Laman

Senin, 18 Oktober 2021

Definisi industri dan kimia industri

Oleh Widiastuti (@T22-Widiastuti)





ABSTRAK

Industri adalah usaha manusia agar barang-barang yang berasal dari alam  dapat dijadikan produk yang bernilai jual dan mempunyai prospek ekonomis. Bahan dari alam memiliki senyawa kimia yang dapat digunakan untuk tujuan tertentu, seperti makanan, pakan, bahan bakar, pupuk, kosmetik, dan sebagainya sehingga membuat hidup manusia lebih nyaman.

Kata kunci: kimia indsutri, industri kimia, industri, kimia

 

ABSTRACT

Industry is a human endeavor to make products that come from nature worth selling and have economic prospects. Ingredients from nature have chemical compounds that can be used for a certain purpose, such as food, food, fuel, fertilizer, cosmetics, and so on that make human life more comfortable.

Keyword: industrial chemistry, chemical industry, industry, chemical

 

PENDAHULUAN

Industri kimia berasal dari kata “industri” dan “kimia”. Industri adalah suatu proses yang mengubah bahan-baku menjadi produk yang berguna atau mempunyai nilai-tambah, serta produk tersebut dapat digunakan secara langsung oleh konsumen sebagai pengguna akhir dan produk tersebut disebut dengan “produk-akhir”. Produk dari industri tersebut dapat juga digunakan sebagai bahan baku oleh industri lain, yang disebut juga sebagai “produk-antara”. Produk dalam Kimia Industri tentunya melibatkan Industri yang menghasilkan zat kimia. Sedangkan bahan baku yang diproses dalam industri tersebut dapat diperoleh melalui proses penambangan, petrokimia, pertanian atau sumber-sumber lain. Dari Pengertian di atas, maka Kimia Industri dapat di definisikan sebagai “Bagian dari kimia terapan yang berhubungan dengan optimasi, pengembangan dan pemantauan kimia dasar dalam proses yang digunakan dalam industri untuk memproduksi bahan kimia dan produk kimia”. (Darni, 2019)

 

RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan industri?

2. Apa yang dimaksud dengan kimia industri atau industri kimia?

3. Bagaimana proses dalam industri kimia?

 

TUJUAN

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan industri

2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan kimia industri atau industri kimia

3. Untuk mengetahui bagaimana proses dalam industri kimia

 

PEMBAHASAN

Menurut Hidayat (2021), Pemakaian kata industri semakin meluas, tidak hanya meliputi proses pengolahan bahan baku atau bahan setengah jadi, tidak terbatas pada manufaktur, akan tetapi sudah diterapkan untuk bidang-bidang yang lebih luas seperti industri jasa, industri perbankan, industri film, industri pariwisata, bahkan industri pendidikan. Ada beberapa definisi mengenai industri, antara lain (dihimpun dari berbagai sumber):

• Seluruh bentuk kegiatan ekonomi yang mengolah bahan baku dan/atau memanfaatkan sumber daya industri sehingga menghasilkan barang yang mempunyai nilai tambah atau manfaat lebih tinggi, termasuk jasa industri.

• Usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan. Usaha perakitan atau assembling dan juga reparasi adalah bagian dari industri. Hasil industri tidak hanya berupa barang, tetapi juga dalam bentuk asa.

• Bidang yang menggunakan ketrampilan dan ketekunan kerja (industrious) dan penggunaan alat-alat di bidang pengolahan hasil-hasil bumi dan distribusinya sebagai dasarnya. Oleh sebab itu industri dikenal sebagai mata rantai selanjutnya dari usahausaha mencukupi kebutuhan (ekonomi) yang berhubungan dengan bumi, yaitu sesudah pertanian, perkebunan dan pertambangan yang berhubungan erat dengan tanah, Kedudukan industri semakin jauh dari tanah, yang merupakan basis ekonomi, budaya, dan politik.

• Kegiatan ekonomi yang diselenggarakan berkaitan dengan pembuatan, ekstraksi dan pengolahan bahan baku atau konstruksi.

• Cabang perusahaan komersial yang bersangkutan dengan output dari suatu produk atau jasa tertentu, contoh: industri baja.

• Agregat manufaktur atau perusahaan secara teknis produktif da|am bidang tertentu, sering dinamai produk utamanya, contoh: industri otomotif, industri baja atau industri pangan.

• Kegiatan bisnis umum atau perusahaan, contoh : komersial industri pariwisata di Pulau Bali.

 

Menurut Mulyati (2014), yang merupakan kelompok utama dari industri adalah :

a. Industri budidaya: merupakan industri yang mengolah sumber daya alam yang dapat terbarukan, meliputi pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan, perikanan.

b. Industri ekstraktif: merupakan industri yang mengolah sumber daya alam yang tak terbarukan, meliputi pertambangan mineral logam, non logam, batu bara, minyak bumi dan gas. 

c. Industri fabrikasi: merupakan industri yang menghasilkan produk dengan mengolah dan memprosesnya dalam suatu sarana fisik atau bengkel, meliputi industri fabrikasi adalah industri manufaktur dan industri proses kimia. 

d. Industri konstruksi: merupakan industri yang berhubungan dengan penyediaan bangunan-bangunan fisik yang dimanfaatkan untuk kepentingan publik maupun sosial, meliputi pengecoran beton, konstruksi, arsitek. 

e. Industri jasa: merupakan industri yang menyediakan pelayanan jasa kepada yang membutuhkan, meliputi perbankan, asuransi, bursa efek, perdagangan, transportasi, pemerintahan, pariwisata, pendidikan, hiburan, kesehatan.

 

Menurut Darni, (2019) Industri kimia merujuk pada suatu industri yang terlibat dalam produksi zat kimia. Industri ini mencakup petrokimia, agrokimia, farmasi, polimer, cat, dan oleokimia. Industri ini menggunakan proses kimia, termasuk reaksi kimia untuk membentuk zat baru, pemisahan berdasarkan sifat seperti kelarutan atau muatan ion, distilasi, transformasi oleh panas, serta metode-metode lain. Industri kimia terlibat dalam pemrosesan bahan mentah yang diperoleh melalui penambangan, pertanian, dan sumber-sumber lain, menjadi material, zat kimia, serta senyawa kimia yang dapat berupa produk akhir atau produk antara yang akan digunakan di industri lain. Faktor-faktor yang penting dalam industri, yaitu :

1) Tenaga ahli 

2) Bahan baku / tambahan

3) Peralatan 

4) Energi

 

Menurut Mahfud (2018), Industri kimia dapat diklasifikasikan sesuai dengan jenis bahan baku utama yang digunakan dan atau jenis produk utama yang dibuat. Oleh karena itu industri kimia dapat dikelompokkan menjadi industri kimia anorganik dan industri kimia organik:

• Industri kimia anorganik mengolah bahan kimia anorganik, membuat campuran yang sama dan juga mensintesis bahan kimia anorganik.

• Industri kimia organik berat menghasilkan bahan bakar minyak bumi polimer, Petrokimia dan bahan sintetis lainnya sebagian besar dari minyak bumi. Industri kimia organik ringan menghasilkan bahan kimia khusus yang meliputi obat-obatan, pewarna, pigmen dan cat, pestisida, sabun dan deterjen, produk kosmetik, dan produk lain-lain.

 

Dalam industri kimia, pemanfaatan sumber daya alam didasarkan atas sifat dari bahan baku yang digunakan sehingga akan diperoleh produk sesuai dengan yang diinginkan. Proses dalam industri kimia tersebut meliputi proses fisika, proses kimia dan bioproses. (Citroreksoko, 2012)

1. Proses Fisika

Penggalian sumber daya alam yang paling sederhana adalah melalui proses fisika, yaitu dengan memanfaatkan berbagai sifat fisika dari bahan alam tersebut, seperti diameter butiran, suhu, kelarutan, pelelehan, pendidihan, penguapan, penghancuran maupun menghomogenkan suatu campuran. Pembuatan keramik dari mineral tanah liat dengan proses pelumatan sampai homogen dengan mencampur air, pencetakan, pemanasan suhu tinggi dan diperoleh produk keramik sederhana. Modifikasi industri keramik menjadi porselen yang kualitasnya lebih baik, dengan proses fisika yang lebih modern akan menghasilkan produksi industri yang menjanjikan di masa mendatang.

2. Proses Kimia 

Dalam industri kimia, selain terjadi reaksi kimia antara bahan baku yang digunakan, juga harus memperhatikan persyaratan fisik dari bahan baku yang diperlukan (seperti suhu, tekanan, pemanasan, kelarutan, cairan, padatan, gas atau sifat fisika lainnya), dan katalis yang dipergunakan agar reaksi kimia cepat terjadi. Proses kimia biasanya dilaksanakan dahulu di laboratorium kimia untuk skala kecil, kemudian dicoba untuk skala pilot, kemudian dicoba untuk industri besar/pabrikasi/manufaktur.  Dalam industri kimia, penempatan lokasi  pabrik/manufaktur selalu dekat dengan asal bahan baku yang digunakan, dan metode proses kimia selalu disesuaikan dengan kondisi lingkungan di mana pabrikasi tersebut dilaksanakan.

3. Bioproses

Industri bahan kimia modern saat ini banyak menggunakan bioproses, dengan makhluk hidup berupa mikroba, jaringan tumbuhan dan hewan diberdayakan untuk melakukan biosintesis senyawa kimia sesuai dengan sifat genetis biotanya. Berbagai jenis antibiotik, vaksin, hormon, antioksidan, dan vitamin banyak diproduksi berdasarkan bioproses. Bidang bioteknologi yang sedang berkembang pesat pada saat ini banyak menjanjikan produk-produk unggulan senyawa kimia adi (fine chemicals) dengan merekayasa mikroba dan jaringan tumbuhan/hewan untuk dapat menyintesis secara biokimiawi produk tersebut dan memanipulasi kondisi fisik agar bioproses tersebut berlangsung. Bioproses diawali dengan percobaan skala laboratorium diikuti dengan skala pilot yang sudah diantisipasi menggunakan energi yang lebih rendah dan diakhiri dengan pabrikasi/manufaktur dengan ruang produksi yang lebih hemat. Produk kimia dengan metode bioteknologi melalui bioproses berlangsung dengan padat modal dan padat teknologi.

 

KESIMPULAN

Industri kimia berasal dari kata “industri” dan “kimia”. Pemakaian kata industri semakin meluas, tidak hanya meliputi proses pengolahan bahan baku atau bahan setengah jadi, tidak terbatas pada manufaktur, akan tetapi sudah diterapkan untuk bidang-bidang yang lebih luas. Industri kimia merujuk pada suatu industri yang terlibat dalam produksi zat kimia. Industri ini mencakup petrokimia, agrokimia, farmasi, polimer, cat, dan oleokimia. Industri ini menggunakan proses kimia, termasuk reaksi kimia untuk membentuk zat baru, pemisahan berdasarkan sifat seperti kelarutan atau muatan ion, distilasi, transformasi oleh panas, serta metode-metode lain.

 

DAFTAR PUSTAKA

Citroreksoko, Padmono. 2012. Proses dalam Industri Kimia. Dalamhttps://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://repository.ut.ac.id/4686/2/PEKI4422-M1.pdf&ved=2ahUKEwi906GRgtTzAhUi7XMBHf6vDZE4ChAWegQIBhAB&usg=AOvVaw05C4rQsaW-xCI2kOh_2mz_ (Diakses pada 17 Oktober 2021)

Darni, Yuli. 2019. Industri Proses Kimia. Dalam https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://repository.lppm.unila.ac.id/12925/1/Yuli%2520Darni_PIK_Hibah%2520Dikti_2019.pdf&ved=2ahUKEwiU74nkyNPzAhXV73MBHXayAboQFnoECCwQAQ&usg=AOvVaw1L3NquH-pR4fT7pKj_L22O (Diakses pada 18 Oktober 2021)

Hidayat, Atep. 2021. Kimia dan Lingkungan Industri. Jakarta: Universitas Mercu Buana

Mahfud. 2018. Industri Kimia Indonesia. Dalam https://books.google.co.id/books?id=y4RJDwAAQBAJ&pg=PA1&hl=id&source=gbs_toc_r&cad=4#v=onepage&q&f=false (Diakses pada 17 Oktober 2021)

Mulyati. 2014. Pengantar Induatri Proses. Dalamhttps://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://eprints.ukmc.ac.id/102/2/Bab1_Industri_Kimia.pdf&ved=2ahUKEwiW58vjkNTzAhUh7XMBHZCJCZs4ChAWegQIBRAB&usg=AOvVaw0aHbSPB65gtBdY-OtcRnnD (Diakses pada 17 Oktober 2021)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.