Laman

Minggu, 17 Oktober 2021

Mengkaji Struktur Dari Pengelompokkan Industri Kimia Dasar Dalam Ruang Lingkup Industri

  Oleh : Mohammmad Simar Kurniawan

  (@T12-Simar)


Abstrak 

Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi atau barang jadi menjadi barang yang bermutu tinggi dalam penggunaannya. Dengan demikian, industri merupakan bagian dari proses produksi. Bahan-bahan industri diambil secara langsung maupun tidak langsung, kemudian diolah, sehingga menghasilkan barang yang bernilai lebih bagi masyarakat. Kegiatan proses produksi dalam industri itu disebut dengan perindustrian. Dalam pengemlompokkan industri kimia terdapat beberapa  macam diantaranya yakni, Kimia Dasar, Kimia Khusus, Kimia Konsumen, dan Kimia yang Berkaitan dengan Ilmu Kehidupan (Biologi). Perkembangan teknologi industri tidak hanya melibatkan kemampuan untuk berinovasi di perbatasan teknologi, tetapi yang lebih penting bagi negara-negara industri akhir adalah upaya untuk menyerap dan membangun pengetahuan yang terkait dengan proses produksi yang ada. Untuk memanfaatkan teknologi produksi baru secara efektif maka keterampilan dan informasi dari satu tempat atau perusahaan ke tempat lain biasanya merupakan proses yang berlarut-larut.

Kata kunci : industri kimia, kimia dasar, produksi

Abstract
Industry is an economic activity that processes raw materials, raw materials, semi-finished goods or finished goods into high-quality goods in their use. Thus, industry is part of the production process. Industrial materials are taken directly or indirectly, then processed, so as to produce goods that are of more value to the community. The production process activity in the industry is called industry. In the chemical industry grouping, there are several kinds, namely, Basic Chemistry, Special Chemistry, Consumer Chemistry, and Chemistry Related to Life Sciences (Biology). The development of industrial technology does not only involve the ability to innovate at the technological frontier, but more importantly for the late industrialized countries is an effort to absorb and build knowledge related to existing production processes. To make effective use of new production technology skills and information from one place or company to another is usually a protracted process.
Keywords: chemical industry, basic chemistry, production

I. Pendahuluan
Industri sangatlah luas, yaitu menyangkut semua kegiatan manusia dalam bidang ekonomi yang sifatnya produktif dan komersial. Karena merupakan kegiatan ekonomi yang luas maka jumlah dan macam industri berbeda-beda untuk tiap negara atau daerah. Pada umumnya, makin maju tingkat perkembangan perindustrian di suatu negara atau daerah, makin banyak jumlah dan macam industri, dan makin kompleks pula sifat kegiatan dan usaha tersebut. Kegiatan industri di Indonesia dlatur dalam Undang-Undang No.5 Tahun 1984. Undang-Undang tersebut mengatur bahwa cabang-cabang industri penting strategis bagi negara yang merupakan kebutuhan hajat hidup orng banyak dikuasai oleh negara dan mencegah adanya monopoli. Pengelompokkan industri kimia adalah suatu kesatuan aktivitas manusia yang dimulai dari pengolahan sumber daya alam, lalu mengubahnya ke dalam berbagai bahan, baik yang berupa bahan konsumsi maupun obyek untuk diolah kembali, dan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan umat manusia (Arhidayat, 2008).
(Meilita, 2016) Petrokimia yaitu produk-produk atau bahan-bahan yang di produksi dari gas bumi dan minyak.Industri Petrokimia terdiri dari 2 bagian yaitu Industri Petrokimia hilir dan Industri Petrokimia hulu. Bahan dasar yang digunakan yaitu oelofin, Aromatik, dan Gas Sintesis.Manfaat dari produk Industry Petrokimia diantaranya adalah dalam pembuatan peptisida, solvent, methanol, petroleum cokes, pilytam PP, dan lilin. Kita hidup dalam era polimer. Bahan-bahan polimer alam yang sejak dahulu telah dikenal dan dimanfaatkan, seperti kapas, wool, dan damar. Polimer sintesis dikenal mulai tahun 1925, dan setelah hipotesis makromolekul yang dikemukakan oleh Staudinger mendapat hadiah Nobelpada tahun 1955, teknologi polimer mulai berkembang pesat. Beberapa contoh polimer sintesis yang ada dalam kehidupan sehari-hari, antara lain serat-serat tekstil poliester dan nilon, plastik polietilena untuk botol susu, karet untuk ban mobil dan plastik poliuretana untuk jantung buatan. Selanjutnya seperti yang kita ketahui, saat ini tidak dapat dihiraukan lagi begitu banyak negara berkembang yang mampu menghasilkandan mecimptakan beragam produk industri kimia dasar dengan bahan dasar senyawa anorganik, dengan ongkos produksi dan harga jual yang lebih rendah dibandingkan industri serupa yang ada di negara lauar seperti Amerika Serikat dan Eropa. Ini disebabakan karena persaingan yang begitu ketat di pasar internasional, sehingga memebuat setiap perusahaan berupaya memaksimalkan  memangkas biaya produksi tersebut, sekaligus supaya bisa memenuhi standar lingkungan yang sudah ditetapkan.

II. Permasalahan 
1. Apa itu industri kimia ?
2. Apa itu industri petrokimia ?
3. Bagaimana bahan dasar petrokimia itu ?
4. Apa itu polimer ?
5. Apa itu kimia Anorganik ?

III. Pembahasan 
A. Pengertian Industri Kimia
Kibbin (2005) menjelaskan bahwa industri kimia merupakan pengembangan, optimasi dan monitoring proses kimia dasar yang digunakan dalam industri untuk mengubah bahan baku dan prekursor menjadi preduk komersial yang berguna bagi masyarakat. Kimia industri memainkan peran penting sebagai ilmu terapan di berbagai bidang  yang berpengaruh terhadap berbagai aspek kehidupan manusia. Kata produk dalam kimia industri tentunya melibatkan industri yang menghasilkan zat kimia. Produk adalah barang atau jasa yang ditawarkan oleh suatu usaha. Sedangkan bahan baku yang diproses dalam industri tersebut dapat diperoleh melalui proses penambangan, petrokimia, pertanian atau sumber-sumber lain. 
B. Pengertian Indusri Petrokimia
Industri petrokimia adalah industri yang menghasilkan produk-produk industri kimia organik yang merupakan bahan baku industri polymer, dengan bahan baku dasar bersumber dari hasil pengolahan minyak dan gas bumi (gas alam), produk pencairan batubara, bahkan sekarang sedang dikembangkan oleokimia berbasis biomassa. Basis bahan baku dari industri petrokimia adalah kandungan senyawa hidrokarbon yang didapat dari hasil pengolahan minyak dan gas bumi, maupun pencairan batu bara, dengan kandungan utama unsur kimia atom C dan H beserta turunannya, termasuk senyawa hidrokarbon dengan ikatan gugus fungsional senyawa tersebut. Berbagai produk bahan yang dihasilkan dari produk petrokimia      dewasa ini banyak ditemukan. Petrokimia adalah bahan-bahan atau produk yang   dihasilkan dari minyak dan gas bumi. Bahan-bahan petrokimia tersebut dapat      digolongkan ke dalam plastik, serat sintetis, karet sintetis, pestisida, detergen,         pelarut, pupuk, berbagai jenis obat maupun vitamin. 
(Yuliusman. 2011) Dalam hal ini Industri petrokimia dibagi menjadi dua bagian besar. yaitu Industri Petrokimia Hulu (upstream petmchamical), masih berupa produk dasar (produk primer) dan produk antara (produk setengah jadi) dan Industri Petrokimia Hilir (downstneam petrochemical). 
1. Industry Petrokimia Hulu
Industry petrokimia hulu akan mengolah bahan dasar yang digunakanmenjadi produk setengah jadi ( produk antara) contohnya Methanol, Ethylena, Benzena, Butadiena dan Propilena. Pada industry petrokimia hulu bahan setengah jadi tersebut akan dikirim ke industry petrokimia hilir untuk diolah menjadi produk siap pakai 
2. Industry Petrokimia Hilir  
Industry Petrokimiahilir adalah pengolahan produk setengah jadi dijadikan produk siap untuk dipakai dandigunakan.Contoh seperti nilon, plastik, karet sintesis dan zat peledak.Pada industry petrokimia hilir bahan yang siap pakai siap untuk di distribusikan ke distributor untuk memenuhi kebutuhan konsumen dalam industri petrokimia terdata 
C. Terdapat tiga bahan dasar yang digunakan dalam industri petrokimia, yaitu olefin, aromatika, dan gas sintetis (syn-gas). 
1. Olefin (alkena-alkena) 
Olefin merupakan bahan dasar petrokimia yang paling utama. Produksi olefin di seluruh dunia mencapai milyaran kg per tahun. Di antara olefin yang paling banyak diproduksi adalah etilena (etena), propilena (propena), dan butadiena. Gas ini termasuk kedalam hidrokarbon tak jenuh, yang mempunyai ikatan rangkap terbuka, sihingga ia mudah berpolimerisasi dengan yang lainnya yang dapat menghasilkan suatu produk yaitu produk primer. Produk utama yang dihasilkan dari jalur olefin ini adalah ethilena dan propilena. Dimana kedua produk ini adalah bahan baku dalam industry Petrokimia. Beberapa produk petrokimia yang menggunakan bahan dasar etilena adalah: 
A. Polietilena, merupakan plastik yang paling banyak diproduksi, plastik ini banyak digunakan sebagai kantong plastik dan plastik pembungkus (sampul). Di samping polietilena sebagai bahan dasar, plastik dari polietilena ini juga mengandung beberapa bahan tambahan, yaitu bahan pengisi, plasticer, dan pewarna. 
B. PVC atau polivinilklorida, juga merupakan plastik yang digunakan pada pembuatan pipa pralon dan pelapis lantai. 
C. Etanol, merupakan bahan yang sehari-hari dikenal dengan nama alkohol. Digunakan sebagai bahan bakar atau bahan antara untuk pembuatan produk lain, misalnya pembuatan asam asetat. 
D. Etilena glikol atau glikol, digunakan sebagai bahan antibekudalam radiator mobil di daerah beriklim dingin. 
Beberapa produk petrokimia yang menggunakan bahan dasar  propilena adalah: 
A. Polipropilena, digunakan sebagai karung plastik dan tali plastik. Bahan ini lebih kuat dari polietilena. 
B. Gliserol, digunakan sebagai bahan kosmetika (pelembab), industri makanan, dan bahan untuk membuat peledak (nitrogliserin). 
C. Isopropil alkohol, digunakan sebagai bahan-bahan produk petrokimia yang lain, misalnya membuat aseton. 
Beberapa produk petrokimia yang menggunakan bahan dasarbutadiena adalah: 
1. Karet sintetis 
2. Nilon 

2. Jalur Aromatika 
Pada industri petrokimia, bahan aromatika yang terpenting adalah benzena, toluena, dan xilena. Beberapa produk petrokimia yang menggunakan bahan dasar benzena adalah: 
1. Stirena, digunakan untuk membuat karet sintetis. 
2. Kumena, digunakan untuk membuat fenol. 
3. Sikloheksana, digunakan untuk membuat nilon. 
Beberapa produk petrokimia yang menggunakan bahan dasar toluena dan xilena adalah: 
1. Bahan peledak, yaitu trinitrotoluena                                  (TNT)
2. Asam tereftalat, merupakan bahan dasar                        pembuatan serat.
  
3. Jalur Gas sintetis 
Gas sintetis ini merupakan campuran dari karbon monoksida (CO) dan hidrogen (H2). Beberapa produk petrokimia yang menggunakanbahan dasar gas sintetis adalah: 
1. Amonia (NH3), yang dibuat dari gas nitrogen dan gas hidrogen. Pada industri  petrokimia, gas nitrogen diperoleh dari udara sedangkan gas hidrogen diperole dari gas sintetis.
2. Urea (CO(NH2)2), dibuat dari amonia dan gas karbon dioksida. Selain sebagai pupuk, urea juga digunakan pada industri perekat, plastik, dan resin.
3. Metanol (CH3OH), dibuat dari gas sintetis melalui pemanasan pada suhu dan tekanan tinggi dengan bantuan katalis. Sebagian methanol digunakan dalam pembuatan formaldehida, dan sebagian lagi digunakan untuk membuat serat dan campuran bahan bakar.
4. Formaldehida (HCHO), dibuat dari metanol melalui oksidasi dengan bantuan katalis. Formaldehida yang dilarutkan dalam air dikenal dengan nama formalin, yang berfungsi sebagai pengawet specimen biologi.

  D. Pengertian Polimer 
(Stevens, 2001) Kata polimer pertama kali digunakan oleh kimiawan Swedia Berzelius pada tahun 1833. Sepanjang abad 19 para ilmuwan bekerja dengan makromolekul tanpa memiliki suat pengertian yang jelas mengenai strukturnya.Sebenarnya, beberapa polimer alam yangtermodifikasi telah dikomersialkan. Polimer berasal dari bahasa Yunani yaitu poly, yang berarti banyak, dan mer, yang berarti bagian atau satuan. Ciri utama polimer yakni mempunyai rantai yang sangat panjang dan memiliki massa molekul yang besar. Polimer merupakan rangkaian molekul panjang yang tersusun dari pengulangan kesatuan molekul yang kecil dan sederhana. Molekul kecil dan sederhana penyusun polimer disebut dengan monomer.Polimer sudah menjadi material yang memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari manusia.Polimer dapat menjadi bahan bermacam-macam alat kebutuhan manusia seperti botol, tali, plastik, teflon, dan lainnya. Dalam hal ini penggunaannya semakin digemari karena sifatnya yang ringan, tahan korosi, beberapa bahan relatif tahan asam, beberapa bahan relatif tahan sampai temperatur tinggi, dan kuat (Labtek, 2011).
Berdasarkan asalnya, polimer dibedakan atas polimer alam dan polimer buatan. Polimer alam telah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu, seperti amilum, selulosa, kapas, karet, wol, dan sutra. Polimer buatan dapat berupa polimer regenerasi dan polimer sintetis. Polimer regenerasi adalah polimer alam yang dimodifikasi. Contohnya rayon, yaitu serat sintetis yang dibuat dari kayu (selulosa). Polimer sintetis adalah polimer yang dibuat dari molekul sederhana (monomer) dalam pabrik.
a) Polimer Alam
Polimer alam adalah polimer yang terjadi melalui proses alami. Contoh polimer alam anorganik seperti tanah liat, pasir, sol-gel, silika, siloksan. Sedangkan contoh polimer organik alam adalah karet alam dan selulosa yang berasal dari tumbuhan, wol dan sutera yang berasal dari hewan serta asbes yang berasal dari mineral. Karet merupakan polimer alam yang terpenting dan dipakai secara luas. Bentuk utama dari karet alam, terdiri dari 97% cis-1,4-poliisoprena, dikenal sebagai hevea rubber. Karet ini diperoleh dengan menyadap kulit sejenis pohon(hevea brasiliensis) yang tumbuh liar. Hampirsemua karet alam diperoleh sebagai lateks yang terdiri dari sekitar 32 – 35% karet dan sekitar 5% senyawa lain, termasuk asam lemak, gula, protein, sterol, ester dan garam. Polimer alam lain adalah polisakarida, selulosa dan lignin yang merupakan bahan dari kayu. 
B.) Polimer sintetik 
Polimer sintetik adalah polimer yang dibuat melalui reaksi kimia sepeti karet fiber, nilon, poliester, polisterena, polietilen. Polimer sintetis yang pertama kali yang dikenal adalah bakelit yaitu hasil kondensasi fenol dengan formaldehida, yang ditemukan oleh kimiawan kelahiran Belgia Leo Baekeland pada tahun 1907. Bakelit merupakan salah satu jenis dari produk-produk konsumsi yang dipakai secara luas. Beberapa contoh polimer yang dibuat oleh pabrik adalah nylon dan poliester, kantong plastik dan botol, pita karet, dan masih banyak produk lain yang Anda lihat sehari-hari. Ahli kimia telah mensintesis polimer di dalam laboratorium selama 100 tahun. Dapatkah Anda membayangkan kehidupan tanpa mengenal polimer sintesis ini? Pada musim hujan, Anda mungkin akan kehujanan saat pergi sekolah tanpa membawa jas hujan yang terbuat dari nilon, makan makanan yang basi untuk makan siang tanpa kantong plastik atau suatu wadah dari bahan polimer, dan memakai seragam olahraga yang terbuat dari bahan tekstil yang lebih berat dari buatan pabrik sintesis. Banyak polimer telah membantu kita dalam menyumbang kehidupan kita.

E. Pengertian Kimia Anorganik
Kimia anorganik adalah cabang kimia yang mempelajari siat dan rekasi senyawa anorganik. Ketika mempelajari senyawa anorganik, kita sering menemukan bagian-bagian dari bidang ilmu lain seperti kimia organik, kimia fisika, biokimia dan kimia analitik. Sebagai contoh, pembahasan yang terkait dengan kimia organik adalah senyawa organologam yang merupakan perpaduan unsur logam anorganik dengan senyawa organik. Senyawa organik adalah senyawa karbon apa saja. Senyawa anorganik adalah senyawa apa saja yang tidak tergolong senyawa organik. Pada awal perkembangan ilmu kimia sebagai suatu ilmu pengetahuan, berlaku klasifikasi senyawa kedalam senyawa organik dan senyawa anorganik berdasarkan asal usul senyawa. Semua senyawa yang berasal dari makhluk hidup digolongkan dalam senyawa organic, sedangkan yang berasal dari mineral digolongkan dalam senyawa anorganik. Selain itu terdapat pula bahan dasar kimia organik seperti,  amonia, klorin, fluor, hidorgen, iodium, hidorgen klorida, hidrogen fluorida, asam nitrat, oksigen, gas mulia, fosfor, natirum karbonat, natirum klorida dan lain sebagainya

IV. Kesimpulan 
Industri merupakan suatu kelompok usaha proses yang mengubah bahan baku menjadi produk yang berguna atau mempunyai nilai tambah, serta produk tersebut dapat digunakan secara langsung oleh konsumen sebagai pengguna akhir dan produk tersebut disebut dengan produk akhir. Industri petrokimia merupakan suatu industi yang bergerak dibidang pengolahan minyak bumi dan gas alam. Dimana jalur pembuatannya dalam perusahaan terdiri atas jalur gas sintetik, jalur olefin, dan jalun aromatik.Industri petrokimia ini memiliki banyak manfaatnya dan produk yang dihasilkan seperti aspal, lilin, polytam PP, metano dan lain sebagainya. Dan juga produk yang dikenal dari industri petrokimia ini seperti plastik dan bahan bakar pesawat terbang. Polimer merupakan senyawa makromolekul yang terbentuk dari susunan ulang molekul kecil (monomer).Reaksi penggabungan dari monomer menjadi polimer disebut reaksi polimerisasi. Polimer umumnya diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok antara lain atas dasar jenis monomer,asal,sifat dan reaksi pembentukannya. Polimer merupakan senyawa makromolekul yang terbentuk dari susunan ulang molekul kecil (monomer). Reaksi penggabungan monomer menjadi polimer disebut reaksi polimerisasi. Polimer umumnyadiklasifikasikan menjadi beberapa kelompok antara lain atas dasar jenis monomer, asal, sifat thermal, dan reaksi pembentukannya. Kimia anorganik adalah cabang kimia yang mempelajari siat dan rekasi senyawa anorganik

VI. Daftar Pustaka

Bungsu, Putri. 2016. Klasifikasi Polimer. Jambi : Universitas Jambi. Dalam
https://www.scribd.com/document/344016302/Makalah-Polimer-Kite
(Diunduh 16 Oktober 2021)

Hidayat, Atep Afia. 2021. Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Industri. Jakarta : Universitas Mercu Buana

Hadian Kusumo. 2019. Teknik Pengolahan Limbah Di Industri Petrokimia Tugas Pengolahan Limbah Dan Sampah. Surabaya : PT Petrokimia Gresik. Dalam https://adoc.tips/teknik-pengolahan-limbah-di-industri-petrokimia.html
(Di Unduh 16 oktober 2021)

Meilita, Pera. 2019. Industri Petrokimia Indonesia. Padang : Universitas Negeri Padang. Dalam
https://osf.io/preprints/inarxiv/gdxjr/
(Diunduh 16 Oktober 2021)

Sulaiman, Fatah. 2016. Mengenal Industri Petrokimia. Banten : Untirtas Press. Dalam http://www.fatahsulaiman.com/tridarma/buku/Buku%20Mengenal%20Industri%20Petrokomia%20(OKE).pdf
(Diunduh 16 Oktober 2021)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.