Laman

Rabu, 04 Maret 2020

12 prinsip kimia hijau

oleh: Agustina Retno W @Q10-Agustina
41618110083

Abstrak :
Kimia hijau sangat efektif karena mengaplikasikan solusi saintifik yang inovatif bagi situasi lingkungan dunia. Karena saat ini tuntutan sebagian besar umat manusia ialah untuk menjalani kehidupan yang lebih sejahtera yang makin memacu pengembangan teknologi dan industri yang mumpuni.

Pendahuluan :
Ilmu kimia dapat memainkan peran penting untuk mencapai peradaban yang berkelanjutan di Palnet Bumi (Collins 2001). Kemudian kimia hijau berlaku untuk seluruh siklus hidup produk kimia, termasuk desain, manufaktur, penggunaan, dan pembuangan akhir. Kimia Hijau dikenal juga sebagai Kimia Berkelanjutan. Dengan berupaya membuat langkah – langkah kreatif dan inovatif beragam proses kimia baik menggeser, menambah, mengurangi, dan memperbaharui proses kimia tradisional maupun konvensional menjadi ramah lingkungan dengan tetap mengedepankan prinsip optimasi dalam proses produksi.

12 Prinsip Kimia Hijau
12 Prinsip-Prinsip dalam Green Chemistry menurut Anastas dan Warner (1998) mengusulkan konsep “The Twelve Principles of Green Chemistry” yaitu:
1.                   Mencegah timbul limbah
Lebih baik mencegah daripada menanggulangi limbah
2.                   Desain produk bahan kimia aman
Mampu mendesain bahan kimia yang aman dengan target utama mencari nilai optimum agar produk bahan kimia memiliki kemampuan dan fungsi yang baik akan tetapi juga aman (toksisitas rendah). Caranya adalah dengan mengganti gugus fungsi atau dengan cara menurunkan nilai bioavailability.
3.                   Desain proses sintesis aman
Metode sintesis didesain untuk menggunakan dan menghasilkan zat dengan toksisitas rendah atau tidak berbahaya bagi kesehatan manusia dengan meminimalkan paparan atau bahaya penggunaan bahan kimia tersebut.
4.                   Bahan baku terbarukan
Bahan mentah atau bahan baku harus bersifat terbarukan bukan bahan habis pakai yang akan terus menipis dan mahal secara ekonomis
5.                   Katalis
katalis berperan pada peningkatan selektifitas, mampu mengurangi penggunaan reagen, dan mampu meminimalkan penggunaan energi dalam suatu reaksi.
6.                   Mengurangi proses derivitasi
Derivatisasi yang tidak diperlu (gugus pelindung, proteksi/deproteksi, dan modifikasi sementara) pada proses fisika ataupun kimia harus diminimalkan atau sebisa mungkin dihindari karena pada setiap tahapan derivatisasi memerlukan tambahan reagen yang nantinya memperbanyak limbah.
7.                   Efisiensi atom
Metode sintesis harus didesain untuk memaksimalkan penggabungan semua bahan yang digunakan dalam proses untuk menjadi produk akhir
8.                  Pelarut dan zat tambahan aman
Penggunaan zat zat tambahan (pelarut, agen pemisah dan sebagainya) dibuat sedapat mungkin tidak berbahaya bila digunakan
9.                   Efisiensi Energi
Energi untuk proses kimia harus aman dan dampak lingkungan dengan ekonomisnya diminimalkan
10.               Desain untuk mudah degradasi
Bahan kimia harus didesain dengan mempertimbangkan aspek lingkungan, sehingga  bahan kimia harus mudah terdegradasi dan tidak terakumulasi di lingkungan (sintesis biodegradable plastik, bioderadable polimer, serta bahan kimia lainya).
11.                Analisis langsung untuk mengurangi pencemaran
Metode analisis yang dilakukan secara real-time dapat mengurangi pembentukan produk samping yang tidak diinginkan.Ruang lingkup ini berfokus pada pengembangan metode dan teknologi analisis yang dapat mengurangi penggunaan bahan kimia yang berbahaya dalam prosesnya.
12.                Meminimalisasi potensi kecelakaan
Bahan kimia yang digunakan dalam reaksi kimia harus dipilih sedemikian rupa sehingga potensi kecelakaan yang dapat mengakibatkan masuknya bahan kimia ke lingkungan, ledakan dan api dapat dihindari.
Setelah mengetahui beberapa prinsip dasar kimia hiaju, selanjutnya dapat diterapkan dalam dunia industri yang berkonsep green industry. Berbagai program terus dikembangkan untuk mendukung terwujudnya industri hijau, diantaranya :
1.    Menyusun rencana induk pengembangan industri hijau. 
2.    Konservasi energi dan pengurangan emisi CO2 di sektor industri.
3.    Penggunaan mesin ramah lingkungan.
4.    Menyiapkan standar industri hijau.
5.    Menyiapkan lembaga sertifikasi industri hijau.
6.    Menyiapkan insentif bagi industri hijau.
7.    Penerapan produksi bersih.  
8.    Penyusunan katalog material input ramah lingkungan

Kesimpulan
Pendekatan kimia hijau adalah usaha penerapan prinsip penghilangan dan pengurangan senyawa berbahaya melalui usaha perancangan, produksi, dan penerapan produk kimia. Pendekatan kimia hijau berusaha meminimalisir zat berbahaya, pemanfaatan katalis yang aman untuk reaksi dan proses kimia, penggunaan reagen yang tidak beracun, penggunaan sumber daya yang dapat diperbaharui, peningkatan efisiensi pada tingkat atom, dan penggunaan pelarut yang ramah lingkungan.
Usaha untuk menerapkan kimia hijau untuk menghasilkan produk industri untuk bangunan dan penggantian zat kimia berbahaya yang digunakan pada berbagai industri dan kesehatan telah dilakukan. Namun masih dibutuhkan pengawasan yang ketat untuk penerapan kimia hijau ini.
Daftar pustaka
Hidayat, A A; Kholil, Muhammad. 2018. Kimia dan Pengetahuan Ingkungan Industri - Penerbit Wahana Revolusi. Yogyakarta.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.