Analisis dan Metode Karakterisasi dalam Kimia Organik
Oleh : Reva Liandri (@Z17-REVA)
Abstrak
Dalam kimia
organik, analisis dan metode karakterisasi digunakan untuk mengidentifikasi
struktur molekul organik. Beberapa metode yang umum digunakan adalah
spektroskopi NMR, spektroskopi IR, dan kromatografi. Analisis dan metode
karakterisasi adalah bagian integral dari penelitian dalam kimia organik.
Mereka membantu peneliti untuk mengidentifikasi, mengukur, dan memahami
sifat-sifat molekuler senyawa organik. Metode karakterisasi digunakan untuk
menentukan sifat-sifat fisik dan kimia dari senyawa organik.
Pembahasan
Analisis dan
metode karakterisasi adalah bagian integral dari penelitian dalam kimia
organik. Mereka membantu peneliti untuk mengidentifikasi, mengukur, dan
memahami sifat-sifat molekuler senyawa organik. Metode karakterisasi digunakan
untuk menentukan sifat-sifat fisik dan kimia dari senyawa organik. Beberapa
teknik analisis dan metode karakterisasi yang umum digunakan dalam kimia
organik antara lain:
·
Spektroskopi NMR
Spektroskopi
NMR adalah teknik analisis fisikokimia yang didasarkan pada interaksi radiasi
frekuensi radio yang diterapkan secara eksternal dengan inti atom. Selama
interaksi ini terjadi pertukaran energi yang menyebabkan perubahan sifat
intrinsik inti atom yang disebut putaran nuklir . NMR memanfaatkan sifat-sifat
magnetik inti atom, khususnya inti hidrogen (1H) dan inti karbon-13 (13C), spektroskopi
NMR memberikan informasi yang sangat berharga tentang keadaan molekuler suatu
senyawa. Berikut adalah langkah-langkah umum dalam menggunakan spektroskopi NMR
untuk menentukan struktur molekuler :
1.
Persiapan
sampel
Sampel senyawa organik yang akan
dianalisis harus murni dan dalam bentuk yang sesuai untuk analisis NMR.
Biasanya, senyawa dilarutkan dalam pelarut yang sesuai seperti deuterokloroform
(CDCl₃) atau deuterium oksida (D₂O).
2. Perekaman Spektrum NMR
Sampel ditempatkan dalam tabung
NMR dan ditempatkan dalam spektrometer NMR (menghasilkan medan magnet yang kuat
dan memberikan serangkaian pulsa radiofrekuensi ke sampel)
3.
Pemahaman
Spektrum
§ Chemical
Shift (Skala Kimia)
§ Isyarat
(Peak)
§ Pola
Pemecahan (Splitting)
4.
Interpretasi
Spektrum
Identifikasi gugus hidrogen dan
karbon dalam molekul berdasarkan pola isyarat dan lokasi chemical shift.
5.
Korelasi
dengan Spektroskopi 2D
Beberapa eksperimen NMR 2D seperti
COSY, HSQC, dan HMBC dapat digunakan untuk mengidentifikasi keterkaitan antara
inti atom dalam molekul.
6.
Verifikasi
dengan Data Lain
Hasil dari NMR harus diverifikasi
dengan data dari teknik analisis lain seperti spektroskopi massa, spektroskopi
inframerah, dan data lainnya untuk memastikan keakuratan identifikasi struktur.
7.
Penyusunan
Struktur Molekuler
Berdasarkan informasi dari
spektroskopi NMR dan data verifikasi lainnya, penyusunan struktur molekuler
dapat dilakukan.
8.
Koreksi
dan Penyesuaian
Jika diperlukan, struktur yang
diajukan dapat disesuaikan atau dikoreksi berdasarkan hasil analisis dan
verifikasi.
·
Spektroskopi IR
Spektroskopi
Inframerah (IR) adalah teknik analisis spektroskopi yang digunakan untuk
mengidentifikasi gugus fungsi dalam molekul senyawa organik. Pada dasarnya,
spektroskopi IR bekerja dengan mengukur absorpsi radiasi inframerah oleh ikatan
kimia dalam molekul. Setiap gugus fungsi memiliki serapan khas pada panjang
gelombang tertentu, sehingga spektroskopi IR sangat efektif untuk
mengidentifikasi berbagai gugus fungsi. Berikut adalah beberapa poin penting
mengenai spektroskopi IR untuk identifikasi gugus fungsi:
1.
Prinsip
Dasar
Molekul menyerap radiasi
inframerah yang sesuai dengan frekuensi getaran ikatan kimia tertentu. Gugus
fungsi yang berbeda memiliki pita absorpsi karakteristik pada panjang gelombang
tertentu.
2.
Pita
Absorpsi yang Umum
§ Ikatan
O-H (hidroksil): Sekitar 3200-3600 cm⁻¹.
§ Ikatan
C=O (karbonil): Sekitar 1600-1800 cm⁻¹, tergantung pada jenis karbonil
(aldehida, keton, asam karboksilat, ester, amida, dll.).
§ Ikatan
C-H (alkana, alkil): Sekitar 2800-3000 cm⁻¹.
§ Ikatan
C=C (rangkap tak terkonjugasi): Sekitar 1600-1680 cm⁻¹.
§ Ikatan
C≡C (rangkap terkonjugasi): Sekitar 2100-2260 cm⁻¹.
3.
Pemeriksaan
Gugus Fungsi Tertentu
Fingerprints Region (1500-500
cm⁻¹): Daerah ini seringkali mengandung informasi yang sangat spesifik untuk
identifikasi gugus fungsi tertentu, seperti pola sidik jari untuk senyawa
kompleks atau panjang rantai tertentu.
4. Efek Isotopik
Deuterium Exchange: Penukaran
hidrogen dengan deuterium dapat terjadi pada gugus hidroksil atau amida,
mengubah posisi serapan IR.
5.
Spektroskopi
2D IR
Kombinasi spektroskopi IR dengan
teknik 2D dapat memberikan informasi lebih lanjut tentang keterkaitan antar
gugus fungsi dalam molekul.
6.
Pencitraan
Inframerah (IR Imaging)
Penggunaan teknik IR imaging
memungkinkan visualisasi distribusi gugus fungsi dalam sampel, seperti pada
studi biologis atau material polimer.
7.
Interpretasi
Spektrum
Identifikasi gugus fungsi
didasarkan pada lokasi pita absorpsi dan pola sidik jari unik untuk setiap
gugus fungsi.
8.
Verifikasi
dengan Data Lain
Hasil dari spektroskopi IR harus
diverifikasi dengan data dari teknik analisis lain, seperti spektroskopi NMR,
untuk memastikan identifikasi yang akurat.
·
Kromatografi
Kromatografi
adalah metode pemisahan senyawa-senyawa berdasarkan perbedaan afinitas (daya
tarik) terhadap fase diam (stasioner) dan fase gerak (mobile). Prinsip dasar
kromatografi adalah memanfaatkan perbedaan distribusi antara fase gerak dan
fase diam, sehingga senyawa-senyawa dapat bergerak dengan kecepatan yang
berbeda melalui sistem kromatografi. Berikut adalah beberapa jenis kromatografi
yang umum digunakan:
§ Kromatografi
Cair (Liquid Chromatography - LC)
§ Kromatografi
Gas (Gas Chromatography - GC)
§ Kromatografi
Kinerja Tinggi (High-Performance Liquid Chromatography - HPLC)
§ Kromatografi
Lapis Tipis (Thin-Layer Chromatography - TLC)
§ Kromatografi
Affinitas
§ Kromatografi
Ion (Ion Chromatography - IC)
Kromatografi memiliki berbagai aplikasi dalam berbagai
bidang ilmu, termasuk kimia biokimia, farmasi, dan ilmu hayati. Pemilihan jenis
kromatografi tergantung pada sifat-sifat senyawa yang akan dipisahkan dan
tujuan analisisnya.
Daftar Pusaka
Ahmad
Nurhakim & Andjar Tyassih, S. (2023). Asam dan Basa: Pengertian,
Fungsi, Ciri-ciri, hingga Contohnya. Retrieved from Quipper Blog:
https://www.quipper.com/id/blog/mapel/kimia/asam-dan-basa/#Pengertian_Asam_Basa
Carreras, H. Z.
(2021). NMR Spectroscopy Principles, Interpreting an NMR Spectrum and
Common Problems. Retrieved from tecnology networks:
https://www.technologynetworks.com/analysis/articles/nmr-spectroscopy-principles-interpreting-an-nmr-spectrum-and-common-problems-355891
Gugus Fungsional. (2023).
Retrieved from BYJU'S: https://byjus.com/chemistry/functional-groups/
Kromatografi. (2023).
Retrieved from wikipedia: https://id.wikipedia.org/wiki/Kromatografi
Mubarok, F.
(2021). Kromatografi Kertas Prinsip dan Cara Kerja. research gate.
Pengertian &
Istilah. (2023). Retrieved from kumparan.com:
https://kumparan.com/pengertian-dan-istilah/pengertian-asam-dan-basa-ciri-ciri-serta-contohnya-21GIdc0VsCc/full
Spektroskopi
inframerah. (2023). Retrieved from wikipedia: https://id.wikipedia.org/wiki/Spektroskopi_inframerah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.