Kimia industri betadine (povidone iodine)
Iodin povidon (bahasa Inggris: povidone-iodine, PVP-I) adalah sebuah polimer larut air yang mengandung sekitar 10% iodin aktif, jauh lebih ditoleransi kulit, tidak memperlambat penyembuhan luka, dan meninggalkan deposit iodin aktif yang dapat menciptakan efek berkelanjutan. Keuntungan antiseptik berbasis iodin adalah cakupan luas aktivitas antimikrobanya. Iodin menewaskan semua patogen utama berikut spora-sporanya, yang sulit diatasi oleh desinfektan dan antiseptik lain.
Iodin povidon merupakan salah satu antiseptik dari golongan halogen. Senyawa ini merupakan kompleks antara iodin dengan polivinilpirolidon. Bentuk kompleks ini merupakan bentuk iodofor, yaitu campuran iodin dengan surfaktan yang bekerja sebagai pembawa dan pelarut iodin. Golongan ini berdaya aksi dengan cara oksidasi, namun tidak efektif untuk membunuh beberapa jenis bakteri gram positif dan ragi.
PVP-I benar-benar larut dalam air dingin dan ringan hangat, etil alkohol, isopropil alkohol, polietilen glikol, dan gliserol. Stabilitas dalam larutan jauh lebih besar dari tingtur iodin atau larutan Lugol.
Iodin bebas perlahan-lahan dibebaskan dari kompleks iodin povidon dalam larutan, membunuh sel eukariotik atau prokariotik melalui iodinasi lipid dan oksidasi senyawa sitoplasma dan membran. Agen ini menunjukkan berbagai aktivitas antimikroba terhadap bakteri, jamur, protozoa, dan virus.
Kompleks senyawa ini ditemukan di Industrial Toxicology Laboratories di Philadelphia, Amerika Serikat oleh H. A. Shelanski dan M. V. Shelanski.[4] Mereka melakukan uji in vitro untuk menunjukkan aktivitas antibakteri senyawa ini dan menemukan bahwa iodin povidon kurang beracun bagi mencit dibandingkan dengan tingtur iodin. Uji klinis pada manusia menunjukkan bahwa produk ini lebih unggul daripada formulasi iodin lainnya.
Sesudah dijual pertama kali pada tahun 1955, produk ini telah menjadi antiseptik iodin yang secara umum lebih dipilih.
Antiseptik ini biasanya dioleskan langsung ke bagian tubuh yang luka, namun tersedia juga dalam bentuk semprot, salep, obat kumur, dan sejenis tisu basah atau swab yang dioleskan pada jaringan dalam atau kulit sebelum dan sesudah pembedahan pada prosedur operasi atau pengambilan darah.
Manfaat
|
|
Dosis betadine
Dosis betadinediberikan dalam jumlah yang
berbeda-beda, dilihat dari kondisi pasien.
Untuk mengobati radang tenggorokan, povidone iodine dapat disemprotkan 2-3
kali pada tenggorokan dan dapat diulang hingga beberapa kali. Sebagai obat
kumur pencegah infeksi dan inflamasi pada rongga mulut, povidone iodine dapat
dikumur selama 30 detik dengan selang waktu 3-4 jam dalam satu hari. Gunakan
povidone iodine secukupnya saat Anda membersihkan luka. Penggunaannya hanya
pada area yang membutuhkan dan selama jangka waktu yang diperlukan saja. Untuk
menghilangkan gatal dan aroma tidak sedap pada vagina, campurkan povidone
iodine dengan air sebelum digunakan. Menggunakan betadine dengan Benar
Selalu perhatikan keterangan pada kemasan dan selalu
ikuti takaran yang telah dianjurkan dokter sebelum mengonsumsi obat ini.
Pastikan dokter tahu tentang alergi Anda atau jika Anda sedang menggunakan obat
lain dalam waktu bersamaan. Walau povidone iodine juga dapat diperoleh secara
bebas pada toko obat atau apotik, jangan menggunakan povidone iodine secara berlebihan
dan dalam jangka waktu panjang tanpa sepengetahuan dokter anda.
Kenali Efek Samping dan Bahaya betadine
betadine berpotensi menimbulkan efek samping. Pada
obat semprot, povidone iodine dapat menyebabkan reaksi berupa rasa panas, mual,
dan iritasi pada mulut. Efek samping lainnya yang bisa muncul adalah
iritasi lokal, kemerahan hingga bengkak yang muncul di sekitar area yang
diaplikasikan obat ini. Penderita hipertiroidisme yang menjalani perawatan
menggunakan yodium, atau radioiodine, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter
terlebih dulu sebelum menggunakan povidone iodine.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.