Laman

Senin, 18 Oktober 2021

Kimia Industri "Industri Keramik"

 Oleh : Nanda Putri Utami (@T13-Nanda) 

Abstrak

    Menurut Hidayat (2008), Industri proses kimia adalah industri yang mengolah bahan baku (bahan mentah) menjadi suatu hasil (produk) dengan memanfaatkan proses-proses kimia. Proses-proses kimia yang dilakukan dalam Industri proses kimia adalah reaksi kimia dan peristiwa kimia fisik. Dalam hal ini peristiwa kimia fisik, meliputi: Pencampuran molekuler bahan-bahan dengan rumus dan stmktur molekul yang berlainan; Pengubahan fase. antara lain: penguapan. pangembunan, pengkristalan; Pemisahan campuran menjadi zat-zat penyusunnya yang lebih murni.

Kata kunci : keramik, proses produksi, cara menanggulangi pencemaran

 

Abstrack

    According to Hidayat (2008), the chemical process industry is an industry that processes raw materials (raw materials) into a product (product) by utilizing chemical processes. Chemical processes carried out in the chemical process industry are chemical reactions and physical chemical events. In this case, physical chemical events, including: The molecular mixing of materials with different molecular formulas and structures; Phase change. including: evaporation. condensation, crystallization; Separation of a mixture into its constituent substances which are purer.

Keyword : ceramics, production processes, ways to deal with pollution

 

Pendahuluan

    Wati dkk, menyatakan bahwa keramik merupakan bahan yang mencakup semua benda atau sesuatu yang dapat di buat biasanya dari tanah liat atau biasa disebut tanah lempung yang melalui beberapa tahapan-tahapan seperti menggunakan energi panas atau proses pembakaran sampai bentuknya mengeras. Ada berbagai macam teknik yang bisa di buat menjadi bentuk prototype misalnya dapat di buat dengan berbagai cara yang berbeda-beda misalnya : cara pilin, cetak cor, sleb, dan dapat di lakukan dengan cara yang biasa yaitu dengan teknik putar.

 

 

Rumusan masalah

1. Apa saja proses pruduksi dalam pembuatan keramik ?

2. Bagaimana cara menanggulangi pencemaran lingkungan dalam industri kimia?

Tujuan

1. Mengetahui proses produksi dalam pembuatan keramik

2. Mengetahui bagaimana cara menanggulangi pencemaran lingkungan dalam industri kimia

 

                           

Solusi dan Pembahasan

1. Proses Produksi Industri Keramik

 

1.) Unit Persiapan Bahan Baku

Industri keramik memiliki tiga bahan baku utama yang terdiri dari :

a. Lempung (Clay Mineral)

    Lempung merupakan hasil pelapukan dari suatu batuan beku yang berupa aluminium silika anhidrat yang tidak terlalu murni. Dalam hal ini, dihasilkan suatu reaksi, yaitu :

K2O.Al2SO3.6SiO2  + 2H2O + CO2 => K2CO3 +Al2O3.2SiO2.2H2O+4SiO2

    Ciri khas yang dimiliki daru material lempung ini ialah mudah dibentuk jika dalam keadaan basah dan cukup halus, dan akan kaku bila dalam keadaan kering serta akan berubah menjadi kaca (vitreous) apabila dibakar pada suhu tinggi. 

b. Pasir

    Pasir merupakan bahan non plastik yang ditambahkan kedalam komposisi material olahan keramik yang memiliki fungsi untuk mengurangi penyusutan dan mengatur plastisitas serta menaikkan temperatur sintering. 

c. Feldpar

    Feldspar merupakan bagian dari mineral-mineral yang diperoleh dari batuan-batuan karang, ditumbuk serta (dihaluskan).Feldspar memiliki sifat seperti tidak dapat larut didalam air, terkandung didalamnya silica, serta memiliki fluk dan kandungan alumina sebagaimana bahan-bahan itu dapat berfungsi sebagai memproduksi gelasir pada suhu yan tinggi.

 

2.) Unit Pengolahan Sintesa

Pada proses pengolahan ada bagian tahapan, antara lain sebagai berikut.

1. Proses pembentukan

    Material yang digunakan untuk membuat keramik ini biasanya digali dari perut bumi dan dihancurkan hingga menjadi bubuk. Setelah pemurnian, sedikit wax (lilin) biasanya ditambahkan untuk melekatkan bubuk keramik dan menjadikannya mudah dibentuk. Bubuk tersebut dapat menjadi bentuk yang berbeda-beda dengan beragam proses pembentukan (molding). Proses pembentukan ini diantaranya :

1. Slip casting, proses untuk membuat keramik yang berlubang. Proses ini menggunakan cetakan dengan dinding yang berlubang-lunagng kecil dan memanfaatkan daya kapilaritas air.

2. Pressure casting, bubuk keramik dituangkan pada cetakan dan diberi tekanan. Tekanan tersebut membuat bubuk keramik menjadi lapisan solid keramik yang berbentuk seperti cetakan.

3. Injection molding, Proses ini digunakan untuk membuat objek yang kecil dan rumit. Metode ini menggunaan piston untuk menekan bubuk keramik melalui pipa panas masuk ke cetakan.

4. Extruction, proses kontinu yang manama bubuk keramik dipanaskan didalam sebuah tong yang panjang. Proses ini digunakan untuk membuat pipa keramik, ubin dan bata modern. 


2. Densifikasi

    Proses densifikasi menggunakan panas yang tinggi untuk menjadikan sebuah keramik menjadi produk yang keras dan padat. Setelah dibentuk, keramik dipanaskan pada tungku (furnace) dengan temperatur antara 1000 sampai 1700 C. Tujuan dari proses pemanasan ini adalah untuk memaksimalkan kekerasan keramik dengan mendapatkan struktur internal yang tersusun rapih dan sangat padat.

 

3. Hasil Olahan Produk Keramik.

    Semakin berkembangnya dunia teknologi, industri keramik juga ikut berkembang.Bahkan saat ini, hasil olahan keramik telah digunakan pada berbagai bidang ilmu seperti keperluan ilmu science dalam pembuatan bio cramics.Yang  mana bio cramics ini digunakan untuk menggantikan organ tubuh manusia yang telah mengalami kerusakan seperti pada bagian tulang dan gigi.

    Hasil olahan dari keramik juga dapat digunakan dalam berbagai industri lainnya misalnya dalam teknologi nuklir. Karena sifat keramik adalah tidak rentan terhadap suhu tinggi, kuat, dan merupakan isolator

 

2. Cara Menanggulangi Pencemaran Lingkungan dari Buangan Limbah Industri

    Pencemaran lingkungan hidup akibat buangan limbah industri menjadi perhatian yang tidak pernah surut. Semakin banyak kasus pencemaran lingkungan hidup akibat buangan limbah industri, hal tersebut sangat mengganggu dan meresahkan kehidupan masyarakat serta mengancam kelestarian fungsi lingkungan hidup. Dengan begitu, harus dilakukan upaya untuk penanggulangan masalah tersebut.

    Menurut Anjarsari dan Rochmani, upaya yang dapat dilakukan dalam meminimalisasi limbah pabrik adalah :

 1. Mengupayakan pengelolaan limbah sebaik mungkin.

    Limbah yang dihasilkan dari proses produksi pabrik merupakan limbah yang berbahaya, karena sebagian pabrik menggunakan bahan-bahan kimia dalam operasional produksi pabrik mereka. Maka dari itulah harus diupayakan langkah-langkah untuk membuat limbah menjadi ramah lingkungan dan tidak mengandung zat-zat yang berbahaya, setelah limbah-limbah yang dihasilkan ini menjadi ramah lingkungan, maka membuangnya langsung ke lingkungan tidak akan menyebabkan pencemaran.

2. Tidak membuang limbah cair langsung ke sumber air.

    Cara bijak yang lainnya adalah tidak membuang limbah pabrik yang cair ke dalam sumber air secara langsung, terlebih tanpa adanya penyaringan dan pengolahan terlebih dahulu. Limbah cair yang langsung berasal dari pabrik, tanpa diolah biasanya akan menyebabkan lingkungan menjadi tercemar. Hal ini karena belum adanya pemisahan antara zat yang berbahaya maupun tidak.

3. Mengubur limbah-limbah yang bersifat organik.

    Untuk limbah pabrik padat, maka perlu adanya tindakan yang berbeda antara limbah-limbah organik dan non organik. Limbah-limbah yang bersifat organik bisa dikubur karena limbah tersebut dapat terurai dengan baik apabila dikubur di dalam tanah. Dengan mengubur limbah-limbah organik maka kita hanya mengatasi keberadaan limbah organik saja, namun juga kita akan mendapatkan tanah yang lebih subur dan dapat digunakan untuk berbagai kepentingan tertentu yang pastinya akan bermanfaat.

4. Menggunakan kembali limbah-limbah pabrik yang masih bisa di daur ulang.

    Limbah anorganik yang masih bisa untuk didaur ulang sebaiknya didaur ulang saja. Disamping kita membantu menangani persoalan limbah padat pabrik, kita juga dapat menghemat bahan baku.

5. Menanam banyak pepohonan

    Limbah pabrik yang bersifat gas biasanya dibuang melalui cerobong asap dan selanjutnya akan mencemari udara. Udara yang tercemar ini akan menyebabkan penipisan pada lapisan ozon pada akhirnya apabila tidak ditangani dengan baik. Maka dari itulah, dianjurkan untuk menanam pepohonan untuk dapat menetralisir udara yang telah tercemar tersebut agar tidak terlalu berbahaya.


  

Kesimpulan

    Seiring berkembangnya zaman, dapat diketahui bahwa produk utama keramik bukan hanya dari tanah liat saja, Bahan baku yang sangat utama yang di pakai dalam pembuatan serta umumnya dapat kita ketahui sendiri yaitu kaolin, ball clay, dan felspard. Industri kimia tidak lepas dari pencemaran lingkungan. Dampaknya sudah pasti akan mengganggu kualitas hidup makhluk hidup terlebih lagi yang memang tinggal di sekitar industri. Maka dari itu, perlu adanya tindakan dalam mengendalikan pencemaran lingkungan oleh industri kimia.

 

 

 

Daftar pustaka

 

Anjarsari, Siska Ratna,. Rochmani. (Tahun tidak diketahui). Upaya Pencegahan Dan Solusi Terhadap Timbulnya Pencemaran Lingkungan Hidup Dari Buangan Limbah Industri. Semarang : Universitas Stikubank. Dalam file:///C:/Users/user/AppData/Local/Temp/8323-Article%20Text-7627-1-10-20201218.pdf  (diakses pada 18 Oktober 2021)

 

Hidayat, Atep Afia. 2021. Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Industri : Kimia dan Lingkungan Industri. Jakarta : Universitas Mercu Buana. (Diakses pada 17 Oktober 2021)

 

Keramika_exported. 2020. Pembuatan Keramik Industri. Mega Build Indonesia. Dalam https://megabuild.co.id/pembuatan-keramik-industri/ (diakses pada 18 Oktober 2021)

 

Wati, Andriati Fitria., Erwan, Elvina Yulistia., Azizzah Nur, dan Jurdillah, Pamela. (Tahun tidak diketahui). Analisis Industri Keramik di Indonesia. Padang : Universitas Negeri Padang. Dalam file:///C:/Users/user/AppData/Local/Temp/Analisis%20Industri%20Keramik%20di%20Indonesia.pdf (diakses pada 18 Oktober 2021)

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.