PERKEMBANGAN INDUSTRI 4.0 PADA BIDANG KIMIA DAN DAMPAKNYA
Abstrak
Berkembang merupakan
sifat alami yang harus dimiliki manusia. Tidak hanya pada dirinya sendiri,
manusia juga berusaha untuk mengembangkan sesuatu yang dia kerjakan. Seperti seorang
petani yang kesusahan menghadapi iklim dan mencoba berbagai hal untuk
menyelamatkan sektor pertaniannya. Berbagai cara dilakukan agar mencapai
sesuatu perubahan yang lebih baik dari sebelumnya. Dalam industri, perkembangan
juga terjadi. Industri mengalami berbagai tahap perkembangan sampai sekarang
menerapkan industri 4.0 yang pastinya lebih baik dan unggul dari sebelumnya.
Seperti pabrik obat yang mencari cara untuk meningkatkan produksinya dengan
teknologi yang lebik maju. Namun, perkembangan industri tidak akan sempurna
jika industri itu sendiri tidak memikirkan dampak yang akan terjadi kedepannya
dan mencari cara terbaik untuk mengatasinya. Karena pada dasarnya, perkembangan
mencerminkan perubahan sesuatu untuk
menjadi lebih baik.
Kata kunci: industri, perkembangan, teknologi
Abstract
Developing is a natural
trait that humans must possess. Not only in himself, humans are also trying to
develop something that he does. Like a farmer who struggles with the climate
and tries various things to save his agricultural sector. Various ways are done
in order to achieve something better than before. In industry, developments
also occur. The industry has undergone various stages of development until now
implementing industry 4.0 which is certainly better and superior than before.
Like a drug factory looking for ways to increase its production with more
advanced technology. However, industrial development will not be perfect if the
industry itself does not think about the impacts that will occur in the future
and find the best way to overcome them. Because basically, development reflects
changing something for the better.
Key word: industry, development,
technology
Pendahuluan
Menurut Rojko (2017), Industri
4.0 adalah inisiatif strategis yang baru-baru ini diperkenalkan oleh pemerintah
Jerman. Tujuan dari inisiatif ini adalah transformasi industri manufaktur
melalui digitalisasi dan eksploitasi potensi teknologi baru. Dengan demikian,
sistem produksi Industri 4.0 fleksibel dan memungkinkan produk yang dipersonalisasi
dan disesuaikan.
Revolusi industri membuka
pintu bagi variasi yang cukup besar dalam interpretasi bahkan di mana sejarawan
berbagi konseptualisasi topik yang sama.
Hal ini berlaku untuk interpretasi dan ukuran makroekonomi saat ini seperti
perdebatan masa lalu tentang kemajuan teknologi atau standar hidup di mana
penilaian deskriptif dan kuantitatif telah digunakan (Hudson, 2014).
Kemajuan industri di
dunia juga terjadi di industri bidang kimia. Industri kimia mengandalkan teknologi untuk mempermudah
produksi industrinya. Dengan masuknya industri 4.0 dibidang kimia, tentunya
akan jauh mempermudah para pekerja dalam industri itu sendiri.
1. Apa yang dimaksud dengan industri
4.0?
2. Apakah industri 4.0 dapat
dimanfaatkan di bidang ilmu kimia?
3. Seberapa besar dampak masuknya
industri 4.0 pada bidang industri?
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud
dengan industri 4.0.
2. Untuk mengetahui apakah industri 4.0
dapt dimanfaatkan di bidang ilmu kimia.
3. Untuk mengetahui seberapa besar dampak
masuknya industri 4.0 pada bidang industri.
Globalisasi telah
memasuki era baru yang bernama Revolusi Industri 4.0. Menurut Shwab (2016) melalui
The Fourth Industrial Revolution, menyatakan bahwa dunia telah mengalami
empat tahapan revolusi, yaitu:
1. Revolusi Industri 1.0 terjadi pada
abad ke 18 melalui penemuan mesin uap, sehingga memungkinkan barang dapat
diproduksi secara masal.
2. Revolusi Industri 2.0 terjadi pada
abad ke 19-20 melalui penggunaan listrik yang membuat biaya produksi menjadi
murah.
3. Revolusi Industri 3.0 terjadi pada
sekitar tahun 1970an melalui penggunaan komputerisasi.
4. Revolusi Industri 4.0 sendiri terjadi
pada sekitar tahun 2010an melalui rekayasa intelegensia dan internet of thing
sebagai tulang punggung pergerakan dan konektivitas manusia dan mesin.
Revolusi Industri 4.0
adalah sebuah era industri digital dimana seluruh bagian yang ada di dalamnya
saling berkolaborasi dan berkomunikasi secara real time dimana saja kapan saja.
Hal itu dapat direalisasikan dengan pemanfaatan IT berupa internet dan IoT guna menghasilkan inovasi baru atau optimasi lainnya yang lebih efektif
dan efisien. Revolusi Industri 4.0 secara fundamental mengakibatkan berubahnya
cara manusia berpikir, hidup, dan berhubungan satu dengan yang lain. Era ini
akan mendisrupsi berbagai aktivitas manusia dalam berbagai bidang, tidak hanya
dalam bidang teknologi saja, namun juga bidang yang lain seperti ekonomi,
sosial, dan politik.
IR 4.0 dikendalikan oleh
kecerdasan buatan dan kerangka fisik digital yang membuat manusia-mesin
antarmuka lebih universal. Revolusi cepat dalam inovasi telah melahirkan model
pendidikan lain untuk masa depan Pendidikan 4.0. Mempersiapkan lulusan untuk
kehidupan dan pekerjaan masa depan yang dicapai oleh IR 4.0 dimana lebih banyak
robot pintar akan menggantikan orang di divisi aktivitas tertentu, pendidikan
harus memanfaatkan informasi dan kemampuan terkait yang tidak dapat digantikan
oleh robot. Gangguan inovasi itu menghasilkan Pendidikan 4.0 yang berfokus pada
pengembangan pendidikan dan keterampilan telah membuat pembelajaran masa depan
lebih disesuaikan, hiper, cerdas, portabel, di seluruh dunia dan virtual.
Melewati kemampuan abad ke-21, keterampilan dan pengembangan tingkat lanjut,
misalnya, Kecerdasan Buatan (AI), informasi besar dan pemeriksaan, komputasi
terdistribusi dan pengaturan portabel, jaringan online, Internet of Things
(IoT), Virtual Reality (VR), dan Augmented Reality (AR). (Shahroon dan Hussin,
2018)
Industri 4.0 juga
diterapkan di industri yang mengandalkan ilmu kimia sebagai dasarnya. Sebagai
contoh, perusahaan farmasi Kimia Farma menerapkan industri 4.0 dalam
produktifitas industrinya. Kimia Farma Group ikut serta dalam "Hannover
Messe 2021: Digital Edition" yang diikuti oleh 2 entitas, yaitu PT Kimia
Farma Tbk dan PT Kimia Farma Sungwun Pharmacopia. Keikutsertaan ini merupakan
salah satu upaya dalam rangka Mendukung Percepatan Pemulihan dan Kebangkitan
Ekonomi serta pemanfaatan 4th Industrial Revolution secara optimal menuju
transformasi industri di Negara Indonesia. Sebagai induk perusahaan, PT Kimia
Farma Tbk menampilkan produk-produk unggulan dari daratan tropis Indonesia,
seperti obat-obatan herbal dan minyak esensial tropis. Berbicara mengenai obat,
tentunya hal ini berhubungan erat dengan kimia. Selain obat untuk tubuh, Kimia
Farma Grup juga memiliki kapabilitas untuk membangun produk nutrisi dan
kosmetik guna merespons kebutuhan pasar dalam jangka panjang. Hal ini sangat
mendorong perindustrian di Indonesia agar secepatnya menerapkan industri 4.0 di
bisnisnya.
Seiring dengan banyaknya
kemajuan yang terjadi di sektor industri tiap harinya, revolusi yang terjadi
pada bidang industri juga mengorbankan sesuatu. Segala sesuatu mempunyai dampak
positif dan negative. Begitupun dengan majunya teknologi industri 4.0, dibalik
seluruh kemudahan yang ditawarkan, Revolusi Industri 4.0 menyimpan berbagai dampak
negatif, diantaranya:
1. Ancaman pengangguran
Menurut Zimmerman (2018), Era Revolusi
Industri 4.0 dan selanjutnya akan melibatkan pekerjaan pada kemampuan sains,
teknologi, tehnik dan matematika, internet of things, pembelajaran sepanjang hayat
sebanyak 75%. Dengan terlibatnya kemampuan teknologi dalam pekerjaan industri,
tentu saja kuantitas tenaga yang biasanya didapat dari manusia akan berkurang.
Hal ini dapat memicu terjadinya ancaman bagi para pekerja yang nantinya akan
digantikan dengan mesin. Menurut Karnawati (2017), Revolusi Industri 4.0 dalam
5 tahun mendatang akan menyebabkan dampak dimana 35% jenis pekerjaan terhapus.
Sedangkan 10 tahun akan datang ada 75% yang terhapus. Hal ini tentunya terjadi
karena masuknya paham serba teknologi dan mesin yang tentunya menguntungkan,
namun juga merugikan Sebagian pihak.
2. Kerusakan alam akibat ekspoitasi
industri
Industri 4.0 mungkin menerapkan
industri hijau untuk membuat lingkungan sekitar lebih bersih. Namun, tidak
sedikit industri lain yang tidak mementingkan lingkungan sekitar. Kerusakan
alam dapat terjadi karena limbah industri yang tidak ditanggulangi dan tersebar
Kawasan pabrik. Hal ini terjadi karena adanya eksploitasi industri yang
harusnya saat semakin maju, maka industri semakin hijau atau ramah lingkungan.
3. Penyebaran Hoax atau Penipuan
Dengan munculnya kebiasaan serba online,
oknum tidak bertanggung jawab akan semakin banyak juga. Mengapa?, karena mereka
merasa bisa melakukan segalanya dan tidak diketahui orang bahwa dia yang
melakukannya. Seperti penyebaran berita bohong, penipuan dalam penjualan
produk, sampai memutarbalikan fakta untuk mencapai keuntungan kelompok tertentu.
Karena dengan teknologi internet, hampir segalanya dapat dilakukan dengan
mudah. Teknologi akan sangat berguna jika digunakan oleh tangan yang tepat.
Berhubung semua orang dapat menggunakan teknologi, tidak menutup kemungkinan
kejahatan online akan meningkat tiap tahunnya.
Oleh karena itu sebagai
manusia yang cerdas, sudah seharusnya kita dapat menghadapi revolusi industri
4.0. Kunci dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0 adalah selain menyiapkan
kemajuan teknologi, di sisi lain perlu dilakukan pengembangan sumber daya
manusia dari sisi humaniora agar dampak negative dari perkembangan teknologi
dapat ditekan. Tidak hanya menekan dampak negative, hal ini bahkan dapat
membuat kita dan segala industri Indonesia siap dengan masuknya teknologi dan mudah
beradaptasi.
Industri 4.0 adalah
inisiatif strategis yang baru-baru ini diperkenalkan oleh pemerintah Jerman.
Tujuan dari inisiatif ini adalah transformasi industri manufaktur melalui
digitalisasi dan eksploitasi potensi teknologi baru. Dengan masuknya industri
4.0 dibidang kimia, tentunya akan jauh mempermudah para pekerja dalam industri
itu sendiri.
Dibalik seluruh kemudahan
yang ditawarkan, Revolusi Industri 4.0 menyimpan berbagai dampak negative. Kunci
dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0 adalah selain menyiapkan kemajuan
teknologi, di sisi lain perlu dilakukan pengembangan sumber daya manusia dari
sisi humaniora agar dampak negative dari perkembangan teknologi dapat ditekan
Hidayat, Atep. 2021. Modul 8: Kimia
dan Lingkungan Industri. Modul Kimia dan Industri Kimia di Masa Depan. Jakarta:
Universitas Mercu Buana.
(diakses pada 23 Oktober 2021)
Hudson, P. (2014). The industrial
revolution. Bloomsbury Publishing. Dalam https://tinyurl.com/55nfa4sz
( Diakses pada 23 Oktober 2021).
Karnawati, Dwikorita. (2017).
Pengertian Revolusi Industri 4.0. Dalam https://www.pelajaran.co.id/2019/31/pengertian-revolusi-industri-4-0-prinsip-dantantangan-revolusi-industri-4-0.html.
(diakses pada 23 Oktober 2021)
Rojko, A. (2017). Industry 4.0
concept: Background and overview. International Journal of Interactive Mobile
Technologies, 11(5). 77-90. Dalam https://tinyurl.com/5y3w8jsx
(diakses pada 23 Oktober 2021).
Shahroom, A. A., & Hussin, N.
2018. Industrial revolution 4.0 and education. International Journal of
Academic Research in Business and Social Sciences, 8(9), 314-319. Dalam https://pdfs.semanticscholar.org/12fb/a84f89c7d3bc9faf1a7402e1f6f741680354.pdf
(diakses pada 23 Oktober 2021)
Shwab, K. (2016). The Fourth
Industrial Revolution. New York: Crown Business. Dalam https://iptek.its.ac.id/index.php/jps/article/view/4417/3156
(diakses pada 23 Oktober 2021)
Zimmerman. (2018). Pengertian
Revolusi Industri 4.0. Dalam https://jurnal.polsri.ac.id/index.php/JAMB/article/view/2923/1370
(diakses pada 23 Oktober 2021)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.