Teknologi Hijau
Merupakan teknologi yang dalam pembuatan dan penerapannya
menggunakan bahan baku yang ramah lingkungan, proses yang efektif dan
efisien dan mengeluarkan limbah yang minimal sehingga dapat mengurangi dan mencegah
terjadinya pencemaran atau kerusakan lingkungan hidup.
Industri yang menerapkan strategi ramah lingkungan mempunyai
tujuan:
1. menciptakan produk yang sehat, aman dan
berkualitas,
2. meminimalkan potensi kontaminasi
bahan-bahan yang beracun atau berbahaya pada produk
3. melindungi kesehatan dan keselamatan
pekerja
4. meminimalkan terbentuknya limbah baik
dalam jumlah dan toksisitasnya.
Prinsip dalam Teknologi Hijau
Prinsip dasar dari teknologi ramah lingkungan adalah ‘zero waste’ yaitu
diharapkan dapat mencegah, mengurangi, atau menghilangkan limbah hasil
industri.
Ada 6 prinsip yang diterapkan pada konsep teknologi ramah lingkungan,
yaitu:
1. Refine, yang berarti menggunakan bahan
yang ramah lingkungan serta melalui proses yang lebih aman dari teknologi
sebelumnya.
2. Reduce, yang berarti mengurangi jumlah
limbah dengan cara mengoptimalkan penggunaan bahan.
3. Reuse, yang berarti memakai kembali
bahan-bahan yang tidak terpakai atau sudah berupa limbah dan diproses dengan
cara yang berbeda.
4. Recycle, yang berarti hampir sama
dengan reuse, hanya saja recycle menggunakan kembali bahan-bahan
atau limbah dan diproses dengan cara yang sama.
5. Recovery, yang berarti pemanfaatan
material tertentu dari limbah untuk diproses demi keperluan yang lain.
6. Retrieve Energy, yang berarti
penghematan energi dalam suatu proses produksi.
Model Industri yang menerapkan 6 prinsip tersebut dapat berupa Zero
waste, Produksi bersih (Cleaner Production), Produktivitas
hijau (Green Productivity), atau Perusahaan hijau (Green Company).
Manfaat Penerapan Teknologi Hijau
Beragam manfaat dapat diperoleh perusahaan dengan menerapkan strategi
ramah lingkungan. Beberapa manfaat tersebut diantaranya adalah:
1. Sebagai pedoman bagi perbaikan produk
dan proses produksi.
2. Efektif dan efisien dalam penggunaan
sumberdaya alam dan energi.
3. Mengurangi atau mencegah terbentuknya
bahan pencemar atau limbah.
4. Mencegah berpindahnya pencemar dari satu
media lingkungan ke media lingkungan lain.
5. Mengurangi resiko terhadap kesehatan dan
lingkungan.
6. Mendorong pengembangan teknologi
pengurangan limbah pada sumbernya, teknologi bersih dan produk akrab
lingkungan.
7. Menghindari biaya clean-up.
8. Meningkatkan daya saing produk di pasar
internasional melalui penggunaan teknologi baru dan/atau perbaikan teknologi.
9. Kerjasama yang lebih erat antara
pemerintah, agro-industri dan masyarakat.
10. Pengurangan biaya yang tinggi karena
penerapan sistem pengelolaan limbah ujung pipa (end off pipe treatment).
Aplikasi Teknologi Hijau
1. Biogas adalah gas mudah terbakar
(flammable) yang dihasilkan dari proses fermentasi bahan-bahan
organik
2. Biopori atau yang biasa disebut dengan
Teknologi Lubang Resapan Biopori. Pemanfaatan Biopori ini akan membuat
keseimbangan alam terjaga, sampah organik yang sering menimbulkan bau tak sedap
dapat tertangani, disamping itu juga dapat menyimpan air untuk musim kemarau
3. Energi alternatif biofuel yang dapat
diperbarui dapat memperkuat ketersediaan bahan bakar.
4. Biopulping adalah salah satunya yang
meniru proses mikroorganisme pada proses pelapukan untuk digunakan dalam
tingkat industri
5. Kendaraan Hybrid. Kendaraan
jenis ini diklaim sebagai memiliki tingkat polusi dan penggunaan bahan bakar
yang rendah.
Daftar Pustaka
https://environment-indonesia.com/training/konsep-teknologi-ramah-lingkungan/
http://inspirednature-tech.blogspot.com/2013/07/prinsip-teknologi-ramah-lingkungan.html?m=1
https://hijauku.com/2011/08/12/teknologi-hijau-picu-revolusi-industri-baru/
http://bintangiptek.blogspot.com/2012/07/teknologi-ramah-lingkungan.html?m=1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.