Mengolah Sampah Jadi Energi Alternatif
Teknologi pengolahan sampah ini untuk
menjadi energi listrik pada prinsipnya sangat sederhana sekali yaitu: Sampah
dibakar sehingga menghasilkan panas (proses konversi thermal) Panas dari hasil
pembakaran dimanfaatkan untuk mengubah air menjadi uap dengan bantuan boiler.
Skema pembangkit listrik tenaga sampah
Upaya ini juga menjadi
terobosan untuk mengatasi permasalahan sampah yang saat ini belum dapat
diselesaikan. Untuk diketahui, hingga 2021, jumlah sampah di Indonesia bisa
mencapai 70 juta ton per hari. Besarnya jumlah sampah ini selain menambah beban
emisi karbon juga menjadi persoalan pelik bagi lingkungan.
Di negara-negara maju
seperti Denmark, Swiss, Amerika dan Prancis. Mereka telah memaksimalkan
proses pengolahan sampah. Tidak hanya mengatasi bau busuk saja tapi sudah
mengubah sampah – sampah ini menjadi energi listrik. Khusus di Denmark 54
persen sampah diubah menjadi energi listrik.
Konversi sampah menjadi
energi adalah situasi win-win bagi manusia dan lingkungan. Sampah yang tidak
didaur ulang dibuang di pinggir jalan atau dibakar di tempat terbuka, kedua
tindakan tersebut mengarah ke pencemaran lingkungan dalam bentuk lindi yang
merembes ke air tanah dan metana yang dilepas ke atmosfir. Pembakaran sampah
menyebabkan polusi udara. Mengingat sumber-sumber energi terbarukan seperti
pupuk kandang dan limbah rumah tangga dan pertanian terdapat dalam jumlah besar
di Indonesia, potensi sumber daya alam ini dapat dimanfaatkan secara optimal
dan diubah menjadi energi. Jika kualitas konstruksi dan operasi serta prosedur
pemeliharaan dilakukan dengan tepat, biogas untuk sistem energi adalah sumber
energi berkelanjutan yang paling efisien di dunia saat ini.
Referensi :
https://environment-indonesia.com/articles/cara-mengubah-sampah-menjadi-energi-listrik/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.