Laman

Kamis, 08 Oktober 2020

Penipisan Lapisan Ozon

OLEH: SHEVA AMANDA @Ro2-Sheva ABSTRAK Penelitian ini menggunakan metode pembahasan analisa mulai dari latar belakang masalah yang memfokuskan pada alam dan aktivitas manusia yang berpengaruh terhadap penipisan lapisan ozon. Penelitian bertujuan untuk mengetahui penyebab dan akibat penipisan lapisan ozon dan dapat menanggulangi masalah tersebut. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat peningkatan penipisan lapisan ozon seiring berjalannya aktivitas manusia yang menggunakan produk produk yang mengandung senyawa senyawa yang dapat merusak ozon. Dari analisa tersebut dapat disimpulkan bahwa penipisan lapisan ozon dapat dicegah jika kita mempunyai sikap toleransi dan tanggung jawab sebagai makhluk hidup untk bekerja sama menjaga lingkungan kita dari kerusakan. I. PENDAHULUAN Lapisan ozon adalah lapisan di atmosfer pada ketinggian 20−35 km di atas permukaan Bumi yang mengandung molekul-molekul ozon. Konsentrasi ozon di lapisan ini mencapai 10 ppm dan terbentuk akibat pengaruhsinar ultraviolet Matahariterhadapmolekul-molekuloksigen. Peristiwainitelahterjadisejakberjuta-jutatahun yang lalu, tetapi campuran molekul-molekul nitrogen yang muncul di atmosfer menjaga konsentrasi ozon relative stabil. Pembentukan molekul ozon paling banyak terbentuk di daerah tropis karena intensitas sinar UV paling optimum di daerah tersebut Ozon digunakan dalam bidang pengobatan untuk mengobati pasien dengan cara terawasi dan mempunyai penggunaan yang meluas seperti di Jerman. Di antaranya ialah untuk perawatan kulit terbakar. Sedangkan dalam perindustrian, ozon digunakan untuk: mengenyahkan kuman sebelum dibotolkan (antiseptik), menghapuskan pencemaran dalam air (besi, arsen, hydrogen sulfida, nitrit, dan bahan organic kompleks yang dikenal sebagai warna), membantu proses flokulasi (proses pengabungan molekul untuk membantu penapis menghilangkan besi dan arsenik), mencuci, dan memutihkan kain (dipaten), membantu mewarnakan plastik, menentukan ketahanan getah. Lapisan ozon melindungi bumi dari pancaran sinar matahari yang dapat berdampak negative bagi kehidupan di bumi. Sinar matahari itu sendiri masuk kepermukaan bumi pada berbagai panjang gelombang, diantaranya sinar tampak berada pada panjang gelombang 400 – 700 nm, sinar infra merah pada panjang gelombang diatas 700 nm, dan sinar ultra violet pada panjang gelombang dibawah 400 nm. Sinar ultraviolet (UV) terbagi menjadi tiga jenis yaitu UV-A, UV-B, dan UV-C. UV-A berada pada sinar gelombang sangat dekat dengan sinar tampak yaitu 320 – 400 nm. Sinar ini dapat menembus lapisan lapisan atmosfer dan memasuki permukaan bumi dengan mudah. UV-B dengan panjang gelombang 270 - 320 nm terhalang oleh lapisan ozon sehingga tidak semua UV-B dapat masuk dengan mudah kepermukaan bumi. Sedangkan UV-C dengan panjang gelombang 150 - 300 nm dapat diserap hampir seluruhnya (97 – 99%) oleh lapisan ozon sehingga tidak menjadi masalah bagi kehidupan di bumi. Fungsi lapisan ozon yang terganggu dapat mengakibatkan masuknya UV-B dalam jumlah besar kepermukaan bumi yang dapat membahayakan kehidupan makhluk hidup di bumi II. METODE/PERMASALAHAN Akibat perkembangan teknologi membuat aktivitas manusia tidak terkendali dan mengakibatkan kerusakan. Salah satunya penipisan lapisan ozon yang disebabkan oleh bahan bahan bersenyawa CFC, hydrochloro fluorocarbons (HCFC), halons, methyl bromide, carbon tetra chloride danmethyl chloform. Peranan penting ozon adalah menyerap dan mengendalkan sinar ultraviolet dari radiasi matahari . maka keberadaan ozon perlu di evalusi untuk usaha preventif dari kerusakan akibat penggunaan senyawa perusak lapisanozon, yaitu CFC. Senyawa ini secara luas digunakan sebagai cairan pendingin pada freezer, lemaries, AC ruangan, dan mesin pendingin lainnya, kaleng semprot untuk pengharum ruangan, penyemprot rambut atau parfum, bahan pelarut, dan busa pengembang. Penipisan ozon merupakan kondisi yang terjadi ketika atom bromine dan klorin bersentuhan langsung dengan lapisan strafosfer bumi. Ozon bereaksi dengan berbagai molekul yang mengandung nitrogen, hydrogen dan klorin. Jumlah molekul-molekul tersebut sangatlah kecil sehingga tidak mengganggu kemelimpahan ozon di stratosfer. Kemelimpahan ozon akan terganggu oleh senyawa klorin dan bromin yang terdapat dalam bahan kimia pendingin buatan manusia (refrigeran), contohnya senyawa CFC yang mengandung klorin. Klorin yang terlepas dari CFC akan menguraikan ikatan O3, sehingga kerapatan lapisan ozon akan berkurang jika proses tersebut berlanjut. Ketebalan lapisan ozon di stratosfer dapat diukur dengan sebuah alat yang bernama Spektrofotometer Dobson dan satuan yang digunakan untuk mengukur ketebalan lapisan ozon adalah Dobson Unit (DU), dimana 1 DU adalah jumlah molekul ozon yang dibutuhkan untuk membentuk satu lapisan ozon setebal 0,01 mm pada suhu 0⁰C dan tekanan 1 atm. Penelitian pertama tentang perusakan ozon oleh CFC dilakukan oleh Sherwood Rowland dan Moris Molina pada tahun 1973. III. HASIL DAN PEMBAHASAN Lapisan ozon di stratosfer yang rusak akibat oleh ODS. Hal ini menyebabkan makin banyak sinar ultraviolet yang mencapai bumi yang berbahaya pada kalngsungan makhluk hidup di bumi. Sinar ultraviolet dalam jumlah banyak dapat menyebabkan kanker kulit, penyakit katarak pada mata, dan rusaknya system imunisasi tubuh dan perusakan sel sel hidup pada manusia dan hewan serta metabolism tanaman. Kehidupan laut, ekosistem dan hutan pun ikut terganggu bila volume sinar ultraviolet melebihi batas normal untuk kesehatan manusia kira kira 0.01 ppm di udara, jika konsentrasi ozon di udara 0.1-1.0 ppm dapat menyebabkan kepala pusing, mata pedih dan iritasi saluran pernapasa. Penipisan lapisan ozon menyebabkan musim dingin menjadi bertambah parah dikutub utara (Anonymous, 1997a). Secara nasional Indonesia telah menetapkan komitmen untuk menghapus penggunaan BPO (Bahan Perusak Lapisan Ozon) pada akhir tahun 2007, termasuk menghapus penggunaan gas Freon dalam alat pendingin pada tahun 2007. Untuk mencapai target penghapusan CFC pada tahun 2007, Indonesia telah menyelenggarakan beberapa program. Dana untuk program penghapusan CFC diperoleh dalam bentuk hibah dari Dana Multilateral Montreal Protocol (MLF, dimana UNDP menjadi salah satu lembaga pelaksana. Dengan dukungan dari UNDP, Indonesia telah melaksanakan 29 proyek investasi tersendiri disektor busa dan 14 proyek investasi tersendiri di sector pendinginan. (Cessnasari, 2005) Dari kedua sector tesebut Indonesia telah mengurangi produksi CFC sebanyak 498 ton metric dan117 ton metric di masing masing sector. Namun guna menormalkan kembali kondisi ozon diperlukan kerja sama dari semua pihak. Baik pihak Negara maupun warga negara. Tindakan yang dapat kita lakukan pada saat ini adalah mengurangi atau tidak menggunakan lagi produk produk rumah tangga yang mengandung zat zat yang dapat merusak ozon. Oleh Karena itu diperlukan upaya meningkatkan kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat serta semua pihak dalam program perlindungan lapisan ozon. Bila tidak maka proses penipisan lapisan ozon akan meningkat dan mungkin saja tidak dapat dikembalikan lagi ke kondisi semula. KESIMPULAN Lapisan ozon merupakan lapisan terpenting untuk seluruh planet termasuk bumi yang berfungsi sebagai pelindung bumi dari sinar ultrafiolet radiasi matahari. Akibat pemakaian produk yang mengandung zat zat seperti senyawa CFC, nitrogen oksida, methyl bromide, carbon tetrachloride dan methyl chloroform menyebabkan penipisan lapisan ozon sehingga sinar ultraviolet yang sampai ke bumi intensitasnya menjadi lebih besar dan berpengaruh buruk terhadap kehidupan di bumi. DAFTAR PUSTAKA https://id.wikipedia.org/wiki/Ozon (diunduh pada 4 Oktoberpukul 14.00 WIB) https://id.wikipedia.org/wiki/Lapisan_ozon(diunduh pada 4 Oktoberpukul 14.00 WIB) http://dlhk.jogjaprov.go.id/perlindungan-lapisan-ozon#:~:text=Penipisan%20lapisan%20ozon%20menyebabkan%20peningkatan,pada%20manusia%2C%20hewan%20dan%20tanaman.&text=Hal%20ini%20dapat%20juga%20terjadi%20pada%20hewan.(diunduhpada 4 Oktoberpukul 14.00 WIB) cessnasari, 2005. Upaya Mengurangi Penipisan LapisanOzon (wacana). Suara Merdeka, Selasa 20 September 2005, Hal 6 Anonymous, 1997a. Environmental effects of ozone depletion. UNEP (Union Nation Environment Protection)

5 komentar:

  1. Judul yang diangkat penulis tentang Penipisan Lapisan Ozon sangat menarik dan bagus, namun kedepan nya lebih di perhatikan dalam penulisan dan tata letak nya ya : ), agar pembaca lebih mudah memahami nya ya . Semangat

    BalasHapus
  2. Isi dari artikel tersebut cukup bagus. Tetapi ada kekurangannya, seperti penulisan yang terlalu dempet dan tidak dikasih jarak, jadi ingin membaca nya agak begitu susah. Sebaiknya sebelum di upload artikel tersebut harus diperbaiki agar yang membaca lebih mudah untuk memahaminya.

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  4. Isi artikelnya sudah cukup baik, tetapi dalam penulisan artikel tidak sesuai sehingga membuat pembaca sulit untuk membacanya dan memahaminya. Seharusnya penulis sebelum mempublikasikan artikel di cek ulang.

    BalasHapus
  5. Artikel ini sudah cukup baik. Tetapi, penulisan artikel tidak sesuai sehingga membuat pembaca sulit untuk membacanya dan memahaminya. Seharusnya penulis sebelum memposting di cek terlebih dahulu.

    BalasHapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.