Laman

Sabtu, 22 Oktober 2022

INDUSTRI PANGAN MENJADI PRIORITAS DALAM SEKTOR INDUSTRI

Oleh    : Aghna Hanania @X39-Aghna

                     I.  Abstrak

            Industri adalah seluruh bentuk kegiatan ekonomi yang mengolah bahan baku dan atau memanfaatkan sumber daya industri sehingga menghasilkan barang yang mempunyai nilai tambah atau manfaat yang lebih tinggi, termasuk jasa industri. Industri pangan di Indonesia dari tahun ke tahun semakin berperan penting dalam pembangunan industri Nasional, sekaligus dalam perekonomian keseluruhan.

Kata kunci       : Industri, pangan, bahan baku.

    II.            IIAbstract

Industry is all forms of economic activity that processes raw materials and or utilizes industrial resources so as to produce goods that have higher added value or benefits, including industrial services. The food industry in Indonesia from year to year plays an increasingly important role in the development of the national industry, as well as in the overall economy.

Keywords        : Industry, food, war materials.

 III.            III. Pendahuluan

Industri pangan atau industri makanan dan minuman yang ada di Indonesia meliputi industri kecil, industri menengah, sampai dengan industri yang berskala besar. Perkembangan industri Nasional sudah menunjukkan perkembangan yang cukup berarti bagi negara. Hal itu ditandai dengan berkembangnya jenis industri yang mengolah bahan baku yang berasal dari sektor pertanian. Industri pangan umumnya adalah industri yang mengolah hasil pertanian menjadi produk yang siap saji serta mempunyai nilai tambah sesuai permintaan dan selera konsumen. Faktor yang mempengaruhi selera konsumen berkaitan dengan komposisi, warna, rasa, dan tekstur yang menarik.

Industri makanan dan minuman merupakan salah satu sektor yang mendapat prioritas pengembangan, antara lain dipacu untuk menerapkan teknologi industri 4.0. Transformasi digital ini dinilai membawa dampak positif terhadap peningkatan investasi dan produktivitas di sektor industri dan menciptakan tenaga kerja yang kompeten. Berdasarkan peta jalan Making Indonesia, industri makanan dan minuman adalah satu dari tujuh sektor yang diakselerasi untuk mengadopsi teknologi industri 4.0.

 IV.            IV. Rumusan Masalah

1.      Bagaimana perkembangan industri pangan di Indonesia?

2.      Apa saja faktor dalam proses industri pangan?

3.      Apa saja tantangan industri pangan di era industri 4.0?

    V.            V. Tujuan

1.      untuk mengetahui dan memahami perkembangan industri pangan di Indonesia.

2.      Untuk mengetahui faktor dalam proses industri pangan.

3.      Untuk mengetahui tantangan industri pangan di era industri 4.0.

 VI.            VI. Pembahasan

A. Perkembangan Industri Pangan di Indonesia

Industri pangan di Indonesia dimulai sejak zaman penjajahan Belanda yang dimulai dengan pabrik gula berskala besar di pulau jawa dan bersifat teknologi tinggi pada saat itu. Industri gula tersebut memiliki kaitan dengan berbagai industri yang dapat berjalan serempak dan berdampak penggandaan terhadap luaran, tenaga kerja, dan pendapatan yang besar.

Industri pangan di Indonesia telah berjalan dan mengalami kemajuan. Hal ini ditunjukkan oleh stabilitas ketersediaan pangan atau bahan baku di dalam negeri yang diikuti dengan semakin meningkatnya ekspor produk-produk pangan yang dihasilkan oleh industri pangan tradisional maupun modern. Meskipun demikian, berdasarkan pengamatan selama ini, masih banyak masalah yang dihadapi dalam sektor industri pangan, baik teknologi dan SDM, maupun institusi pendukung, yang disebabkan oleh lemahnya kemitraan diantara masing-masing pelaku pembangunan yang terlibat di dalamnya.

Kekurangan ataupun kelemahan yang dirasakan dapat diatasi dengan efektif jika terjalinnya komitmen antara kemitraan dengan industri pemerintah. Mengembangkan industri pangan yang baik diperlukan pengembangan secara berkala teknologi dengan dukungan SDM yang terampil di bidangnya dan disertai pengembangan institusi yang mampu mendukung proses tersebut. Kemenperin menyatakan, pihaknya tengah memacu kinerja industri padat karya berorientasi ekspor. Untuk itu, Kemenperin mengusulkan perhitungan intensif fiskal berupa tax allowance berbasis pada jumlah penyerapan tenaga kerja.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyampaikan, industri pangan saat ini perlu terus melakukan upaya-upaya strategis untuk memacu daya saing agar mampu berkompetisi di tingkat global. Langkah yang perlu dijalankan, antara lain peningkatan mutu dan produktivitas serta efisiensi di seluruh rantai nilai produksi.

B. Faktor dalam Proses Industri Pangan

Proses industri pangan ditentukan oleh faktor-faktor seperti : SDM bermutu, sarana dan prasarana (peralatan dan unsur penunjang) yang memadai, dan informasi khusus penelitian yang mengarah pada efisiensi dari segi dana maupun waktu. Dalam industri pangan terjadi permasalahan dalam hal pemasaran, permodalan, penguasaan teknologi dan manajemen. Hal tersebut memerlukan koordinasi dan pembangunan kelembagaan yang baik dan buruk, diwujudkan dalam bentuk kemitraan yang seimbang, khususnya mendukung proses industri pangan yang bernilai tambah tinggi, berdaya saing, dan berdaya tahan.

a.      SDM Bermutu

SDM sebagai faktor yang berperan dalam industri pangan dapat disiapkan melalui jalur pendidikan formal yang berorientasi pada kemampuan akademik, pelatihan yang berorientasi pada pembentukan dan pengembangan profesional beserta kompetensi, serta pengembangan ditempat kerja yang bertumpu pada pemantapan kompetensi SDM untuk menghasilkan produktivitas tertinggi.

b.      Sarana dan Prasarana (peralatan dan unsur penunjang)

Adanya teknologi pengolahan pangan dan perkembangan alat modern di bidang mesin dan kimia, munculah industri pangan modern. Tumbuhnya industri pangan yang modern tersebut menuntut syarat-syarat tertentu baik kuantitas maupun mutu bahan baku, dan kontinuitas bahan baku. Kekurangan mutu, kuantitas maupun terhambatnya kesinambungan penyediaan bahan baku memberi akibat terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan industri yang akan mempengaruhi produk industri tersebut. Beberapa pengusaha telah meningkatkan usahanya dengan penggunaan alat yang semi modern, sehingga hasil industri pangan tradisional tersebut dapat dikenal lebih luas.

c.       Informasi khusus

Kebutuhan informasi dalam industri pangan didasarkan pada besarnya kegiatan, pembengkakan biaya, adanya saingan dan pendeknya daur hidup produk, banyaknya data yang pasif, serta adanya program untuk mengolah data. Informasi yang dimaksud adalah hal-hal yang bermakna, yaitu : Secara ekonomis menguntungkan, secara teknis memungkinkan untuk dilaksanakan, secara sosial psikologis dapat diterima sesuai dengan norma dan nilai masyarakat, serta sejalan dengan kebijakan.

C. Tantangan Industri Pangan Di Era Industri 4.0

Cepatnya perubahan informasi di internet dan didukung perkembangan teknologi yang semakin canggih, memberikan peluang bagi industri pangan dalam pemenuhan keinginan konsumen yang semakin beragam. Gaya hidup masyarakat seperti meningkatnya kesibukan keluarga dalam bekerja mengakibatkan berkurangnya konsumsi makanan yang dimasak sendiri di rumah, meningkatnya kesadaran masyarakat akan kesehatan dan keamanan pangan, dan meningkatnya penghasilan masyarakat menimbulkan suatu peluang pasar yang harus disikapi dengan baik oleh industri.

Saat ini industri makanan menghadapi tantangan dalam memasuki era revolusi 4.0 yang ditandai dengan perkembangan teknologi tinggi. Persaingan untuk mendorong kemandirian dan daya saing industri, khususnya skala kecil dan mikro; inovasi dan riset pengembangan produk dan teknologi; kapasitas pengujian laboratorium; digitalisasi peredaran produk, kebijakan, standar, dan regulasi yang update; dan pelayanan publik serta sistem pengawasan berbasis digital (digital melayani), merupakan beberapa hal yang harus diperhatikan.

Industri pangan lokal maupun produk dalam negeri masih kalah bersaing dengan makanan asing, padahal makanan lokal tersebut jika dikelola dengan baik akan menjadikan investasi yang menguntungkan. Untuk itu dengan mengembangkan industri pangan, akan menciptakan inovasi teknologi di bidang pertanian, memberikan penyuluhan serta pendampingan supaya petani dan industri pangan. 

VII.            VII. Kesimpulan

Industri pangan di Indonesia telah berjalan dan mengalami kemajuan. Hal ini ditunjukkan oleh stabilitas ketersediaan pangan atau bahan baku di dalam negeri yang diikuti dengan semakin meningkatnya ekspor produk-produk pangan yang dihasilkan oleh industri pangan tradisional maupun modern.

Industri pangan merupakan bagian dari pembangunan ekonomi nasional yang menyangkut aspek ketersediaan pangan. Faktornya meliputi pengembangan SDM bermutu, penggunaan peralatan tradisonal maupun modern dalam menghasilkan produk, penguasaan informasi yang bersifat umum maupun khusus. Informasi dapat diperoleh melalui strategi pengembangan informasi secara internal maupun eksternal melalui sistem informasi berbasis komputer dan memanfaatkan jaringan informasi yang tersedia.

VIII.            VIII. Daftar Pustaka

2017. Industri Makanan dan Minuman Masih Menjadi Andalan. Jakarta. https://kemenperin.go.id/artikel/18465/Industri-Makanan-dan-Minuman-Masih-Jadi-Andalan (Diakses pada Oktober 2022)

Hubeis, Musa. Dr. Ir. H. 2021. Industrialisasi Pangan. http://repository.ut.ac.id/4635/1/PANG4315-M1.pdf   (Diakses pada Oktober 2022)

2022. Tantangan Industri Pangan di Era Industri 4.0. Bogor.

https://www.foodreview.co.id/blog-5669017-Tantangan-Industri-Pangan-di-Era-Industri-40.html (Diakses pada Oktober 2022)

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.