Oleh : Siti Rahmah Aladawiyah Ainiya (@T09-Siti)
Energi yang berasal dari proses kimiawi jumlahnya relatif banyak. Mulai dari yang klasik seperti energi minyak bumi sampai modern seperti fisi nuklir. Contoh sumber energi lainnya misal, cahaya matahari, batu bara, gas alam dan lain sebagainya. Para ilmuwan sampai saat juga terus mencari sumber energi terbarukan sekaligus memikirkan pengelolaan limbahnya. Isu energi sangat erat kaitannya dengan lingkungan, sebab pengelolaan energi ini selalu menimbulkan dampak terhadap lingkungan. Misal bahan bakar fosil yang menghasilkan limbah berupa karbondioksida, sulfur dioksida, nitrogen oksida dan lain-lain. Pemanfaatan fisi nuklir juga berfokus pada lingkungan terutama limbah radioaktifnya.
Kata Kunci : Cahaya Matahari,Batu Bara,Gas Alam
ABSTRAK
The energy that comes from chemical processes is relatively large. Starting from the classics such as petroleum energy to modern ones such as nuclear fission. Examples of other energy sources for example, sunlight, coal, natural gas and so forth. Scientists are still looking for renewable energy sources as well as thinking about waste management. Energy issues are closely related to the environment, because energy management always has an impact on the environment. For example, fossil fuels that produce waste in the form of carbon dioxide, sulfur dioxide, nitrogen oxides and others. Utilization of nuclear fission also focuses on the environment, especially its radioactive waste.
Key Words : Sunlight,Coal,Natural Gas
PENDAHULUAN
Peranan Ilmu Kimia Dalam Bidang Energi dan Lingkungan Secara teoritis energi merupakan produk dari proses kimia, dan kebutuhan akan energi akan selalu meningkat dari tiap waktu ke waktu.
Sumber energi di dunia saat ini adalah minyak bumi dan batu bara (energi fosil) yang diperkirakan akan habis antara 50 – 100 tahun yang akan datang. hal ini menjadi tugas dari para ahli kimia untuk menemukan sumber energi alternatif untuk mengatasi krisis energi yang mungkin terjadi di waktu yang akan datang.
Energi matahari merupakan energi yang sangat menjanjikan untuk bisa digunakan sebagai sumber energi alternatif. Jumlah energi matahari yang masuk ke bumi setiap tahun mencapai 10x lipat dibandingkan seluruh energi yang disumbangkan oleh batu bara, gas dan minyak serta energi nuklir. Energi matahari tersebut banyak yang terbuang secara percuma karena memantul kembali ke luar angkasa tanpa termanfaatkan. melalui sel surya, energi matahari bisa diubah menjadi energi listrik. Para ahli kimia telah mengembangkan sel surya yang semakin efisien untuk dapat menghasilkan listrik. Diperkirakan pada tahun 2050, sel surya bisa memenuhi 50% kebutuhan listrik dunia.
Energi nuklir adalah energi alternatif yang telah dikembangkan para ahli kimia dan sudah banyak digunakan di berbagai negara maju, seperti amerika, prancis, jepang dan lain sebagainya. Akan tetapi, limbah dari energi nuklir ini bisa membahayakan lingkungan dan kehidupan manusia jika tidak ditangani dengan baik. Pemanfaatan energi nuklir memerlukan kehati-hatian serta kedisiplinan yang tinggi dari para operatornya. Peranan Ilmu Kimia Dalam Bidang Energi dan Lingkungan.
PERMASALAHAN
1. Kenapa sumber energi matahari sangat menjajikan sebagai sumber energi alternatif?
2. Bagaimana ilmu kimia dalam mengatasi masalah global?
PEMBAHASAN
1. Energi matahari menawarkan alternatif sumber energi ramah lingkungan yang menjanjikan. Saat ini energi matahari telah banyak dimanfaatkan untuk kehidupan manusia. Energi fosil perlahan mulai ditinggalkan karena ketersediaannya yang mulai menipis, serta emisi pembakarannya yang dianggap berperan dalam perubahan iklim global. Oleh karena itulah pengembangan energi matahari sebagai sumber yang baru sedang gencar dilakukan. Pengembangan berkelanjutan menjadi salah satu agenda global yang diutamakan saat. Ini. Salah satunya tertuang di dalam Sustainable Development Goals by United Nations (SDGs). Target nomor 7 dalam agenda global ini berkaitan tentang energi yang berisi bahwa semua orang harus bisa memiliki akses kepada energi yang terjangkau, bisa diandalkan, dan modern pada tahun 2030. Target ini dilatarbelakangi beberapa hal. Pertama, sebesar 13% populasi dunia belum mendapatkan akses listrik yang memadai. Selanjutnya, sebanyak 3 milyar orang masih bergantung pada energi dari kayu, arang, dan batubara untuk kebutuhan sehari-hari. Alasan lainnya adalah energi merupakan penyumbang terbesar penyebab perubahan iklim global. Sekitar 60% emisi gas rumah kaca disebabkan karena penggunaan energi secara masif dan tidak ramah lingkungan. Alasan ini akan berkaitan dengan SDGs nomor 13 tentang menangani perubahan iklim global. Maka dari itu penting sekali untuk mengembangkan energi terbarukan. Energi matahari dianggap bisa menjadi salah satu sumber energi yang ramah lingkungan, berdampingan dengan energi air, angin, dan panas bumi.
2. Ilmu kimia juga berperan dalam menyelesaikan masalah global yaitu masalah yang dihadapi oleh seluruh dunia. Sebagai contoh, masalah global dalam hal lingkungan hidup dan krisis energi. Bahan Bakar Saat ini bahan bakar dunia, berupa minyak bumi, batu bara, gas alam yang berasal dari fosil. Fosil merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, karena fosil terbentuk dari organisme yang terkubur beberapa 42 jutaan tahun lalu. Bahan bakar tersebut akan habis dan manusia harus dapat mencari sumber energi alternatif, untuk mengatasi krisis enegri tersebut. Dalam hal ini ilmu kimia sangat berperan. Contoh sumber energi alternatif misalnya alkohol, energi nuklir, geoternal panas bumi atau energi matahari yang terbatas. Teknologi Biogas Ternak-ternak dipedesaan dapat menimbulkan masalah lingkungan, karena kotorannya yang berserakan dapat menimbulkan bau yang tidak enak, kotoran ternak juga merusak pemandangan di desa, bahkan dapat menjadi sumber penularan penyakit. Dengan teknologi biogas, permasalahan tersebut, dapat diatasi, dimana kotoran hewan tersebut diolah hingga bermanfaat bagi manusia. Pembuatan biogas menggunakan bahan baku kotoran hewanternak yang dibubur halus menjadi butiran kecil dan dicampur air. Hasil teknologi biogas tersebut dapat digunakan sebagai sumber energi, misalnya untuk lampu penerangan maupun untuk memasak. Program Langit Biru Program Langit Biru artinya program yang bertujuan untuk meminimalisasikan polusi udara akibat dari pemanfaatan energi. Polusi udara tersebut diakibatkan dari emisi gas buang yang ditimbulkan dari pemanfaatan energi. Transportasi merupakan salah satu penyebab polusi udara. Emisi gas buang tersebut misalnya Karbon Monoksida CO, Hidrokarbon, Nitrogen Oksida, Sulfur dioksida, Timah hitam Pb dan debu. Jenis dan jumlah pencemaran ini dipengaruhi oleh beberapa faktor jenis energi, jenis kendaraan, umur kendaraan, ukuran mesin dan perawatan kendaraan tersebut.
KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas maka bisa disumpulkan peranan penting ilmu kimia di bidang energi dan lingkungan adalah untuk melakukan riset dan penelitian dalam rangka untuk menggantikan bahan bakar fosil maupun nuklir dengan bahan bakar alternatif yang terbarukan dan tidak menimbulkan polusi.
DAFTAR PUSTAKA
https://pengayaan.com/peranan-ilmu-kimia-dalam-bidang-energi-dan-lingkungan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.