Laman

Senin, 25 November 2019

KIMIA HIJAU


Kimia hijau

                                                                          OLEH: AHMAD HARYADI
                                                                                         

  • (@P14-AHMAD)
Abstrak
     Kimia Hijau dikenal juga sebagai Kimia Berkelanjutan (Sustainable Chemistry).Dalam hal ini Kimia Hijau merupakan konsep dan pemikiran mengenai kimia untuk menyelamatkan lingkungan dari pencemaran . Kimia Hijau bukanlah canbang ilmu baru, namun merupakan cara pandanng atau strategidalam kaitannya dengan pemanfaatan kimia.Limbah kimia/limbah apapun dengannya ada konsep Kimia Hijau bisa diubah/diolh menjadi limbah yang tidak merugikan bahkan limbah bisa didaur ulang.Bahan-bahan yang digunakan lebih alami yang tidak akan merugikan makhluk hidup maupun alam.Energi yang dihasilkan konsep Kimia Hijau lebih positif dan menjadi energy yang sehat.Biaya yang dikeluarkan bisa di minimalisir.Dampak negatif yang dikeluarkan oleh bahan-bahan,limbah yang tidak sehat akan dikendalikan/adanya pengendalian karena konsep Kimia Hijau.

Kata Kunci

Limbah,bahan,biaya,,energy,dampak,pengendalian

I. Pendahuluan
Istilah kimia digunakan dalam “green chemistry” dimaksudkan karena melibatkan struktur dan perubahan suatu materi.Perubahan tersebut pasti melibatkan energi sebagai sumbernya. Oleh karena itu konsep green chemistry ini juga erat kaitannya dengan energi dan penggunaannya baik itu secara langsung maupun yang tidak langsung seperti penggunaan suatu material dalam hal pembuatan, penyimpanan dan proses penyalurannya.

Pembahasan
Kimia hijau merupakan pendekatan yang sangat efektif untuk mencegah terjadinya polusi karena dapat digunakan secara langsung oleh para ilmuwan dalam situasi sekarang. Konsep ini lebih memfokuskan pada cara pandang seorang peneliti untuk menempatkan aspek lingkungan pada prioritas utama. Area penelitian dalam bidang green chemistry ini meliputi pengembangan cara sintesis yang lebih ramah lingkungan, penggunaan bahan baku yang terbarukan, merancang bahan kimia yang green, serta penggunaan bioteknologi sebagai alternatif dalam industri (Sharma, 2008). Pengertian kimia hijau adalah suatu perencanaan untuk mengurangi atau menghilangkan sama sekali penggunaan bahan-bahan kimia berbahaya mulai dari persiapan produksi, proses produksi sampai ke produk yang dihasilkan agar dapat bermanfaat tanpa merusak lingkungan. Berikut beberapa prinsip kimia hijau yang diusulkan oleh Anastas danWarner : 

1. Mencegah timbulnya limbah dalam proses
Lebih baik mencegah daripada menanggulangi atau membersihkan limbah yang timbul setelah proses sintesis, karena biaya untuk menanggulangi limbah sangat besar.

2. Mendesain produk bahan kimia yang aman
Pengetahuan mengenai struktur kimia memungkinkan seorang kimiawan untuk mengkarakterisasi toksisitas dari suatu molekul serta mampu mendesain bahan kimia yang aman. Target utamanya adalah mencari nilai optimum agar produk bahan kimia memiliki kemampuan dan fungsi yang baik akan tetapi juga aman (toksisitas rendah). Caranya adalah dengan mengganti gugus fungsi atau dengan cara menurunkan nilai bioavailability.

 3. Menggunakan pelarut yang aman
Penggunaan bahan kimia seperti pelarut, ekstraktan, atau bahan kimia tambahan yang lain harus dihindari penggunaannya. Apabila terpaksa harus digunakan, maka harus seminimal mungkin. Penggunaan pelarut memang sangat penting dalam proses sintesis, misalkan pada proses reaksi, rekristalisasi, sebagai fasa gerak pada kromatografi, dan lain-lain.

4. Mendesain proses sintesis yang aman
Metode sintesis yang digunakan harus didesain dengan menggunakan dan menghasilkan bahan kimia yang tidak beracun terhadap manusia dan lingkungan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan dua cara yaitu meminimalkan paparan atau meminimalkan bahaya terhadap orang yang menggunakan bahan kimia tersebut.

5. Menggunakan bahan baku yang dapat terbarukan
Penggunaan bahan baku yang dapat diperbarui lebih disarankan daripada menggunakan bahan baku yang tak terbarukan didasarkan pada alasan ekonomi. Bahan baku terbarukan biasanya berasal dari produk pertanian atau hasil alam, sedangkan bahan baku tak terbarukan berasal dari bahan bakar fosil seperti minyak bumi, gas alam, batu bara, dan bahan tambang lainnya.

Ada 12 prinsip utama kimia hijau, yaitu :
1. Mencegah limbah
2. Memaksimalkan ekonomi
3. Perancangan sintesis dengan bahan kimia yang tidak berbahaya
4. Perancangan bahan dan produk kimia yang aman 
5. Pelarut dan senyawa pembantu yang ramah lingkungan
6. Perancangan untuk efisiensi energi
7. Penggunaan bahan baku terbaharukan 
8. Mengurangi tahapan reaksi
9. Katalis
10. Rancangan untuk peruraian 
11. Analisis seketika untuk pencegahan polusi
12. Meminimalisir potensi kecelakaan

 Kesimpulan dan Saran
Konsep kimia hijau berupaya membuat langkah-langkah kreatif dan inovatif,Kimia Hijau ingin membangun prinsip hijau dimana alam menjafi sehat,lingkungan menjadi asri dan manusia,hewan,tumbuhan mendapatkan dampak yang positif.
Saran saya adalah bangkitkan kesadaran dalam diri agar selalu bisa menjaga,dan mearwat lingkungan dan alam sekitar kita,karena jika alam dan lingkungan rusak kita juga mendapatkan dampak yang negatif.
 Daftar Pustaka
Hidayat, A A,Kholil, Muhammad. 2018. Kimia dan Pengetahuan Lingkaran Industri.  Penerbit Wahana Resolusi : Yogyakarta



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.