Laman

Senin, 17 Oktober 2022

INDUSTRI ARGOKIMIA

 

Abstrak

    Mewujudkan Industri Agro dan Kimia yang berdaya saing dan bernilai tambah tinggi, struktur yang kuat, berbasis SDA lokal, didukung oleh SDM dan teknologi yang handal. Berwawasan lingkungan serta mampu meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan rakyat.

  Pendahuluan

    Agrokimia merupakan Industri yang bergerak di bidang pertanian seperti pupuk, pestisida. Dengan mengacu kepada arah kebijakan industri dan berdasarkan pada karakteristik dan ciri sub sektor Industri Agro dan Kimia, serta peranannya dalam struktur industri dan ekonomi Indonesia pada umunya, maka pembangunan Industri Agro dan Kimia dilaksanakan dengan visi.

Rumusan Masalah

1)      Apa yang dimaksud Industri Agrokimia?

2)      Apa saja jenis-jenis Agrokimia?

3)      Apa dampak penggunaan Agrokimia?

4)      Apa saja dampak dari Industri Agrokimia bagi lingkungan?

Tujuan

1)      Memahami Industri Agrokimia.

2)      Mengetahui jenis-jenis Agrokimia.

3)      Mengetahui dampak penggunaan Agrokimia.

Pembahasan

A.      Pengertian Industri Agrokimia

       Agrokimia atau agrochemical, adalah nama umum yang diberikan untuk bahan kimia yang digunakan di pertanian, yang berfungsi untuk membantu pertumbuhan dan keamanan tanaman dan hasil panen. Industri agrokimia sendiri merupakan industri yang bergerak di bidang pertanian meliputi pupuk dan pestisida.

 

B.      Jenis-jenis Agrokimia

a)      Pestisida

       Pestisida adalah bahan kimia atau zat yang digunakan untuk menghancurkan atau mengendalikan beberapa jenis tumbuhan atau organisme yang juga dikenal sebagai hama, yang berbahaya bagi tanaman budidaya atau hewan.

b)      Insektisida

       Insektisida digunakan untuk menghancurkan serangga. Insektisida dapat berupa ovisida yang membunuh telur, larvisida untuk membunuh larva. Contoh pestisida: Organoklorin, organofosfat, karbamat dan piretroid

 

c)       Herbisida

        Herbisida digunakan untuk mengendalikan atau membunuh gulma dan tumbuh-tumbuhan. Contoh herbisida: Gramoxone dan glifosat.

d)      Fungisida

       Fungisida digunakan untuk mengendalikan jamur dan oomycetes. Contoh fungisida: Mankosida.

e)      Algasida

       Algasida digunakan untuk mengendalikan ganggang. Juga dikenal sebagai algisida.

f)       Rodentisida

        Rodentisida digunakan untuk mencegah penyebaran hewan pengerat seperti tikus, tikus. Contoh: Klerat.

g)      Moluskosida

        Moluskosida digunakan untuk mengendalikan moluska seperti siput dan keong. Contoh: Slugit

h)      Nematisida

        Nematisida digunakan untuk mengendalikan atau membunuh nematoda. Contoh: Furadan.

i)        Pupuk

         Pupuk adalah adalah senyawa kimia yang digunakan untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman. Pupuk digunakan untuk mengurangi kekurangan nutrisi di dalam tanah. Biasanya, ini diaplikasikan ke tanah atau ke jaringan tanaman.

         Pupuk dapat dikategorikan menjadi dua kategori: pupuk organik dan anorganik. Pupuk organik secara alami adalah zat yang ada yang disiapkan melalui proses alami. Pupuk anorganik, yang juga disebut pupuk sintetis diproduksi secara buatan dengan menggunakan proses kimia dengan memanfaatkan endapan alami, yang diubah secara kimiawi.

j)        Agen pengapuran dan pengasaman

        Tanah terkadang bisa terlalu asam atau terlalu basa untuk pertumbuhan tanaman yang tepat. Dalam kasus ini, pengapuran dan pengasaman produk ditambahkan ke tanah untuk menyesuaikan pH nya. Bila tanahnya terlalu asam, kapur terutama dalam bentuk kapur tohor atau CaO sering di tambahkan, sedangkan untuk tanah yang bersifat basa senyawa sulfur sering ditambahkan untuk menetralkan.

Kesimpulan

Bahan-bahan kimia yang tidak terlepas dari penggunaannya untuk mengendalikan hama dan jasad pengganggu lainnya. Pestisida tidak saja membawa dampak yang positif terhadap peningkatan produk pertanian, tapi juga membawa dampak negatif terhadap lingkungan di sekitarnya. Pengarahan dan penggunaan yang lebih tepat kepada para penggunaan dalam hal pemberian dosis. Waktu aplikasi, cara kerja yang aman, akan mengurangi ketidakefisienan penggunaan pestisida pada lingkungan dan mengurangi sekecil mungkin pencemaran yang terjadi. Di masa yang akan datang diharapkan penggunaan pestisida akan berkurang dan lebih selektif dan didukung oleh adanya penemuan-penemuan baru yang lebih efektif dalam mengatasi gangguan dari jasad pengganggu.

Daftar Pustaka

Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia, 2019. Industri Kimia di Indonesia.

https://www.hmtk.ft.uns.ac.id/2021/09/industri-kimia-di-indonesia.html?m=1#:~:text=Agrokimia%20atau%20agrochemical%2C%20adalah%20nama,pertanian%20meliputi%20pupuk%20dan%20pestisida

Taris Dwi Ariyani, 2020.  Bahaya penggunaan pupuk Agrokimia berlebihan.

Hidayat, Atep Afia. 2022. Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Industri. Termodinamika dalam Ilmu Kimia (Modul 5). Universitas Mercu Buana, Jakarta.

Kimia Unair. 2020. Ikatan Kimia (Video Youtube). Universitas Airlangga, Surabaya. https://www.youtube.com/watch?v=4Tzhyakr_v0

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.