Laman

Senin, 01 November 2021

 PENANGGULANGAN LIMBAH INDUSTRI

Oleh : Arrazqadira Prananta (@T-30-Arraz)
Program Studi Ilmu Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Mercu Buana.
arrazqadiraprananta5@gmail.com




Abstrak

Hari demi hari, Industri di dunia semakin berkembang, begitupun di Indonesia. Beberapa industri di Indonesia mulai menerapkan prinsip industri 4.0 yang serba teknologi. Dengan berkembangnya manusia dan pemikirannya dalam industri, beberapa pengemuka industri dan ahli industri memaparkan bagaimana cara industri di dunia berkembang, termasuk industri kimia. Tidak hanya itu, mereka juga mencaritahu bagaimana cara menanggulangi limbah industri. Limbah industri sangat berdampak buruk bagi lingkungan sekitar, dari udara, air, maupun tanah. Dengan itu, perlu diteliti lebih lanjut bagaimana cara terefektif dalam menanggulangi limbah industri.

Kata kunci: Industri, limbah, penanggulangan


Abstract

Day by day, the industry in the world is growing, as well as in Indonesia. Several industries in Indonesia have begun to apply the principles of industry 4.0 which is all-technology. With the development of humans and their thinking in industry, several industry leaders and industry experts explain how industry in the world develops. Not only that, they also find out how to deal with industrial waste. Industrial waste is very bad for the surrounding environment, from the air, water, and soil. Therefore, it is necessary to further investigate how to effectively deal with industrial waste.

Keywords: Industry, waste, countermeasures

Pendahuluan

Kegiatan industri merupakan salah satu unsur penting dalam menunjang pembangunan guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup bangsa Indonesia. Akan tetapi kegiatan industri selain dapat berdampak positif juga mempunyai dampak negatif. Sebagai industri yang memajukan produksi negara, industri memiliki sisi positif seperti menghasilkan barang, jasa, serta meningkatkan lapangan pekerjaan yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Namun, industri memiliki dampak negatif seperti limbah dan pencemaran lingkungan.

Pengertian istilah “Pencemaran”, yaitu: Pengenalan oleh manusia ke dalam lingkungan zat atau energi yang dapat menyebabkan bahaya bagi manusia kesehatan, kerusakan pada sumber daya hidup dan sistem ekologi, kerusakan pada struktur atau fasilitas atau gangguan terhadap pemanfaatan lingkungan (Appannagari, 2017).

Pencemaran lingkungan adalah salah satu masalah umat manusia yang paling mendesak dan akan tetap demikian di masa mendatang. Aktivitas antropogenik mengganggu siklus alam dan menghasilkan polutan yang mengubah atmosfer, terakumulasi dalam rantai makanan dan mencemari tanah, sungai, dan lautan dunia. Kesehatan manusia dan ekosistem terus dirusak oleh logam beracun, polutan organik yang persisten, radionuklida, dan bahan berbahaya lainnya (Rieuwerts, 2017).

Rumusan Masalah

1.      Apa yang dimaksud dengan limbah industri?

2.      Bagaimana cara menanggulangi limbah industri?

Tujuan

1.      Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan limbah industri.

2.      Untuk mengetahui bagaimana cara menanggulangi limbah industri.

Pembahasan

Pencemaran industri merupakan kegiatan yang menyebabkan penurunan kualitas lingkungan. Kualitas lingkungan menurun karena masuknya zat-zat pencemar yang masuk kedalam ekosistem. Sebagian besar industri menghasilkan limbah kotor hasil pabriknya. Dari limbah itulah lingkungan sekitar pabrik akan tercemar bahkan rusak. Zat zat yang berbentuk tanah air atau udara berupa bahan buangan sampingan dari proses industri yang berbentuk padat, debu, cari atau gas yang dapat menimbulkan pencemaran. Limbah pabrik dikelompokkan menjadi beberapa bagian:

1.      Pencemaran Udara

Pencemaran udara merupakan pencemaran yang paling berbahaya jika dibandingkan dengan jenis pencemaran lainnya. Karena udara merupakan hal yang tersebar diseluruh dunia. Jika udara sekitar saja tercemar, bagaimana kita dapat hidup sehat?. Penggunaan bahan bakar minyak merupakan salah satu penyebab pencemaran udara. Penggunaan bahan bakar minyak dan batubara menghasilkan gas kimia yang menjadi polutan udara. Selain polusi udara, penggunaan bahan bakar fosil juga berpotensi besar menimbulkan pemanasan global, hujan asam, peningkatan suhu dunia, dan kekeringan. Dampak tersebut akan berpengaruh pada kelangsungan makhluk hidup. Sebagai ilustrasi, polusi udara akan menyebabkan udara kotor. Walaupun fungsi tanaman menarik karbon dioksida dari udara dan menghasilkan oksigen, tanaman pun akan terhambat fotosistetisnya karena keadaan bumi yang semakin panas dan tanah mengering. Penanggulangan pencemaran udara antara lain:

-          Kurangi Emisi

Penggunaan transportasi umum merupakan hal yang dapat meminimalisir polusi udara. Dengan kita menggunakan transportasi umum keluarnya asap dari kendaaran kita akan berkurang juga. Karena asap kendaraanlah yang menjadi permasalahan utama pencemaran udara.

-          Hemat Listrik

Hemat listrik juga dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara. Penggunaan listrik yang berlebihan akan mempercepat proses global warming. Gunakanlah peralatan elektronik yang hemat listrik seperti lampu LED yang merupakan elektronik hemat daya.

-          Tidak Membakar Sampah

Dengan adanya kata membakar, tentunya pembakaran sampah menghasilkan asap. Pembakaran sampah menghasilkan asap yang sangat banyak dan menjadi salah satu faktor pencemaran udara.

-          Bertanam

Dengan banyaknya tumbuhan hijau di sekitar kita, tanaman akan menyerap udara kotor dan menghasilkan udara bersih untuk kita. Selain itu, tanaman akan membuat lingkungan lebih segar dan asri.

2.      Pencemaran Air

Pencemaran air merupakan pencemaran yang terjadi di air. Pencemaran air biasanya terjadi karena kotornya air akibat limbah industri yang dibuang ke lautan. Pencemaran ini menyebabkan ketidakseimbangan dan menimbulkan kontaminasi untuk makhluk hidup di laut. Selain limbah industri, banyak hal yang juga menyebabkan pencemaran air seperti buangan air cucian baju dan banyaknya pembuang sampah sembarangan. Namun, limbah industri merupakan sumber utama pencemaran air. Industri kotor biasanya tidak memikirkan limbahnya yang mengalir ke air. Beberapa negara memiliki standar pembuangan limbah untuk memperkecil dampak dari ini. Namun, banyak pihak yang tidak bertanggung jawab dan menghiraukannya.

Tidak hanya pencemaran udara, pencemaran air tentunya dapat ditanggulangi, seperti:

-          Pembuatan Kolam Stabilisasi

Kolam ini ditujukan untuk mengolah air limbah secara alami sebelum dialirkan ke sungai. Dengan ini, limbah air dari pabrik akan berkurang dampaknya bagi ekosistem air.

-          Pengelolaan Excrexta

Pengelolaan ini dapat dilihat dalam septic tank yang bisa diolah dengan cara anaerobic menjadi biogas. Setelah itu, limbah bisa dimanfaatkan sebagai sumber gas untuk rumah tangga.

-          Buanglah Sampah Pada Tempatnya

Banyaknya sampah juga menjadi masalah utama pencemaran air. Banyak oknum tidak betanggung jawab yang membuang sampahnya ke saluran air dan membiarkan sampah itu mengalir ke laut.

3.      Pencemaran Tanah

Pencemaran tanah merupakan keadaan dimana tanah tercemar akibat bahan kimia yang masuk dan merubah kondisi tanah. Pencemaran ini biasanya terjadi jika industri mengalami kebocoran limbah dan bahan kimia sehingga zat beracun mecemari permukaan bahkan tanah bagian dalam. Penimbunan limbah industri akan mengakibatkan pembusukan yang menimbulkan bau disekitarnya karena adanya reaksi kimia yang menghasilkan gas tertentu. Selain faktor industri, pestisida juga dapat mencemari tanah  bahkan ekosistem sekitar jika penggunaannya tidak dijaga. Walaupun tidak sefatal pencemaran udara, pencemaran tanah juga harus ditanggulangi karena akan mengganggu kelangsungan hidup nantinya.

Penanggulangan pencemaran tanah antara lain:

-          Mengurangi Penggunaan Pestisida

Pestisida dibuat dengan bahan kimia, yang tentunya dapat mengganggu ekosistem sekitar. Hindari penggunaan pestisida dengan berlebihan merupakan salah satu penanggulangan pencemaran tanah.

-          Menerapkan Prinsip Reduce, Reuse, dan Recycle

Dengan menerapkan prinsip 3R, tentunya sampah akan terpilah dan dapat diurai sesuai dengan jenisnya. Hal ini harus diajarkan kepada generasi muda agar sampah yang tercampur dapat teratasi.

-          Menghindari Penggunaan Plastik

Plastic merupakan hal yang sangat sulit untuk diurai. Plastic membutuhkan setidaknya sekitar 500 sampai 1000 tahun untuk terurai ditanah. Jika penggunaan plastic di dunia tidak dikurangi, umur bumi pun tidak akan sanggup mencapai 500 tahun.

Kesimpulan

Pencemaran industri merupakan kegiatan yang menyebabkan penurunan kualitas lingkungan. Kualitas lingkungan menurun karena masuknya zat-zat pencemar yang masuk kedalam ekosistem. . Zat zat yang berbentuk tanah air atau udara berupa bahan buangan sampingan dari proses industri yang berbentuk padat, debu, cari atau gas yang dapat menimbulkan pencemaran. Pencemaran yang dihasilkan oleh industri harus ditanggulangi agar keadaan bumi yang sekarang membaik bahkan memperkecil kerusakan bumi.

Daftar Pustaka

Appannagari, R. R. (2017). Environmental pollution causes and consequences: a study. North Asian International Research Journal of Social Science and Humanities, 3(8), 151-161. Dalam https://tinyurl.com/dh55scyb

(diakses pada 30 Oktober 2021)

Hidayat, Atep Afia. 2021. INDUSTRI YES, LINGKUNGAN RUSAK NO ! (#BINCANGLINGKUNGAN 006). Jakarta: Kang Atep Afia Channel. Dalam INDUSTRI YES, LINGKUNGAN RUSAK NO ! (#BINCANGLINGKUNGAN 006) - YouTube

(diakses pada 30 Oktober 2021)

Hidayat, Atep Afia. 2021. Kimia lingkungan dan studi mengenai pencemaran lingkungan. Modul perkuliahan kimia dan pengetahuan lingkungan industri. Universitas Mercu Buana

(diakses pada 30 Oktober 2021)

Rieuwerts, J. (2017). The elements of environmental pollution. Routledge. Dalam https://www.taylorfrancis.com/books/mono/10.4324/9780203798690/elements-environmental-pollution-john-rieuwerts

(diakses pada 30 Oktober 2021)

Supraptini. 2002. Pengaruh Limbah Industri Terhadap Lingkungan di Indonesia. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Dalam http://ejournal.litbang.kemkes.go.id/index.php/MPK/issue/view/183

(diakses pada 30 Oktober 2021)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.