Laman

Senin, 25 Oktober 2021

Tantangan dan Manfaat Industri 4.0

 Oleh : Nanda Putri Utami (@T13-Nanda) 

Abstrak

    Menurut Natasuwarna (2019), era industri 4.0 memberi tantangan bagi masyarakat dan pemerintah dengan akan banyaknya pekerjaan lama yang hilang. Ketidaksiapan pemuda beradaptasi, dapat menyebabkan pengangguran yang lebih besar di negeri ini pada masa yang akan datang. Permasalahan pengangguran dan daya saing sumber daya manusia menjadi tantangan yang nyata bagi Indonesia. Tantangan yang dihadapi Indonesia juga ditambah oleh tuntutan perusahaan dan industri. Tetapi, dibalik semua tantangan terdapat manfaat industri 4.0 bagi industri kimia.

Kata Kunci : industri 4.0, tantangan, manfaat

 

Abstract

    According to Natasuwarna (2019), the industrial era 4.0 presents challenges for the community and the government with many old jobs being lost. The unpreparedness of youth to adapt, can lead to greater unemployment in this country in the future. The problem of unemployment and the competitiveness of human resources is a real challenge for Indonesia. The challenges facing Indonesia are also compounded by the demands of companies and industry. However, behind all the challenges lies the benefits of industry 4.0 for the chemical industry.

Keywords: industry 4.0, challenges, benefits

 

Permasalahan

1. Apa itu industri kimia?

2. Apa tantangan global industri 4.0?

3. Apa saja manfaat industri 4.0?

 

Tujuan permasalahan

1. Mengetahui apa itu industri kimia

2. Mengetahui apa saja tantangan global industri 4.0

3. Mengetahui apa saja manfaat dari industri 4.0

 

Pendahuluan

    Menurut Subhan (2020), industri kimia terdiri dari 2 kata, yaitu industri yang merupakan suatu usaha yang berkaitan dengan pengolahan bahan mentah menjadi barang jadi atau barang setengah jadi, dan kimia yang berarti perubahan benda atau zat dari jenis satu ke jenis lain. Sehingga, Industri kimia adalah suatu usaha yang mengolah bahan mentah menjadi barang jadi yang melibatkan zat kimia dalam proses produksi industri.

    Hidayat (2021), mengatakan bahwa revolusi industri 4.0 telah mengubah lanskap inovasi pendidikan. Industri 4.0 dikendalikan oleh kecerdasan buatan dan kerangka fisik digital yang membuat manusia-mesin antarmuka lebih universal. Pada industri 4.0 ini lebih banyak robot pintar yang akan menggantikan orang di divisi aktivitas tertentu, pendidikan harus memanfaatkan informasi dan kemampuan terkait yang tidak dapat digantikan oleh robot.  

 

Pembahasan

    Karena globalisasi telah membawa semua persoalan menjadi semakin kompleks, persaingan semakin keras dan memerlukan perubahan – perubahan baik dalam struktur organisasi managemen maupun sumber daya pendukung operasional produksi.

  1. Sistem produksi untuk konsep pemanfaatan sumber daya dioperasikan secara efektif dan efisien yang dikembangkan dengan penguasaan informasi dan jaringan kerja yang lebih sinerjik.  
  2. Dalam upaya pemenuhan kepuasan customer yang sangat beragam, sistem produksi ditata kembali secara fleksibel, responsif, dan inovatif.
  3. Organisasi industri yang beranjak dan bergeser maju dalam pola struktur jaringan kerja dengan menempatkan pekerja sebagai sparring partners in progress. Dalam hal ini, aktivitas pekerja manusia dan struktur organisasi kerjanya akan beraliansi dalam sebuah kerja sama.
  4. Dalam hal peningkatan daya saing, industri tidak saja harus mampu meningkatkan produktifitas totalnya, akan tetapi juga harus mampu meningkatkan kualitas, menekan biaya dan memenuhi keinginan customer secara tepat waktu.
  5. Diperlukan seorang manajer industri yang mampu bertindak sebagai pemecah persoalan, pengendali perubahan dan peredam konflik yang senantiasa dapat memformulasikan konsep – konsep baru untuk menghadapi segala kompleks dan ketidakpastian yang terjadi.   

(Muna, Khoirul., dkk, 2021)   

 

    Dibalik tantangan yang harus dihadapi dalam industri 4.0 ini, terdapat manfaat dari revolusi 4.0 dalam modul Hidayat (2021), antara lain sebagai berikut.

1. Waktu 

Setiap karyawan menjadi lebih efisien ketika bekerja dalam proses yang dioptimalkan. Insinyur menghabiskan 31% waktu kerja untuk mencari informasi, waktu yang dapat digunakan untuk aktivitas yang menghasilkan nilai.

2. Biaya

Menyajikan data yang akurat dalam konteks dan format yang tepat yang diperlukan untuk membuat keputusan yang tepat. Informasi yang salah dan keputusan yang salah diambil pada mereka biaya 25% dari pendapatan perusahaan.

3. Fleksibilitas

Mereka menciptakan sistem fleksibel yang siap untuk berubah dan siap untuk peluang baru. Hanya 36% perusahaan yang siap mengoptimalkan proses berdasarkan analisis data.

4. Integrasi

Manufaktur digital melibatkan pengembangan simultan dari produk dan proses produksi. Perusahaan mengurangi 80% waktu dengan gangguan produksi jika mereka menggunakan validasi digital.

5. Pabrik Digital

Memungkinkan optimalisasi semua fase dalam siklus hidup produk. Simulasi virtual desain dan fungsionalitas yang dikembangkan secara paralel dengan perencanaan manufaktur menghasilkan peluncuran pasar yang jauh lebih cepat, pengurangan biaya yang signifikan, dan kualitas yang lebih tinggi. Semuanya akan didorong oleh analisis data.

6. Tempat kerja di Industri 4.0

Tingkat pengembalian investasi di pabrik yang sepenuhnya otomatis tidak menarik sekarang. Semua perkiraan didasarkan pada data historis, tetapi teknologi eksponensial benar-benar baru, sehingga efek evolusi dan penggunaan skala besar sulit diprediksi. Risikonya adalah memiliki pengangguran besar-besaran untuk kategori tertentu dan kurangnya keterampilan digital

 

Kesimpulan

    Industri 4.0 adalah inisiatif strategis yang baru – baru ini diperkenalkan oleh pemerintah Jerman. Tujuan dari inisiatif ini adalah trasformasi industri manufaktur melalui digitalisasi oleh eksploitasi potensi teknologi baru. Era industri 4.0 memberi tantangan bagi masyarakat dan pemerintah dengan akan banyaknya pekerjaan lama yang hilang. Namun, dibalik tantangan yang ada terdapat manfaat dari revolusi industri 4.0 seperti waktu, biaya, fleksibilitas integrasi, pabrik digital dan tempat kerja di industri 4.0.

 


Daftar pustaka

 

Hidayat, Atep Afia. 2021. Modul Perkuliahan Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Industri : Industri Kimia di Masa Depan. Jakarta : Universitas Mercu Buana (diakses pada 23 Oktober 2021)


Muna, Khoirul, dkk. 2021. Kimia Industri : Industri Global Dan Isu – Isu Manajemen Di Masa Depan. Tulungagung : Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung. Dalam https://youtu.be/3qA0mKJ6oZQ (diakses pada 25 Oktober 2021)


Natasuwarna, Amar P. 2019. Tantangan Menghadapi Era Revolusi 4.0 – Big data dan Data Mining. Pontianak. Dalam https://media.neliti.com/media/publications/289209-tantangan-menghadapi-era-revolusi-40-big-e5e9f0b3.pdf (diakses pada 23 Oktober 2021)


Subhan, ST, MSc. 2020. 1. Pengenalan Industri Kimia. Jakarta, Indonesia. Dalam https://youtu.be/0pg0GsjnuxQ (diakses pada 25 Oktober 2021) 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.