Rafli Imam Madluthfi
(@Z12-RAFLI)
Jumlah proton dalam inti atom disebut nomor atom dan sama
dengan jumlah elektron dalam
atom netral (tidak terionisasi). Setiap nomor atom mengidentifikasi unsur
tertentu, tetapi bukan isotopnya; Sebuah atom dari unsur tertentu mungkin
memiliki kisaran jumlah neutron yang
luas. Jumlah nukleon (proton
dan neutron) dalam intinya adalah jumlah massa atom, dan
setiap isotop unsur tertentu memiliki jumlah massa yang berbeda-beda.
Istilah isotop dibentuk dari akar kata Yunani isos ( ἴσος "sama")
dan topos ( τόπος "tempat"),
yang berarti "tempat yang sama"; dengan demikian, makna di balik
nama tersebut adalah bahwa isotop yang berbeda dari suatu unsur menduduki
posisi yang sama pada tabel
periodik . Istilah ini diciptakan oleh dokter dan penulis
Skotlandia Margaret
Todd pada tahun 1913 dalam sebuah usul kepada ahli kimia Inggris Frederick
Soddy .Frederick Soddy lahir
pada tanggal 2 September 1877 di Eastbourne, Inggris. Ia merupakan putra
ketujuh dari pasangan Benyamin Soddy dan Hannah Green.
Kestabilan
Kestabilan
Isotop Dilansir dari Encyclopaedia Britannica, suatu isotop dikatan stabil jika
tidak menunjukkan kecenderungan untuk berubah secara spontan tanpa adanya
pemicu. Stabilitas isotop berbeda-beda bergantung pada jumlah neutron dan
protonnya. Rasio atau perbandingan jumlah neutron dan proton dalam inti atom
memengaruhi stabilitas suatu isotop. Jumlah neutron dan proton yang sama atau
rasio 1:1 menandakan bahwa isotop tersebut stabil, sedangkan isotop dengan
perbandingan diliar 1:1 menandakan bahwa isotop tersebut tidak stabil.
Deutrium adalah contoh dari isotop hidrogen yang stabil karena memiliki 1 neutron dan 1 proton sehingga berada pada pita kestabilan isotop. Sedangkan Hg memiliki 120 neutron dengan 80 proton, menghasilkan rasio 1,5. Hal ini berarti unsur Hg tidak stabil dan berada diatas pita kestabilan isotop. Adapun contoh unsur yang berada dibawah pita kestabilan adalah unur Be dengan 3 neutron dan 4 proton. Rasio perbendingan neutron dan proton unsur Be adalah 0,75 sehingga berada dibawah pita
kestabilan isotop.
Variasi Sifat Antar Isotop
Sifat kimia dan molekul
Sebuah
atom netral memiliki jumlah elektron yang sama dengan proton. Jadi,
isotop-isotop yang berbeda dari suatu unsur tertentu semuanya memiliki jumlah
elektron yang sama dan memiliki struktur elektronik yang serupa. Karena
perilaku kimia atom sangat ditentukan oleh struktur elektroniknya, isotop yang
berbeda menunjukkan perilaku kimia yang hampir identik.
Pengecualian
utama untuk ini adalah efek isotop kinetik:
karena massanya yang lebih besar, isotop yang lebih berat cenderung bereaksi
agak lebih lambat dari pada isotop yang lebih ringan dari unsur yang sama. Ini
paling jelas untuk protium (1H), deuterium (2H),
dan tritium (3H),
memiliki dua kali massa protium dan tritium memiliki tiga kali massa
protium. Perbedaan massa ini juga mempengaruhi perilaku ikatan kimianya
masing-masing, dengan mengubah pusat gravitasi (massa tereduksi)
dari sistem atom. Namun, untuk unsur yang lebih berat, perbedaan massa relatif
antara isotop jauh lebih kecil sehingga efek perbedaan massa pada kimia
biasanya dapat diabaikan. (Unsur berat juga memiliki neutron yang relatif lebih
banyak daripada unsur yang lebih ringan, sehingga rasio massa nuklir terhadap
massa elektronik kolektif sedikit lebih besar.) Ada juga efek kesetimbangan isotop.
Waktu paruh isotop. Z = jumlah
proton. N = jumlah neutron. Plot untuk isotop stabil
menyimpang dari garis Z = N karena nomor
unsur Z menjadi lebih besar
Demikian
pula, dua molekul yang berbeda hanya dalam isotop atom mereka (isotopolog)
memiliki struktur elektronik yang identik, dan karena itu sifat fisik dan kimia
yang hampir tidak dapat dibedakan (sekali lagi dengan deuterium dan tritium
sebagai pengecualian utama). Mode vibrasi molekul ditentukan
oleh bentuk dan massa atom penyusunnya; jadi isotopolog yang berbeda memiliki
set mode vibrasi yang berbeda. Karena mode vibrasi memungkinkan molekul untuk
menyerap foton dari energi yang sesuai, isotopolog memiliki sifat
optik yang berbeda dalam rentang inframerah.
Penggunaan sifat kimia dan Biologi
· Analisis isotop adalah penentuan jejak isotop, yaitu kelimpahan relatif isotop dari unsur tertentu dalam sampel tertentu. Analisis isotop sering dilakukan dengan spektrometri massa rasio isotop. Untuk zat biogenik khususnya, variasi yang signifikan dari isotop C, N, dan O dapat terjadi. Analisis variasi tersebut memiliki berbagai aplikasi, seperti deteksi pemalsuan dalam produk makanan atau asal geografis dari suatu produk menggunakan isoskap. Pengidentifikasian beberapa meteorit tertentu sebagian didasarkan pada jejak isotop dari gas renik yang terkandung di dalamnya.
·
Substitusi isotop dapat digunakan
untuk menentukan mekanisme reaksi kimia melalui efek
isotop kinetik.
·
Aplikasi umum lainnya adalah pelabelan isotop,
penggunaan isotop yang tidak biasa sebagai pelacak atau penanda dalam reaksi
kimia. Biasanya,
atom dari unsur tertentu tidak dapat dibedakan satu sama lain. Namun, dengan
menggunakan isotop dengan massa yang berbeda, bahkan isotop stabil nonradioaktif
yang berbeda dapat dibedakan dengan spektrometri
massa atau spektroskopi
inframerah. Misalnya, dalam 'pelabelan isotop stabil dengan asam
amino dalam kultur sel (Stable Isotope Labeling by/with Amino acids in Cell
culture, SILAC)'
isotop stabil digunakan untuk mengukur protein. Jika isotop radioaktif digunakan,
mereka dapat dideteksi oleh radiasi yang dipancarkannya (ini disebut
dengan pelabelan radioisotop).
·
Isotop biasanya digunakan untuk
menentukan konsentrasi berbagai unsur atau zat menggunakan metode pengenceran isotop, di
mana sejumlah senyawa yang tersubstitusi secara isotop dicampur dengan sampel,
dan jejak isotop dari campuran yang dihasilkan ditentukan dengan
menggunakan spektrometri
massa
Pertanyaan :
1.
Apa yang dimaksud dengan analisis
isotop
2.
Tentukan pasangan atom berikut yang
tergolong isotop
Jawaban :
1.
penentuan jejak isotop, yaitu kelimpahan relatif isotop
dari unsur tertentu dalam sampel tertentu
2.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kompas.com/skola/read/2020/10/22/194541969/pengertian-isotop-dan-kestabilannya?page=all
https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Isotop
https://id.wikipedia.org/wiki/Isotop
https://archivecurrikicdn.s3.amazonaws.com/resourcefiles/54d27bfc86e8e.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.