.

Kamis, 10 Maret 2022

Mengenal Kimia

 

Mengenal KimiaOleh : Annisa Suci Kurniawati

(@W06-ANNISA)


abstrak

Diera globalisasi yang berkembang begitu pesat, bukan hanya informasi dan transportasi saja yang mengalami banyak perubahan. Ilmu kimia merupakan salah satunya, di mana ilmu kimia dapat kita jumpai pada kehidupan sehari-hari. hakikatnya ilmu kimia adalah benda dapat mengalami perubahan bentuk maupun susunan partikelnya menjadi bentuk lain yang berbeda dengan bentuk dan susunan partikel asalnya.

kata kunci : Ilmu kimia

A.    Sejarah Ilmu Kimia


Sejarah kimia dimulai lebih dari 4000 tahun yang lalu dimana bangsa Mesir mengawali dengan the art of synthetic “wet” chemistry. 1000 tahun SM, masyarakat purba telah menggunakan tehnologi yang akan menjadi dasar terbentuknya berbagai macam cabang ilmu kimia. Ekstrasi logam dari bijihnya, membuat keramik dan kaca, fermentasi bir dan anggur, membuat pewarna untuk kosmetik dan lukisan, mengekstraksi bahan kimia dari tumbuhan untuk obat-obatan dan parfum, membuat keju, pewarna, pakaian, membuat paduan logam seperti perunggu.

 

Mereka tidak berusaha untuk memahami hakikat dan sifat materi yang mereka gunakan serta perubahannya, sehingga pada zaman tersebut ilmu kimia belum lahir. Tetapi dengan percobaan dan catatan hasilnya merupakan sebuah langkah menuju ilmu pengetahuan.

 

Para ahli filsafat Yunani purba sudah mempunyai pemikiran bahwa materi tersusun dari partikel-partikel yang jauh lebih kecil yang tidak dapat dibagi-bagi lagi (atomos). Namun konsep tersebut hanyalah pemikiran yang tidak ditunjang oleh eksperimen, sehingga belum pantas disebut sebagai teori kimia.

 

Ilmu kimia sebagai ilmu yang melibatkan kegiatan ilmiah dilahirkan oleh para ilmuwan muslim bangsa Arab dan Persia pada abad ke-8. Salah seorang bapak ilmu kimia yang terkemuka adalah Jabir ibn Hayyan (700-778), yang lebih dikenal di Eropa dengan nama Latinnya, Geber. Ilmu yang baru itu diberi nama al-kimiya (bahasa Arab yang berarti “perubahan materi”). Dari kata al-kimiya inilah segala bangsa di muka bumi ini meminjam istilah: alchemi (Latin), chemistry (Inggris), chimie (Perancis), chemie (Jerman), chimica (Italia) dan kimia (Indonesia).

 

Sejarah kimia dapat dianggap dimulai dengan pembedaan kimia dengan alkimia oleh Robert Boyle (1627–1691) melalui karyanya The Sceptical Chymist (1661). Baik alkimia maupun kimia mempelajari sifat materi dan perubahan-perubahannya tapi, kebalikan dengan alkimiawan, kimiawan menerapkan metode ilmiah.

 

Pada tahun 1789 terjadilah dua jenis revolusi besar di Perancis yang mempunyai dampak bagi perkembangan sejarah dunia. Pertama, revolusi di bidang politik tatkala penjara Bastille diserbu rakyat dan hal ini mengawali tumbuhnya demokrasi di Eropa. Kedua, revolusi di bidang ilmu tatkala Antoine Laurent Lavoisier (1743-1794) menerbitkan bukunya, Traite Elementaire de Chimie, hal ini mengawali tumbuhnya kimia modern. Dalam bukunya Lavoisier mengembangkan hukum kekekalan massa. Penemuan unsur kimia memiliki sejarah yang panjang yang mencapai puncaknya dengan diciptakannya tabel periodik unsur kimia oleh Dmitri Mendeleyev pada tahun 1869.

Alkimiawan menemukan banyak proses kimia yang menuntun pada pengembangan kimia modern. Seiring berjalannya sejarah, alkimiawan-alkimiawan terkemuka (terutama Abu Musa Jabir bin Hayyan dan Paracelsus) mengembangkan alkimia menjauh dari filsafat dan mistisisme dan mengembangkan pendekatan yang lebih sistematik dan ilmiah. Alkimiawan pertama yang dianggap menerapkan metode ilmiah terhadap alkimia dan membedakan kimia dan alkimia adalah Robert Boyle (1627–1691). Walaupun demikian, kimia seperti yang kita ketahui sekarang diciptakan oleh Antoine Lavoisier dengan hukum kekekalan massanya pada tahun 1783. Penemuan unsur kimia memiliki sejarah yang panjang yang mencapai puncaknya dengan diciptakannya tabel periodik unsur kimia oleh Dmitri Mendeleyev pada tahun 1869.

 

Ilmu kimia berkembang dari tiga sumber, yaitu alchemy/alkimia, ilmu kedokteran dan kemajuan teknologi.

Alkimia adalah protosains yang menggabungkan unsur-unsur kimia, fisika, astrologi, seni, semiotika, metalurgi, kedokteran, mistisisme, dan agama.Kata alkimia berasal dari Bahasa Arabal-kimiya atau al-khimiya (الكيمياء atau الخيمياء), yang mungkin dibentuk dari partikel al- dan kata Bahasa Yunani khumeia (χυμεία) yang berarti “mencetak bersama”, “menuangkan bersama”, “melebur”, “aloy”, dan lain-lain (dari khumatos, “yang dituangkan, batang logam”). Etimologi lain mengaitkan kata ini dengan kata “Al Kemi”, yang berarti “Seni Mesir”, karena bangsa Mesir Kuno menyebut negerinya “Kemi” dan dipandang sebagai penyihir sakti di seluruh dunia kuno.

Alkimia mulai menyebar melalui timur tengah sampai ke eropa, saat itu alkimia sangat dipengaruhi oleh pemikiran barat. Alkimia sangat dipengaruhi oleh ilmuwan-ilmuwan yunani yang menyatakan bahwa materi dapat berubah menjadi material yang lain yang lebih sempurna. Selama 1500 tahun, tradisional alkimia mempelajari tetang materi dan perubahannya. Mereka mencari berbagai cara untuk merubah material yang tidak berharga seperti tembaga menjadi sesuatu yang sangat bernilai seperti emas (transmutasi logam). Hal ini yang menyebabkan para ahli alkimia melukis objek-objek tembaga dengan lapisan emas untuk membodohi para pengikutnya.

Banyak penemuan dalam bidang alkimia yang sangat berarti dalam proses kimia. Destilasi, perkolasi dan ekstrasi adalah beberapa metode penting yang ditemukan dalam perkembangan alkimia.

Alkimia juga mempengaruhi praktek kedokteran di eropa. Sejak abad ke 13, destilasi tanaman herbal telah digunakan untuk pengobatan tradisional. Paracelsus, seorang ahli alkimia dan fisikawan penting dalam sejarah menyatakan bahwa tubuh manusia merupakan suatu sistem kimia yang keseimbangan senyawa di dalamnya dapat digantikan oleh obat-obatan/perawatan kedokteran. Pengikut paracelsus yang kemudian menemukan mineral-drugs pada abad ke 17.

 

Selain dalam bidang alkimia dan kedokteran, ilmu kimia juga dipengaruhi oleh perkembangan teknologi. Selama ribuan tahun manusia mencoba untuk mengembangkan teknologi yang dapat menghasilkan perubahan material. Pembuatan tembikar, prose dying dan metalurgi turut memberikan pengaruh terhadap pemikiran tentang perubahan material. Pada abad pertengahan, teknologi pembuatan tepung, metalurgi, dan geologi mulai didokumenkan. Banyak buku-buku yang menjelaskan tentang metode pemurnian, assay dan penggunaan timbangan.

Akar ilmu kimia dapat dilacak hingga fenomena pembakaran. Api merupakan kekuatan mistik yang mengubah suatu zat menjadi zat lain dan karenanya merupakan perhatian utama umat manusia. Adalah api yang menuntun manusia pada penemuan besi dan gelas. Setelah emas ditemukan dan menjadi logam berharga, banyak orang yang tertarik menemukan metode yang dapat merubah zat lain menjadi emas. Hal ini menciptakan suatu protosains yang disebut Alkimia. Alkimia dipraktikkan oleh banyak kebudayaan sepanjang sejarah dan sering mengandung campuran filsafat, mistisisme, dan protosains.

Alkimiawan menemukan banyak proses kimia yang menuntun pada pengembangan kimia modern. Seiring berjalannya sejarah, alkimiawan-alkimiawan terkemuka (terutama Abu Musa Jabir bin Hayyan dan Paracelsus) mengembangkan alkimia menjauh dari filsafat dan mistisisme dan mengembangkan pendekatan yang lebih sistematik dan ilmiah. Alkimiawan pertama yang dianggap menerapkan metode ilmiah terhadap alkimia dan membedakan kimia dan alkimia adalah Robert Boyle (1627–1691). Walaupun demikian, kimia seperti yang kita ketahui sekarang diciptakan oleh Antoine Lavoisier dengan hukum kekekalan massanya pada tahun 1783. Penemuan unsur kimia memiliki sejarah yang panjang yang mencapai puncaknya dengan diciptakannya tabel periodik unsur kimia oleh Dmitri Mendeleyev pada tahun 1869

B.    Pengertian Ilmu kimia

secara bahasa kimia berasal dari bahasa arab “al – kimia” yang memiliki arti perubahan materi. Kimia juga berasal dari bahasa Yunan “khemia” dengan arti perubahan materi.

 

Secara istilah pengertian ilmu kimia adalah sebagai berikut :

 

Ilmu kimia adalah ilmu yang mempelajari tentang susunan, struktur, sifat, dari skala atom hingga molekul  dan perubahan energi yang menyertai suatu perubahan materi atau zat.

 

Kemudian menurut Chang (2005: 3) ilmu kimia di definisikan sebagai ilmu yang mempelajari materi dan perubahannya. Zat-zat yang terlibat dalam perubahan kimia yaitu unsur dan senyawa. Untuk mengetahui ciri dari suatu unsur dan senyawa dapat diketahui dari sifat-sifat kimia dan fisis.

 

C.    Istilah dalam ilmu kimia

 

a. Atom, istilah atom dalam hakikat ilmu kimia adalah materi yang memiliki muatan positif. Atom terdiri dari proton dan neutron. Atom juga termasuk satu terkecil yang bisa mempertahankan sifat muatan positif meskipun ada di area sistem elektron.

 

b. Unsur, adalah satuan lebih kecil dari atom. Dimana unsur ini memiliki sekelompok atom yang memiliki proton dan inti proton. Sedangkan untuk inti proton itu sendiri disebut dengan atom unsur.

 

c. Ion, barangkali kamu pernah dengar dengan nama Ion. Ion merupakan spesies muatan atau molekul yang telah kehilangan dan mendapatkan lebih elektron. di dalam ion ada istilah kation yang memuat poisif dan memilini anion yang memuat negatif dan dapat menghasilkan garam netral.

 

d. Senyawa, Senyawa terbentuk oleh dua atau lebih dari dua unsur.

 

e. Molekul, molekul merupakan satuan terkecil yang tidak dapat terpecahkan. Meskipun demikian, senyawa kimia murni yang dimiliki masih konsisten mempertahakan sifat kimia dan sifat fisik yang uniknya loh.

f. Zat kimia, zat kimia terdiri dari campuran senyawa-senyawa dan unsur-unsur. Dimana bisa mudah kita temukan dalam banyak bentuk, diantarannya adalah air dan biomassa.

 

g. Wujud zat lebih menunjukan pada hasil. Dimana wujud zat ini terbentuk akibat perubahan kimia. Misal dari es batu berubah menjadi cair, dan berlaku sebaliknya.

 

h. Reaksi Kimia, yang termasuk dalam reaksi kimia adalah terjadinya perubahan atau terjadinya transformasi struktur molekul.

 

D.    Tabel Periodik Kimia

 


 

E.    Zat Murni dan Campuran

Zat Tunggal Zat tunggal adalah materi yang terdiri atas satu jenis zat saja. Beberapa contoh zat tunggal adalah air, garam, gula, kayu, dan emas 24 karat. Zat tunggal dibedakan menjadi dua, yaitu unsur dan senyawa. Pengertian Unsur Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan menjadi zat lain yang lebih sederhana lagi meskipun menggunakan reaksi kimia. Setiap zat terbentuk dari susunan dan komposisi yang tetap serta mempunyai sifat yang jelas

A.     Unsur logam Secara umum, unsur logam mempunyai sifat berwarna putih mengkilap, mempunyai titik lebur rendah, dapat menghantar arus listrik, dapat ditempa, dan dapat menghantar kalor atau panas. Logam merupakan zat padat. Tetapi, ada satu unsur logam yang berwujud cair yaitu air raksa. Beberapa unsur logam dalam kehidupan sehari-hari adalah:

1.     Khrom (Cr), digunakan untuk bumper mobil dan dapat dicampur dengan baja untuk membuat stainless steel.

2.     Besi (Fe), merupakan logam yang paling murah dan dapat dicampur dengan karbon untuk menghasilkan baja.

3.     Nikel (Ni), unsur logam ini sangat tahan terhadap udara dan air pada suhu biasa. Oleh sebab itu, nikel digunakan sebagai lapisan pelindung.

4.     Tembaga (Cu), tembaga digunakan pada kabel listrik, perhiasan dan uang logam.

5.      Seng (Zn), seng dapat digunakan sebagai atap rumah.

6.      Platina (Pt), platina digunakan pada knalpot mobil, kontak listrik.

7.     Emas (Au), emas merupakan logam yang tidak reaktif dan ditemukan dalam bentuk murni. Emas digunakan sebagai perhiasan dan komponen listrik berkualitas tinggi.

2. Unsur non logam Pada umumnya, unsur logam memiliki sifat tidak mengkilap, penghantar arus listrik yang buruk, dan tidak dapat ditempa. Beberapa unsur nonlogam yang sering digunakan dalam kehidupan adalah:

1. Flour (F), unsur ini dapat dicampur dengan pasta gigi untuk menguatkan gigi. Brom (Br), unsur ini digunakan sebagai obat penenang saraf dan sebagai campuran zat pemadam kebakaran.

2. Yodium (I), unsur ini digunakan sebagai antiseptic luka dan tambahan yodium digunakan dalam garam dapur. Yodium juga dapat digunakan sebagai bahan tes amilum dalam industri tepung.

3. Unsur semi logam (metalloid) Unsur semi logam memiliki sifat diantara logam dan non logam. Beberapa unsur yang sering digunakan: Silicon (Si), digunakan dalam peralatan pemotong, pengamplasan, bahan untuk membuat semikonduktor, gelas, dan keramik. Germanium (Ge), dapat ditemukan dari batu bara dan batuan seng pekat. Germanium merupakan bahan semikonduktor yang berfungsi sebagai isolator pada suhu rendah dan sebagai konduktor pada suhu tinggi..

B. Aturan Penulisan Lambang Unsur Pada tahun 1813, Jons Jacob Berzelius membuat aturan penulisan lambang unsur sebagai berikut: Menggunakan nama unsur dalam bahasa Latin. Lambang unsur diambil dari huruf pertama nama unsur tersebut dan ditulis dengan huruf kapital. Jika ada unsur-unsur yang memiliki huruf pertama dari namanya sama, maka lambang dari salah satu unsur ditambah lagi satu huruf yang ditulis dengan huruf kecil.

Senyawa adalah zat murni yang terbentuk dari dua atau lebih unsur melalui hasil reaksi kimia. Senyawa dapat diuraikan menjadi unsur-unsur pembentuknya. Sifat unsur berbeda dengan sifat senyawa. Misalnya air (H2O) merupakan gabungan antara hidrogen dan oksigen yang berupa gas untuk membantu pembakaran. Tetapi, ketika dicampur melalui reaksi kimia, kedua gas berubah menjadi air yang merupakan senyawa untuk meredam pembakaran. Pemisahan unsur dari senyawa disebut elektrolisis.

Contoh senyawa adalah sebagai berikut.

a.     Natrium klorida (NaCl) yaitu garam dapur.

b.     Natrium Hidroksida (NaOH) yaitu pengering. Sukrosa (C12H12O11) sebagai pemanis.

c.     Asam sulfat (H2SO4) sebagai elektrolit.

d.      Urea (CO(NH2)2) digunakan untuk pupuk.

e.      Asam klorida (HCl) untuk bahan pembersih lantai.

f.       Karbon dioksida (CO2) sebagai bahan penyegar minuman.

g.     Kalsium karbonat (CaCO3) digunakan untuk bahan bangunan.

h.     Asam asetat (CH3COOH) sebagai cuka makan.

i.       Amonia (NH3) untuk pendingin.

 Zat Campuran Zat campuran adalah gabungan beberapa zat tunggal. Zat campuran berbeda dengan senyawa.

 

 

SUMBER REFERENSI

https://penerbitbukudeepublish.com/hakikat-ilmu-kimia/

https://chemistry.uii.ac.id/profil/#:~:text=Sejarah%20kimia%20dimulai%20lebih%20dari,berbagai%20macam%20cabang%20ilmu%20kimia.

https://katadata.co.id/iftitah/berita/615a834a552e2/pengertian-zat-tunggal-dan-campuran-serta-contohnya

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.