Oleh : Indriyantto Sapto Nugroho (R03 – Indriyanto)
ABSTRAK
Setiap
hari ketika mencuci pakaian kita menggunakan sabun dan deterjen. Sabun dan
deterjen ini terbuat dari bahan kimia. Sabun adalah garam asam natrium atau
kalium, yang dihasilkan dari hidrolisis lemak dalam reaksi kimia yang disebut
saponifikasi. Setiap molekul sabun memiliki rantai hidrokarbon yang panjang,
kadang-kadang disebut ‘ekor’, dengan kepala ‘karboksilat. Di dalam air, ion
natrium atau kalium mengapung bebas, meninggalkan kepala bermuatan negatif.
Sabun adalah pembersih yang sangat baik karena kemampuannya untuk bertindak
sebagai agen pengemulsi. Pengemulsi mampu mengeluarkan satu cairan ke cairan
tak bercampur lainnya. Ini berarti bahwa sementara minyak (yang menarik
kotoran) tidak secara alami bercampur dengan air, sabun bisa membersihkan
minyak / kotoran sedemikian rupa sehingga bisa dihilangkan.
Kimia,
pemanfaatan, sabun dan detergen,
PENDAHULUAN
Kimia merupakan hal yang penting dalam
ruang lingkup kehidupan, baik itu ilmunya maupun bahan – bahan dasarnya. Kimia
yang selama ini dihubung – hubungkan dengan bahan pembuatan bom nyatanya tidak
terlalu jauh dari aktivitas manusia. Bahan – bahan kimia yang ada dapat
dimanfaatkan menjadi berbagai macam barang yang berguna dan memudahkan
kehidupan manusia. Seperti contoh sabun dan detergen.
Sabun adalah produk yang
dimanfaatkan sebagai pembersih dengan media air. sabun umumnya terdapat dua
bentuk yaitu padat (batang), dan cair. Pada deterjen umumnya berbentuk padat (
serbuk ) dan cair. Meskipun dalam rumpun yang sama, sabun dan detergen
mempunyai kegunaan yang berbeda. Sabun banyak dimanfaatkan untuk membersihkan
tubuh manusia dari kotoran dan debu serta kuman yang menempel pada tubuh. Pada
penggunaannya, mayoritas sabun digunakan untuk tubuh manusia. Sedangkan
detergen banyak dimanfaatkan untuk mencuci pakaian, mencuci alat – alat rumah
tangga, membersihkan rumah, dan sebagainya.
Seiring perkembangan zaman, inovasi
pada sabun pun ikut berkembang. Saat ini banyak produk – produk sabun yang
menawarkan manfaat tambahan seperti antibakteri, sabun khusus alergi, hingga
sabun – sabun yang memiliki aroma unik seperti aroma coklat, vanilla, dan
sebagainya. Sabun dengan aroma unik seperti coklat menggunakan bahan berupa coca butter atau lemak kakao yang
berasal dari bij buah coklat, dimana bahan ini tidak hanya berfungsi sebagai
penambah aroma, melainkan juga memiliki khasiat untuk melembapkan kulit. Selain itu ada juga inovasi sabun yang menggunakan
susu sebagai pengganti air untuk melarutkan alkali. Alkali dengan susu menghasilkan reaksi
yang berbeda. Panas yang dihasilkan alkali akan membakar gula yang terkandung
dalam susu. Susu memberikan efek melembapkan dan mencerahkan pada kulit. Segala
inovasi yang hadir pada sabun merupakan hasil dari perkembangan ilmu kimia yang
memadu padankan antara bahan – bahan kimia dengan bahan – bahan alam yang ada.
METODE
Pembuatan
sabun tidaklah susah, namun ada beberapa bahan yang mungkin tdiak tersedia di
rumah, sehingga hal utama yang harus diperhatikan ketika akan membuat sabun
adalah menyiapkan alat dan bahan.
Alat dan Bahan
yang Dibutuhkan :
1. Timbanan
/ neraca 7. Larutan NaOH
( NaOH dan air suling )
2. Panci
/ reactor 8.
Minyak jarak, minyak kelapa, atau minyak sawit/goreng
3. Gelas
transparan 9. Alcohol
4. Pengaduk
/ mixer 10. Larutan
Gula, pewarna makanan, pengharum/fragrance
5. Spatula 11.
Pengatur pH
6. Cetakan 12. Indikator
pH (Universal Indicator)
Cara Pembuatan :
·
Tuangkan atau masukkan
larutan NaOH ke dalam air yang sudah di suling.
·
Campurkan minyak
kelapa, minyak kelapa sawit serta minyak jarak kemudian panaskan pada suhu di
atas 50º celcius. Setelah itu diamkan.
·
Setelah larutan alkali
turun hingga 50º celcius selanjutnya campurkan minyak yang sudah didihkan tadi.
·
Panaskan sabun sampai
proses akhir sponisasi. Setelah itu cek PH – nya. Jika sudah sesuai selanjutnya
campurkan gliserin serta alcohol kedalam panci.
·
Diamkan campuran ini
hingga 30 menit, sampai suhu pada sabun turun hingga 30 drajat celcius. Jangan
lupa pada proses ini tutup wadah jangan sampai terbuka, hal ini bertujuan agar
alcohol pada larutan ini tidak menguap.
·
Siapkan larutan gula. Disarankan
agar menyiapkan larutan gula sebanyak 2, karena nantinya pasti akan dibutuhkan
untuk penyesuaian transparansi. Setelah itu campurkan larutan gula kedalam
sabun dan aduk hingga merata.
·
Test transparasi sabun
dengan menggunakan gelas. Apabila sabun masih terlihat buram atau kurang
transparan maka tambahkan lagi larutan gulanya.
·
Setelah proses
transparasi dirasa cukup, hal selanjutnya adalah tambahkan aroma pewangi serta
pewarna makanan kedalam adonan sabun
·
Kemudian tuangkan
adonan sabun ke dalam cetakan yang sudah disiapkan, jangan sampai ada gelembung
yang muncul. Setelah itu masukkan cetakan kedalam lemari es hingga 2 jam. Setelah
2 jam keluarkan cetakkan dari lemari es, selanjutnya diamkan sabun selama 1
minggu. Setelah itu baru bisa dipakai untuk mandi.
PEMBAHASAN
Sabun merupakan bahan pembersih
yang tersusun atas komponen utama (bahan dasar) berupa minyak dan larutan
alkali (air plus alkali). Bisa dikatakan bahwa sabun adalah campuran antara
minyak-air (hidrofobik-hidrofilik) yang stabil. Lalu bagaimana mekanisme sabun
dalam membersihkan kotoran? Cara kerja sabun dalam membersihkan kotoran
tergolong unik Sabun mempunyai dua bagian, yaitu bagian ekor
dan kepala. Bagian ekor bersifat nonpolar sehingga hanya larut dalam bahan yang
juga non polar, seperti minyak atau lemak. Bagian kepala bersifat polar
sehingga hanya larut dalam pelarut polar seperti air. Kotoran yang
umumnya berupa partikel lemak, keringat, dan debu yang menempel di permukaan
kulit akan terikat pada bagian hidrofobik dan akan terbilas pada saat disiram
dengan air.
Meskipun sabun dan detergen
menawarkan sejumlah keuntungan, ternyata kedua barang ini juga membawa dampak
buruk, baik itu untuk kesehatan dan untuk lingkungan. Kerugian dari sabun yang
paling sering ditemui adalah beberapa sabun memiliki kandungan yang tidak cocok
untuk semua jenis kulit sehingga sebagian penggunanya akan mengalami kulit
kering, iritasi, ataupun masalah kulit yang lainnya. Hal ini juga tidak jauh
berbeda dengan detergen. Penggunaan detergen dapat membawa masalah pada kulit
tangan yang berupa kulit kering, iritasi, dan gatal. Selain itu, penggunaan detergen
yang melebihi batas dapat menyebabkan kerusakan lingkungan berupa pencemaran
air dengan bahan kimia, pertumbuhan ganggang atau tumbuhan air belebihan yang
merusak ekosistem dalam air, hingga menipisnya oksigen dalam air yang akhirnya
membunuh ikan dan organisme lainnya.
KESIMPULAN
Sabun
dan detergen membawa banyak manfaat bagi penggunanya. Namun penggunaannya harus
didasarkan pada batas wajar dan sesuai dengan kebutuhan sehingga tidak membawa
dampak negatif bagi penggunanya maupun bagi lingkungan sekitar.
DAFTAR PUSTAKA
Sabun. (2020). Retrieved 11 October 2020, from https://id.wikipedia.org/wiki/Sabun
Semua Yang Harus Kamu Ketahui Tentang Bahan Pembuat Sabun Mandi. (2020).
Retrieved 11 October 2020, from https://banaransoap.com/bahan-pembuat-sabun-mandi/
Purwanto, S. (2020). Pembuatan Sabun: Alat Bahan Metode/Cara
Proses Saponifikasi 2020. Retrieved 11 October 2020, from https://adevnatural.com/pembuatan-sabun-bahan-cara-dan-proses-saponifikasi/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.