REAKSI INTI
Reaksi inti merupakan peristiwa perubahan suatu inti atom sehingga berubah menjadi inti atom lain dengan disertai munculnya energi yang sangat besar. Agar terjadi reaksi inti diperlukan partikel lain untuk menggoyahkan kesetimbangan inti atom sehingga kesetimbangan inti terganggu. Akibatnya inti akan terpecah menjadi dua inti yang baru.
Partikel yang digunakan untuk mengganggu kesetimbangan inti yaitu partikel proton atau neutron. Di mana partikel proton atau neutron yang berenergi ditembakkan pada inti target sehingga setelah reaksi terjadi akan terbentuk inti atom yang baru disertai terbentuknya partikel yang baru.
Inti target dapat merupakan inti atom yang stabil, sehingga setelah terjadi reaksi menyebabkan inti atom menjadi inti yang tidak stabil yang kemudian disebut isotop radioaktif.
Jadi reaksi inti dapat juga bertujuan untuk mendapatkan isotop radioaktif yang berasal dari inti stabil.
Reaksi inti sangat berbeda dengan reaksi kimia, karena pada dasarnya reaksi inti ini terjadi karena tumbukan (penembakan) inti sasaran (target) dengan suatu proyektil (peluru).
JENIS REAKSI INTI
1. Reaksi Fisi
Reaksi fisi yaitu reaksi pembelahan inti atom berat menjadi dua inti atom lain yang lebih ringan dengan disertai timbulnya energi yang sangat besar.
2. Reaksi Fusi
Reaksi fusi yaitu reaksi penggabungan dua inti atom ringan menjadi inti atom lain yang lebih berat dengan melepaskan energi.
PENERAPANNYA DALAM BIDANG TEKNOLOGI
1. Bom Atom dan Bom Nuklir
Bom atom, juga dikenal sebagai bom fisi, menggunakan reaksi fisi nuklir untuk menciptakan ledakan yang dahsyat. Reaksi fisi nuklir terjadi ketika inti atom, seperti uranium-235 atau plutonium-239, dibelah menjadi dua atau lebih inti yang lebih kecil. Proses ini melepaskan energi yang sangat besar dalam bentuk panas, cahaya, dan tekanan udara yang besar.
Dalam reaksi fisi nuklir, inti atom terbelah menjadi inti yang lebih kecil. Sebagai contoh, reaksi fisi uranium-235 (U-235) dapat dituliskan sebagai berikut:
U²³⁵ + n → Cs¹⁴¹ + Br⁹² + 3n dan 200 MeV
Bom hidrogen, juga dikenal sebagai bom fusi atau bom termonuklir, menggunakan reaksi fusi nuklir untuk menciptakan ledakan yang jauh lebih besar daripada bom atom. Reaksi fusi ini terjadi di inti atom dan membutuhkan suhu dan tekanan yang sangat tinggi untuk menciptakan kondisi yang memungkinkan fusi antara inti atom.
Reaksi fusi dalam bom hidrogen melibatkan isotop deuterium dan tritium, yang merupakan bentuk hidrogen dengan jumlah proton dan neutron yang berbeda. Berikut adalah reaksi fusi utama dalam bom hidrogen:
Deuterium dan Deuterium
²H + ²H → ³He + p
Deuterium dan Tritium
²H + ³H → ⁴He + n
Energi yang dihasilkan dari reaksi fusi nuklir adalah sangat besar. Bom hidrogen menggunakan ledakan bom atom (fisi nuklir) untuk menciptakan tekanan dan suhu yang sangat tinggi yang diperlukan untuk memicu reaksi fusi nuklir, menghasilkan ledakan yang lebih kuat daripada bom atom saja. Proses fusi ini adalah apa yang membuat bom hidrogen menjadi salah satu senjata pemusnah massal yang paling kuat yang pernah diciptakan.
2. Reaktor Fusi dan Fisi
Reaktor fisi adalah fasilitas yang digunakan untuk memelihara dan mengendalikan reaksi fisi nuklir yang berkelanjutan. Reaksi fisi adalah proses ketika inti atom (biasanya uranium-235, plutonium-239, atau uranium-233) memecah menjadi inti yang lebih kecil ketika dikenai neutron, melepaskan energi dalam bentuk panas dan neutron tambahan yang dapat memicu reaksi fisi lainnya.
Energi panas yang dihasilkan dari reaksi fisi digunakan untuk memanaskan air, menghasilkan uap, dan mendorong turbin yang akan menghasilkan listrik. Dalam reaktor nuklir, kontrol neutron sangat penting untuk mengendalikan laju reaksi fisi sehingga menjaga reaktor dalam kondisi kritis, di mana reaksi berantai dapat berlangsung secara stabil.
Reaktor fusi adalah fasilitas yang berpotensi untuk menciptakan dan mengendalikan reaksi fusi nuklir, di mana inti atom bergabung membentuk inti yang lebih besar, melepaskan energi luar biasa dan menciptakan reaksi berantai. Saat ini, reaktor fusi masih dalam tahap pengembangan dan percobaan, dan belum sepenuhnya dimanfaatkan sebagai sumber daya energi komersial seperti reaktor fisi.
Namun, perlu dicatat bahwa mencapai kondisi yang memadai untuk memicu dan mempertahankan reaksi fusi dalam skala besar adalah salah satu tantangan utama dalam pengembangan reaktor fusi yang dapat menghasilkan energi secara efisien dan stabil
1. Apa saja jenis reaksi inti?
2. Apa saja bentuk penerapan reaksi inti?
1. Fusi dan Fisi.
2. Bom atom, bom nuklir, reaktor fusi dan Fisi.
Daftar Pustaka
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Senjata_nuklir
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Senjata_termonuklir
https://staffnew.uny.ac.id/upload/198001032009122001/pendidikan/1-reaksi-inti-atom.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.