Laman

Selasa, 03 Oktober 2023

STOIKIOMETRI

 NABILA ALYA MUKHBITA (41623010026)

ABSTRAK

Stoikiometri adalah berasal dari kata “stoicheion” dalam bahasa Yunani yang berarti mengukur. Dalam ilmu kimia, stoikiometri adalah ilmu yang mempelajari kuantitas suatu zat dalam reaksi kimia. Zat-zat tersebut meliputi massa, jumlah mol, volume, dan jumlah partikel. Tak hanya itu, stoikiometri juga diartikan sebagai perhitungan kimia yang menyangkut hubungan kuantitatif zat yang terlibat dalam reaksi.

PENDAHULUAN

Suatu reaksi kimia dapat dikatakan sebagai reaksi stoikiometri apabila reaktan dalam reaksi habis seluruhnya. Adapun rumus-rumus yang biasa digunakan dalam menyelesaikan materi Kimia Stoikiometri adalah sebagai berikut: 

Angka 22,4 L merupakan volume gas ideal dalam keadaan STP (Standard Temperature and Pressure), dengan tekanan gas (P) = 1 atm, dan suhu (T) = 273 K. Sementara angka 6,02 x 10^23 merupakan besaran tetapan Avogadro. Jadi, 1 mol zat apa pun memiliki jumlah partikel yang sama yaitu sebanyak 6,02 x 10^23 partikel.

RUMUSAN MASALAH

1.     Apa yang dimaksud dengan Stoikiometri?

2.     Apa saja hukum-hukum dasar kimia?

PEMBAHASAN

·       Hukum Kekalan Massa

Hukum kekekalan massa atau hukum Lavoisier adalah hukum yang mengatakan bahwa massa sistem tertutup adalah konstan, bahkan jika proses yang berbeda terjadi dalam sistem (dalam sistem tertutup, massa suatu zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama (tetap/konstan)).

Bunyi Hukum kekekalan massa yaitu “Di dalam suatu sistem tertutup, massa zat-zat sebelum reaksi sama dengan massa zat sesudah reaksi”

Dalam percobaan hukum Lavoisier, Antoine Laurent Lavoisier melakukan percobaan memanaskan merkuri oksida (HgO) untuk menghasilkan logam merkuri dan gas oksigen menurut reaksi atau persamaan Lavoisier berikut:

2HgO(l)+O2(g)→2Hg(s)+2O2(g)

Contoh Penerapan Hukum Kekekalan Massa dalam Kehidupan:

Lilin yang sedang Menyala

Kayu Bakar

Kapur Barus

Pengendapan

 

·       Hukum Proust

Dalam kimia kita akan mengenal hukum perbandingan tetap atau hukum Proust yang adalah hukum yang menyatakan bahwa suatu senyawa kimia terdiri dari unsur-unsur dengan perbandingan massa yang selalu tepat sama. Bisa juga disimpulkan bahwa, setiap sampel suatu senyawa memiliki komposisi unsur-unsur yang tetap.

Joseph Louis Proust penemu hukum ini melakukan suatu percobaan dimana ia mencoba menggabungkan hidrogen dan oksigen untuk membentuk air. Hasil eksperimennya dapat dilihat sebagai berikut.



Terlihat bahwa setiap 1 gram gas hidrogen akan bereaksi dengan 8 gram oksigen menghasilkan 9 gram air. Data ini membuktikan bahwa massa hidrogen dan oksigen dalam air memiliki perbandingan yang tetap yaitu 1 : 8, walaupun massa air yang terbentuk berbeda.

Berdasarkan hasil percobaan inilah Proust mengemukakan teorinya yang terkenal dengan sebutan Hukum Perbandingan Tetap yang berbunyi “perbandingan massa unsur-unsur penyusun suatu senyawa selalu tetap”.

Untuk menentukan perbandingan unsur-unsur penyusun senyawa dapat ditentukan dengan massa dari nilai Ar nya. Contoh untuk air (



·       Hukum Kelipatan Perbandingan (Hukum Dalton)

Dua buah unsur dapat bereaksi membentuk lebih dari satu jenis senyawa. Cotohnya karbon dan oksigen dapat bereaksi membentuk senyawa karbon dioksida (CO2) dan karbon monoksida (CO). Seorang ilmuwan berkebangsaan Inggris bernama John Dalton menemukan bahwa jika dua buah unsur bereaksi membentuk lebih dari satu senyawa, jika massa salah satu unsur tersebut tetap, maka perbandingan massa unsur lain dalam senyawa-senyawa tersebut merupakan bilangan bulat sederhana. Pernyataan ini selanjutnya disebut dengan hukum kelipatan perbandingan (Hukum Dalton).

Perhatikan tabel hasil eksperimen Dalton berikut ini pada reaksi antara karbon dan oksigen dalam membentuk senyawa CO dan CO2


·       Hukum Gay-Lussac

Pengertian hukum gay lussac hukum perbandingan volume adalah hukum yang membahas tentang reaksi zat – zat yang berupa gas. Dimana pada tekanan dan suhu yang sama, volume gas-gas yang bereaksi dan volume gas-gas hasil reaksi berbanding sebagai bilangan bulat dan sederhana.

Joseph Louis Gay Lussac melakukan eksperimen berbagai reaksi senyawa gas yang dilakukan pada suhu di atas 100100C. Ia mereaksikan 2 mL gas hidrogen dengan 1 mL gas oksigen menghasilkan 2 mL uap air, sehingga perbandingan volume gas hidrogen, oksigen dan uap air adalah 2 : 1 : 2.

Reaksi pembentukan air dari reaksi antara hidrogen dan oksigen dapat dituliskan:

2H2(g)+O2(g)→2H2O(g)2H2()+O2()→2H2O()

Bila diperhatikan bahwa hasil perbandingan volume dari percobaan Gay-Lussac sama dengan perbandingan koefisien gas-gas yang bereaksi dalam persamaan reaksi setara.

Sehingga ia menyimpulkan penerapan hukum perbandingan volume dalam kehidupan sehari-hari bahwa pada suhu dan tekanan yang sama, volume gas-gas yang bereaksi dan hasil reaksi berbanding sebagai bilangan bulat dan sederhana. Inilah yang disebut Hukum Gay-Lussac atau Hukum Perbandingan Volume, yang secara sederhana dapat dikatakan sebagai:

perbandingan koefisien reaksi = perbandingan volume gas 

 

·       Hukum Avogadro

Hukum Avogadro, juga dikenal sebagai Prinsip Avogadro, menyatakan bahwa volume gas yang diukur pada kondisi yang sama, dengan tekanan dan suhu yang sama, akan mengandung jumlah partikel yang sama, baik itu atom, molekul, atau ion.

Bunyi Hukum Avogadro:

volume yang sama dari gas yang berbeda pada tekanan dan suhu yang sama akan mengandung jumlah molekul yang sama. Ini adalah inti dari Hukum Avogadro, yang menegaskan hubungan antara volume gas dan jumlah partikel gasnya.

Berikut Rumus Hukum Avogadro:

Hukum Avogadro tidak memiliki rumus matematika yang khusus, tetapi dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan berikut:

V₁/n₁ = V₂/n₂

Di mana:

V₁ dan V₂ : volume gas pertama dan kedua secara berturut-turut.
n₁ dan n₂ : jumlah mol gas pertama dan kedua secara berturut-turut.

Persamaan ini menyatakan bahwa perbandingan volume dua gas pada suhu dan tekanan yang sama adalah sama dengan perbandingan jumlah mol gas tersebut. Dengan kata lain, pada suhu dan tekanan yang sama, volume gas akan berbanding lurus dengan jumlah mol gas.

Rumus ini berguna dalam perhitungan stoikiometri atau ketika kita ingin memprediksi perubahan volume gas ketika jumlah molnya berubah, atau sebaliknya.

SOAL

1. Apa bunyi hukum kekekalan massa?

“Di dalam suatu sistem tertutup, massa zat-zat sebelum reaksi sama dengan massa zat sesudah reaksi”

2. Hukum Proust adalah?

hukum yang menyatakan bahwa suatu senyawa kimia terdiri dari unsur-unsur dengan perbandingan massa yang selalu tepat sama.


DAFTAR PUSTAKA

https://www.sampoernaacademy.sch.id/id/stoikiometri-adalah/

https://umsu.ac.id/hukum-kekekalan-massa/

https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/stoikiometri-larutan-pengerian-rumus-macam-macam-reaksi-reaksi-dan-contoh-soal

https://www.wardayacollege.com/belajar-kimia/perhitungan-kimia/hukum-dasar-kimia/hukum-proust/

https://sumberbelajar.seamolec.org/Media/Dokumen/649d6e49865eac3306894813/ae69565c2e6cc3aee314fc2f78dc996c.pdf

https://www.wardayacollege.com/belajar-kimia/perhitungan-kimia/hukum-dasar-kimia/hukum-gay-lussac/

https://fatek.umsu.ac.id/2023/06/19/hukum-avogadro-pengertian-sejarah-dan-contoh-penerapan/



1 komentar:

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.