Laman

Sabtu, 04 September 2021

KIMIA DAN DEFINISI-DEFINISI DASAR DALAM KIMIA

Oleh : Anandha Ivana Larasati (@T07-Anandha)

ABSTRAK    

    Kimia adalah ilmu yang  mempelajari  tentang materi,  baik sifat maupun perubahannya. Ciri khas yang menonjol dari materi adalah bahwa materi menempati ruangan, dan jumlah materi diukur melalui massanya. Karakteristik  yang  dapat  digunakan  untuk mengidentifikasi materi dan membedakannya satu sama lain disebut sifat-sifat. Semua  materi  adalah  zat atau  campuran.  Zat  terbagi  menjadi  dua  golongan  yaitu  unsur  atau  senyawa, sedangkan campuran juga terbagi menjadi dua golongan yaitu homogen dan heterogen. Perubahan dari unsur menjadi senyawa melibatkan perubahan kimia, perubahan dari zat menjadi campuran melibatkan perubahan fisik. Hukum-hukum pada perkembangan kimia, di antaranya hukum konservasi massa dari Lavoisier, hukum komposisi tetap, teori atom Dalton, dan teori molekul dari Avogadro.

 

Kata kunci : materi, perubahan materi, klasifikasi materi, hukum-hukum dalam ilmu kimia

 

ABSTRACT

    Chemistry is the science that studies matter, both its properties and its changes. A distinctive feature that stands out from matter is that matter occupies a room, and the amount of matter is measured by its mass. Characteristics that can be used to identify matter and distinguish it from each other are called traits. All matter is a substance or mixture.  Substances are divided into two groups, namely elements or compounds, while mixtures are also divided into two groups, namely homogeneous and heterogeneous. The change from element to compound involves chemical changes, the change from substance to mixture involves physical changes. Laws on the development of chemistry include Lavoisier's law of mass conservation, the law of fixed composition, Dalton's atomic theory, and Avogadro's molecular theory.

Keywords : matter, change in matter, classification in matter, laws of chemistry

 

PENDAHULUAN

    Menurut Yusnidar (2018), bahwa ilmu kimia adalah bagian ilmu pengetahuan alam, mempelajari komposisi, struktur zat kimia, dan perubahan-perubahan yang dialami materi dalam proses-proses alamiah maupun dalam eksperimen yang direncanakan. Jadi dalam ilmu kimia tersebut kita dapat mengetahui bagaimana benda atau materi di alam raya dapat diubah dari bentuk yang ada dengan sifat-sifat tertentu menjadi bentuk-bentuk lain dengan sifat-sifat yang berbeda. Perubahan-perubahan suatu zat kimia sering mengalami perubahan baik secara alami maupun perlakuan manusia. Zat diidentifikasi dari sifat-sifatnya dan dari susunannya.

 

RUMUSAN MASALAH

  1. Apa yang dimaksud dengan materi, perubahan materi, penggolongan materi dan sifat materi serta pemisahan campuran?
  2. Apa saja hukum-hukum dalam ilmu kimia?

TUJUAN 
  1. Untuk memahami pengertian materi, perubahan materi, penggolongan materi, dan sifat materi serta pemisahan campuran
  2. Untuk memahami hukum-hukum dalam ilmu kimia


PEMBAHASAN

    Menurut Rini (2019), materi adalah segala sesuatu yang menempati ruang dan mempunyai massa. Karakteristik  yang  dapat  digunakan  untuk mengidentifikasi materi dan membedakannya satu sama lain disebut sifat-sifat. Sifat materi dan perubahan materi dapat dikelompokkan menjadi dua kategori besar, yaitu fisik dan kimia. Sifat fisik adalah suatu keadaan dimana tidak mengakibatkan pembentukan zat baru atau tanpa mengubah susunan atau identitas suatu zat. Sebagai contoh, kita dapat mengukur titik leleh es dengan memanaskan es balok dan mencatat suhunya ketika es berubah menjadi air. Air berbeda dengan es hanya dari penampilannya dan tidak dari susunannya, sehingga perubahan itu merupakan perubahan fisika; kita dapat membekukan air untuk memperoleh esnya kembali.

     Sifat  kimia  adalah suatu keadaan dimana terjadi komposisi  kimia suatu  obyek,  yang  biasanya  diiringi  dengan  perubahan  tampilan  fisiknya juga. Misalnya, sifat kimia dari air adalah akan bereaksi secara hebat dengan natrium dan akan menghasilkan gas hidrogen dan suatu zat yang disebut natrium hidroksida. Apabila kita perhatikan sifat kimia ini, maka terlihat bahwa air dan natriumnya mengalami perubahan disebut perubahan kimia dan menghasilkan zat.

     Menurut Yusnidar (2018), bahwa materi berada dalam banyak bentuk dan sifat yang berbeda-beda, sehingga perlu untuk dilakukan pengelompokkan. Pengelompokkan materi adalah sebagai berikut:

a.      Zat 

Adalah materi yang memiliki susunan tertentu atau tetap dan sifatsifat yang tertentu pula. Contohnya adalah air, perak, etano, garam dapur (natrium klorida), dan karbon dioksida.

b.      Unsur

Adalah suatu zat yang tidak dapat dipisahkan lagi menjadi zat-zat yang lebih sederhana dengan cara kimia. Contoh unsur dalam kehidupan sehari-hari: Emas (Aurum), Perak (Argenium), Besi (Ferum), Tembaga (Cuprum), Oksigen (O), Nirtogen (N).

c.     Senyawa

Adalah suatu jenis zat tunggal yang dapat dibagi menjadi dua unsur atau lebih melalui proses kimia. Senyawa terbagi lagi menjadi dua yaitu:

·         Senyawa Organik adalah tersusun dari unsur karbon. Contoh: Gula pasir, garam dan urea

·         Senyawa Anorganik adalah senyawa yang tidak tersusun suatu atom karbon. Contoh: Natrium Klorida, Karbon Dioksida, Aluminium Hidroksida, dan Asam Nitrat

d.     Campuran

Adalah penggabungan dua atau lebih zat di mana dalam penggabungan ini zat-zat tersebut mempertahankan identitasnya masingmasing. Campuran terbagi menjadi dua yaitu:

·         Campuran Homogen : Tidak terlihat lagi dalam perbedaan. Contoh: Ketika sesendok gula dilarutkan dalam air, setelah pengadukan yang cukup lama, susunan dari campurannya di seluruh bagian larutan akan sama.

·         Campuran Heterogen : susunannya tidak seragam atau sifat asli masing-masing zat masih terlihat. Contoh: Penambahan minyak ke dalam air juga menghasilkan campuran heterogen karena cairannya tidak memiliki susunan yang konstan.

Campuran dapat dipisahkan melalui peristiwa fisika atau kimia. Pemisahan secara fisika tidak mengubah zat selama pemisahan. Jika komponen berwujud padat dan cair, misalnya pasir dan air, dapat dipisahkan dengan saringan. Campuran homogen, seperti alkohol dalam air, tidak dapat dipisahkan dengan saringan, karena partikelnya lolos dalam pori-pori kertas saringan dan selaput semipermiabel. Campuran seperti itu dapat dipisahkan dengan cara fisika, yaitu :

·         Destilasi : adalah perbedaan titik didih dua cairan atau lebih

·         Rekristalisasi : berdasarkan perbedaan titik beku komponen

·         Ekstraksi : berdasarkan perbedaan kelarutan komponen dalam pelarut yang berbeda

·     Kromatografi : adalah teknik pemisahan campuran dalam berbagai wujud, baik padat, cair maupun gas

     Dari hasil pengkajian secara eksperimen dengan menggunakan metode ilmiah terhadap materi, telah melahirkan beberapa hukum dasar, yaitu

a.      Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust)

Penelitian Joseph Proust (1754-1826) tentang susunan senyawa menghasilkan Hukum Perbandingan Tetap. Pada tahun 1799 telah ditemukan bahwa tembaga karbonat, baik dari sumber alami maupun sintesis dalam laboratorium mempunyai susunan tetap. Hukum Perbandingan Tetap menyatakan: “perbandingan massa unsur-unsur di dalam suatu senyawa kimia adalah tetap.”

b.      Hukum Lavoiser (Hukum Kekekalan Massa)

Antonie Lavoiser di Perancis tahun 1789, merumuskan hukum Kekekalan Massa dari ribuan eksperimen yang berkembang pada abad ke-18. Dalam penelitiannya yaitu membakar merkuri cair berwarna putih dengan oksigen sampai dihasilkan merkuri oksida berwarna merah. Hukum Kekekalan Massa menyatakan: “Massa total zat sebelum reaksi sama dengan massa total zat setelah reaksi.”

c.      Hukum Dalton (Hukum Perbandingan Berganda)

John Dalton melakukan penelitian dengan membandingkan unsur unsur pada beberapa senyawa contoh oksidasi nitrogen. Senyawa yang digunakan adalah Karbon Monoksida (CO) dan Karbon Dioksida (CO2). Hukum Perbandingan Berganda menyatakan: “jika dua unsur dapat membentuk lebih dari satu senyawa dengan salah satu massa unsur dibuat tetap, maka perbandingan masa unsur lainnya dalam senyawa tersebut merupakan bilangan bulat yang sederhana.”

d.     Hukum Gay Lussac (Hukum Perbandingan Volume)

Joseph Gay Lussac meneliti tentang volume gas dalam suatu reaksi kimia. Mengambil kesimpulan, bahwa perubahan volume gas dipengaruhi oleh suhu dan tekanan. Hukum Perbandingan Volume menyatakan: “pada suhu dan tekanan yang sama, perbandingan volume gas yang bereaksi dari hasil reaksi merupakan bilangan bulat yang sederhana.”

e.     Hipotesis Avogadro

Amadeo Avogadro menyatkan bahwa partikel unsur tidak selalu berupa atom yang berdiri sendiri, melainkan bisa berbentuk molekul unsur. Hipotesis Avogadro menyatakan: “pada suhu dan tekanan yang sama, perbandingan volume gas yang volumenya yang sama pula.”

 

KESIMPULAN

    Ilmu kimia mempelajari tentang perubahan suatu zat menjadi zat lain, baik secara spontan maupun oleh faktor luar. Setiap zat kimia mempunyai komposisi dan struktur tertentu. Oleh sebab itu, masalah pokok ilmu kimia mengetahui komposisi dan  struktur zat serta kaitannya dengan sifat-sifatnya. Alam terdiri dari materi dan energi. Materi adalah segala sesuatu yang mempunyai massa dan menempati ruang. Materi dapat berupa zat murni atau campuran.

    Setiap zat murni mempunyai partikel terkecil tertentu. Partikel terkecil unsur disebut atom dan partikel terkecil senyawa disebut molekul. Di bumi jarang terdapat materi dalam keadaan murni perlu dipisahkan dengan teknik tertentu. Teknik pemisahan itu adalah destilasi, rekristalisasi, ekstraksi dan kromatografi. Keempat teknik ini masing-masing berdasarkan pada perbedaan titik didih, titik beku, daya larut dan daya serap komponen campuran.


DAFTAR PUSTAKA

Budiwati, Rini. 2019. Kimia Dasar. Bandung: Itenas. Dalam https://ebook.itenas.ac.id/index.php?p=fstream&fid=72&bid=31  (diunduh 3 September 2021)

Ismunandar. 2013. Pengenalan Kimia Dasar. Bandung: ITB. Dalam https://youtu.be/uTQuf-Wqguk (Diunduh 3 September 2021)

Juwita, Ratulani. 2017. Kimia Dasar. Padang: STKIP PGRI Sumatera Barat. Dalam http://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/3855/1/Kimia%20Dasar-Ratulani.pdf (diunduh 3 September 2021)

Yusuf, Yusnidar. 2018. Kimia Dasar. Indonesia: EduCenter. Dalam http://repository.uhamka.ac.id/1238/1/BUKU%20AJAR%20KIMIA%20DASAR%20FIX.pdf (diunduh 3 September 2021)



  

7 komentar:

  1. Catatan:
    1. Abstrak belum berkaitan dengan judul.
    2. Abstrak tidak mewakili isi dari artikel (pendahuluan, permasalahan, pembahasan, dan kesimpulan)
    3. Sumber gambar disebutkan.
    4. Rumusan masalah kurang terperinci.
    5. Keterangan sumber pustaka kurang tepat.
    6. Daftar pustaka disusun berdasarkan alfabetis.
    7. Penulisan sumber pustaka menggunakan nama belakang.
    8. Sertakan mindmapping.

    BalasHapus
  2. @T14-Winda

    sebaiknya dalam penulisan kata kunci tidak menuliskan lebih dari dua kata

    BalasHapus
  3. @T04-Clara, sebaiknya lebih memperhatikan penulisan tanda baca, karena masih ada tanda baca yang salah

    BalasHapus
  4. @T19-Aldi
    Terdapat beberapa ketidakrataan terhadap penulisannya, yaitu di bagian penomoran sub pembahasannya.
    Pada penomoran zat, unsur, dan senyawa alangkah baiknya ditulis kembali, seperti:
    1. Zat
    Zat adalah . . .

    BalasHapus
  5. @T20-Taufiq
    untuk judul sudah sangat bagus , mungkin untuk penulisan di perbaiki sedikit

    BalasHapus
  6. @T23-Rahel

    menurut saya artikelnya sudah cukup bagus, namun dalam penulisan artikelnya masih kurang rapi seperti spasi dalam penulisannya.

    BalasHapus
  7. @T13-Nanda
    Sebaiknya saat menulis bunyi hukum, menggunakan huruf kapital setelah tanda kutip.

    BalasHapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.