah PLTA. PLTA ( Pembangkit Listrik Tenaga Air ) adalah pembangkit listrik yang menggunakan energi air untuk menghasilkan listrik. Prinsip pembangkit listrik tenaga air adalah memanfaatkan arus air, atau air yang jatuh pada air terjun untuk memutar dinamo. Air terjun yang berada pada ketinggian tertentu senantiasa mengalirkan air dengan masa tertentu setiap menit. Seperti masa air yang berada pada suatu ketinggian memiliki energi potensial gravitasi. Ketika masa air turun ke bawah energi potensialnya berkurang karna sebagian energi potensialnya dirubah menjadi energi kinetik. Selain pada air terjun, PLTA biasanya juga didirikan pada sungai, danau, ataupun bendungan yang memang khusus dibangun untuk dimanfaatkan energi airnya.

5. Energi Panas Bumi ( Geothermal )

    Energi panas bumi adalah energi thermal (panas) yang dihasilkan dan disimpan di dalam bumi. Pembangkit Listrik tenaga geothermal menggunakan sumur dengan kedalaman sampai 1.5 KM atau lebih untuk mencapai cadangan panas bumi yang sangat panas. Energi panas bumi ini digunakan untuk memanaskan air yang ada di dalam ketel uap yang kemudian akan menghasilkan uap air yang akan memutarkan turbin.

C. KELEBIHAN ENERGI HIJAU
1. Tersedia Secara Melimpah dan Dapat Diperbaharui
Sumber energi seperti angin, air, panas bumi dan panas matahari akan selalu tersedia dan tidak akan pernah habis seperti batubara dan minyak bumi. Jadi sumber energi ini dapat dimanfaatkan dalam jangka panjang.
2. Ramah Lingkungan
Pemanfaatkan sumber energi alternatif tidak akan menyebabkan kerusakan lingkungan karena kebanyakan energi alternatif tidak menghasilkan limbah dan polusi. Kalaupun menghasilkan limbah atau polusi tidak akan sebesar sumber energi berbahan bakar fosil.



D. KEKURANGAN ENERGI HIJAU
1. Biaya Investasi dan Instalasi Awal Mahal
Biaya yang diperlukan untuk pembuatan instalasi awal penggunaan sumber energi hijau tergolong mahal. Misalnya, pembuatan bendungan yang akan digunakan untuk PLTA dan biaya pembuatan / pembelian Panel Surya yang sangat mahal untuk pembuatan PLTS.
2. Kurang Dapat Diandalkan dan Kurang Efisien
Penggunaan sumber energi hijau kebanyakan bergantung pada kondisi alam dan terpengaruh oleh keadaan iklim/cuaca. Sehingga ketika musim kemarau misalnya, maka PLTA yang menggunakan energi air tidak dapat berfungsi secara maksimal karena debit air yang pastinya akan menurun. Sebaliknya, ketika musim hujan, PLTS yang memanfaatkan energi panas matahari tidak akan berfungsi secara maksimal karena sumber panas matahari sangat terbatas pada musim hujan.
Penggunaan sumber energi yang berasal dari alam dirasa belum efisien jika harus menggantikan sumber energi berbahan bakar fosil. Terlebih lagi teknologi yang dimiliki Negara kita belum cukup mendukung dalam pembuatan fasilistas dan sarana pendukung lainnya.

Sumber / Referensi :


1. Anonymous.”Pengertian Energi Hijau”. http://www.indoenergi.com/2012/04/pengertian-energi-hijau.html
2. Iswiyanti Yayuk. 2006. “Pengembangan Energi Hijau”. http://jagb.journal.ipb.ac.id/index.php/jupe/article
3. Alamendah. 2014. “Energi Surya (Matahari) di Indonesia”. https://alamendah.org/2014/11/15/energi-surya-matahari-di-indonesia/
4. Anonymous. “Pengertian Definisi Energi Biomassa Beserta Contohnya”. http://benergi.com/pengertian-definisi-energi-biomassa-beserta-contohnya
5. Afia Atep. 2017 ." Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Industri ( Teknologi Hijau )"


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.