Laman

Sabtu, 29 Februari 2020

Potensi hujan asam terhadap pertumbuhan makhluk hidup dilingkungan

oleh: Agustina R W
@Q10-Agustina 41618110083

Abstrak           
Artikel ini bertujuan untuk mengetahui dampak yang terjadi dan bagaimana cara menanggulangi bila terjadinya hujan asam. Hujan asam itu sendiri memiliki positif dan negative terhadap lingkungan sekitar, dengan adanya hujan asam akan banyak kerugian yang dirasakan oleh alam sekitar kita mulai dari perkembangan ekosistem laut, pertumbuhan hewan sampai pertumbuhan tanaman.
Kata kunci: dampak,hujan asam, cara mengatasi
A.                             Rumusan Masalah
Berdasarkan  pembahasan tersebut di atas maka penyusun dapat merumuskan beberapa hal yang menjadi masalah sebagai berikut :
1.             menjelaskan peristiwa hujan asam
2.             menjelaskan penyebab terjadinya hujan asam
3.             menjelaskan dampak terhadap pertumbuhan makluk hidup
4.             menjelaskan positif dan negatifnya hujan asam

B.                              Tujuan
Tujuannya artikel ini disusun untuk memahami potensi yang terjadi jika adanya hujan asam
1.       memahami peristiwa hujan asam
2.       memahami penyebab terjadinya hujan asam
3.       memahami dampak terhadap pertumbuhan makluk hidup
4.       memahami positif dan negatifnya hujan asam
PEMBAHASAN
Istilah hujan asam pertama kali digunakan oleh Robert A. Smith ( 1872 ) dalam Kupchella ( 1989 ) yang menguraikan tentang keadaan di Manchester, sebuah daerah industri dibagian utara Inggris. Hujan asam ialah turunnya asam dalam bentuk hujan. Hal ini terjadi apabila asam di udara larut dalam butirbutir air di awan. Jika hujan turun dari awan itu, air hujan bersifat asam. Asam itu terhujankan atau rainout. Hujan asam dapat pula terjadi karena hujan turun melalui udara yang mengandung asam sehingga asam itu terlarut kedalam air hujan dan turun kebumi.
Pengertian dari hujan asam itu sendiri hujan yang memiliki tingkat keasaman atau pH dibawah normal, yakni dibawah 5,6. Secara umum, hujan yang turun di wilayah Indonesia memiliki pH normal sekitar 6. Dan hujan asam ini mempunyai kandungan pH di bawah kadar normal tersebut. Asamnya hujan ini dikarenakan adanya kandungan karbondioksida atau CO₂ yang larut dengan air hujan tersebut dan memiliki bentuk sebagai asam lemah.
Karakteristik Hujan Asam
-Memiliki pH dibawah kadar normal, yakni dibawah 5,7
-Terjadi karena adanya peningkatan kadar asam nitrat dan sulfat yang ada di dalam polusi udara.
-Awal terjadinya karena disebabkan oleh peningkatan emisi sulfur dioksida dan nitrogen oksida yang ada di atmosfer
-Meningkatkan seseorang terserang gangguan jantung dan juga paru- paru
-Membuat kulit menjadi gatal- gatal dan memerah
-Beresiko menyebabkan pusing bagi orang yang memiliki kekabalan tubuh yang rendah
Penyebab Terjadinya Hujan Asam
Karbondioksida atau CO₂ dan karbon monoksida atau CO. Karbondioksida dan karbon monoksida ini merupakan suatu gas hasil proses pembakaran yang bertemu dengan uap air atau H₂O. kedua gas ini apabila bertemu akan membentuk asam karbonat atau H2CO3 yang termasuk ke dalam kategori asam lemah.
Hidrogen sulfida atau H2S, sukfur oksida atau SO2 yang bertemu dengan uap air atau H2O akan membentuk asam sulfat atau H2SO4 yang meurapakan kategori asam yang kuat.
Proses Terjadinya Hujan Asam
tahapan terjadinya hujan asam ini secara urutm yakni:
-Di Bumi terdapat beragam aktivitas baik aktivitas alam maupun aktivitas manusia yang menimbulkan berbagai macam gas penyebab hujan asam, seperti karbondioksida, karbonmonoksida, sulfur dioksida, dan hidrogen sulfur.
-Kemudian di Bumi juga terjadi penguapan oleh berbagai macam sumber air yang disebabkan karena pemanasan sinar matahari dan menghasilkan uap air yang banyak.
-Setelah itu uap air yang timbul dari pengembunan tersebut akan bertemu dengan gas- gas yang menyebabkan terjadinya hujan asam tersebut. Yakni karbondioksida dan karbonmonoksida dengan uap air, serta hidrogen sulfur dan sulfur oksida dengan uap air.
-Adanya pertemuan uap air dengan karbondioksida atau karbon monoksida ini akan menghasilkan asam yang bersifat lemah. Hidrogen oksida dan sulfur dioksida ketika bertemu dengan uap air akan menghasilkan asam yang bersifat kuat.
-Kemudian kandungan syang bertemu tersebut terbawa oleh angin menuju tempat yang jauh dari sumbernya dan semakin ke atas.
-Ketika sudah sampai di atas, gas yag bercampur dengan uap air tersebut akan mengalami kejenuhan sehingga menjatuhkan kandungan airnya sebagai titik- titik air. Titik- titik air inilah yeng menjadi hujan. Hujan inilah yang yang dinamakan sebgai hujan asam
DAMPAK HUJAN ASAM Hujan asam berdampak terhadap kesehatan, hutan, pertanian, ekosistem akuatik dan material.
a. Kesehatan, Hujan asam mempengaruhi kesehatan melalui tiga cara, yaitu pertama efek jangka pendek karena menghirup udara yang tercemar berat; efek jangka panjang karena menghirup udara yang tercemar sedang atau ringan
 b. Hutan  ,Dampak terhadap hutan dan pertanian sebagian karena pH tanah turun. Penurunan pH tanah dan air danau dipengaruhi kemampuan tanah dan air untuk menetralisir asam tersebut. Daya netralisasi asam itu ditentukan oleh adanya zat yang dapat menetralisir asam, misalnya, kalsium karbonat (CaCO3 ) dan humus. Kematian hutan mengakibatkan naiknya resiko terjadinya tanah longsor dan juga kelonggaran salju pada musim dingin, yang sangat berbahaya bagi penduduk dan wisatawan. Proses terjadinya kerusakan dapat dikelompokan menjadi enam, yaitu (1) stres umum, (2) penurunan pH tanah- keracunan aluminium, (3) peracunan oleh SO2, (4) kekurangan magnesium, (5) kelebihan hara atau nitrogen dan (6) zat organik pengatur tumbuh.
c. Pertanian Hasil padi dapat turun sampai 30% karena hujan asam. Karena besarnya laju pertumbuhan industri dan transpor, ada kemungkinan telah terjadi kenaikan kadar SO2 sampai pada kadar yang menyebabkan keracunan kronik dan penurunan hasil pertanian tanpa adanya gejala morfologik dan kasat mata pada tanaman.
 d. Ekosistem akuatik Hujan asam yang berkepanjangan akan mempengruhi pH air ekosistem akuatik (Kupchella, 1989). Hujan asam menurunkan populasi ikan, tumbuhan akuatik dan jasad renik. Eutrofikasi menimbulkan kesulitan, karena terjadinya pertumbuhan plankton yang berlebihan sehingga plankton itu saling meneduhi dari sinar matahari dan terjadilah kematian massal plankton (Odum, 1996).
e. Material Hujan asam mempunyai dampak penting terhadap berbagai jenis material. Logam, bangunan baru, keramik dan gelas, cat, kertas, bahan fotografi, tekstil, kulit dan karet terpengaruh oleh oksida belerang, oksida nitrogen dan zat pencemar udara lainnya.
Dampak Negatif Hujan Asam
dampak negatif dari hujan asam, berikut ini adalah dampak negatif daru hujan asam tersebut:
1. Menyebabkan jumlah ikan yang ada dilaut mengalami penurunan
2. Merusak lapisan lilin yang ada di daun tumbuhan
3. Hilangnya beragam nutrisi yang dimiliki oleh tumbuhan
4. Pertumbuhan akar tanaman menjadi lambat
5. Menyebabkan manusia mudah terkena beragam penyaki, dan penyakit kulit
6. Membuat besi menjadi mudah berkarat
Cara Mencegah Terjadinya Hujan Asam
Setelah membandingkan dampak positif dan juga dampak negatif dari hujan asam ini, ternyata dampak negatif jauh lebih banyak daripada dampak positifnya. Oleh karena itulah lebih baik hujan asam ini jangan dibiarkan untuk turun di wilayah negara kita. Hal ini akan menimbulkan banyak masalah. Ada beberapa cara untuk mencegah terjadinya hujan asam ini. beberapa cara untuk mencegah terjadinya hujan asam adalah sebagai berikut:
1. Menggunakan bahan bakar yang mengandung belerang yang rendah
2. Mengaplikasikan prinsip reuse, recycle, dan reduce
mencegah terjadinya hujan asam ini adalah menerapkan prinsip reuse, reduce, dan recycle. Reuse adalah menggunakan barang- barang secara hemat dan tidak boros.
Reduce yakni mengurangi penggunaan barang- barang tertentu.
Recycle adalah ikut mendaur ulang barang- barang yang masih bisa dimanfaatkan, seperti botol bekas, kaleng, dan juga kertas.

Daftar Pustaka
Hidayat, Atep Afia dan Muhammad Kholil. 2018. Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Industri. Yogyakarta: Penerbit Wahana Resolusi
Matahelumual, B. C. (2016). Potensi terjadinya hujan asam di Kota Bandung. Jurnal Lingkungan dan Bencana Geologi1(2), 59-70.
Astra, I. M. (2010). Energi dan dampaknya terhadap lingkungan. Jurnal Meteorologi dan Geofisika11(2).

2 komentar:

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.