Aditya Yuwono Pangestu (@P06-Aditya)
Abstrak
Kimia Hijau memiliki peranan
penting dalam memberikan solusi terhadap permasalahan dunia seperti perubahan
iklim yang ekstrim karena pemanasan global, permasalahan kekurangan energi, dan
sumber daya alam yang menipis. Peranan green chemistry terhadap bidang
pendidikan kimia adalah memberikan informasi baik kepada masyarakat dan siswa
tentang pola ramah lingkungan dan perubahan yang sangat penting bagi
pembangunan berkelanjutan yang dimulai dari suatu usaha untuk meminimalisir
sisa kegiatan (limbah) yang digunakan di dalam laboratorium kimia baik di
sekolah maupun universitas serta limbah industri, peranan green chemistry dalam pendidikan kimia juga memberikan
pemahaman kepada masyarakat khususnya mahasiswa dalam penggunaan, pengolahan
bahan kimia baik bahan kimia di laboratorium maupun di kehidupan sehari-hari
seperti deterjen.
Kata Kunci : Kimia Hijau
I. Pendahuluan
Kimia hijau
adalah penerapan prinsip penghilangan dan
pengurangan senyawa berbahaya dalam desain, pembuatan dan aplikasi dari
produk kimia. Aspek kimia hijau adalah meminimalisasi zat berbahaya, penggunaan katalis reaksi dan
proses kimia, penggunaan reagen yang tidak beracun, penggunaan sumber
daya yang dapat diperbaharui, peningkatan efisiensi atom, penggunaan pelarut
yang ramah lingkungan dan dapat didaur ulang. Kimia hijau bertujuan mengembangkan proses
kimia dan produk kimia yang ramah lingkungan dan sesuai dengan pembangunan
berkelanjutan
II. Permasalahan
1)
Apa itu Kimia Hijau ?
2)
Apa saja manfat Kimia Hijau ?
3)
Apa saja Prinsip Prinsip Kimia Hijau ?
III. Pembahasan
Alasan utama dan tak bisa dibantah lagi
karena hampir semua aspek dalam kehidupan sehari–hari berkaitan dengan produk
kimia. Kedua perkembangan produk kimia telah menimbulkan masalah baru bagi
lingkungan dan kesehatan bahkan efek-efek lain yang belum diketahui. Mendorong
pencegahan terhadap polusi mulai dari tingkat molekuler melalui desain sintesis
dan mendukung lebih lanjut penemuan proses kimia yang lebih ramah lingkungan
yang tidak hanya dapat mengurangi sisa bahan beracun tapi menghilangkan
sama sekali subtansi-substansi yang berpotensi racun dan berbahaya
Manfaat
kimia hijau adalah mengusahakan proses-proses kimia yang lebih ekonomis karena
biaya produksi dan regulasi yang lebih rendah, efisien dalam penggunaan energi,
pengurangan limbah produksi, pengurangan kecelakaan, produk yang lebih aman,
tempat kerja dan komunitas yang lebih sehat, perlindungan terhadap kesehatan
manusia dan lingkungan, dan mendapatkan keunggulan yang kompetitif atas produk
yang dihasilkan. Dengan memperhatikan dan menerapkan pendekatan atau teknologi
kimia hijau akan menghasilkan tempat kerja yang lebih aman bagi para pekerja
industri, risiko-risiko yang jauh lebih sedikit bagi komunitas di sekitar
lingkungan pabrik dan produk yang lebih aman bagi pengguna/pembeli.
Mencegah
Limbah
Yaitu bagaimana kemampuan kimiawan untuk
merancang ulang transformasi kimia untuk meminimalkan produksi limbah berbahaya
merupakan langkah pertama yang penting dalam pencegahan polusi. Dengan mencegah
generasi sampah, kita meminimalkan bahaya yang berhubungan dengan limbah,
transportasi, penyimpanan dan perawatan.
· Memaksimalkan
Atom Ekonomi
Ekonomi Atom adalah sebuah konsep, yang
dikembangkan oleh Barry Trost dari Stanford University yang
mengevaluasi efisiensi transformasi kimia. Mirip dengan perhitungan hasil,
ekonomi atom merupakan rasio dari total massa atom dalam produk yang diinginkan
dengan massa total atom pada reaktan. Memilih transformasi yang menggabungkan
sebagian besar bahan awal ke dalam produk lebih efisien dan meminimalkan
limbah.
· Desain
sintesis kimia yang kurang berbahaya
Metode sintetis seharusnya didesain untuk
menggunakan dan menghasilkan zat yang memiliki kadar sekecil mungkin atau
bahkan tidak beracun terhadap kesehatan manusia dan lingkungan. Tujuannya
adalah untuk menggunakan reagen kurang berbahaya bila memungkinkan dan proses
desain yang tidak menghasilkan produk sampingan berbahaya.
· Desain
Produk kimia yang aman
Produk kimia seharusnya didesain untuk
mempengaruhi fungsi yang diinginkan dengan meminimalkan toksisitas ( sifat
beracun) mereka.
· Gunakan
Pelarut / kondisi reaksi yang aman
Semaksimal mungkin diupayakan untuk tidak
menggunakan zat tambahan (misalnya, pelarut, agen pemisah, dll). Penggunakan
pelarut biasanya mengarah ke produksi limbah. Oleh karena itu penurunan volume
pelarut atau bahkan penghapusan total pelarut akan lebih baik. Dalam kasus di
mana pelarut diperlukan, hendaknya perlu diperhatikan penggunaan pelarut yang
cukup aman.
· Meningkatkan
Efisiensi Energi
Kebutuhan Energi dalam proses kimia harus
diakui berdampak pada lingkungan dan ekonomi dan harus diminimalkan. Jika
mungkin, metode sintetis dan pemurnian harus dirancang untuk suhu dan tekanan
ruang, sehingga biaya energi yang berkaitan dengan suhu dan tekanan ekstrim
dapat diminimalkan.
· Gunakan
Bahan Baku Terbarukan
Bila memungkinkan, transformasi kimia harus
dirancang untuk memanfaatkan bahan baku yang terbarukan. Contoh bahan baku
terbarukan termasuk produk pertanian atau limbah dari proses lainnya. Contoh
bahan baku depleting termasuk bahan baku yang ditambang atau dihasilkan dari
bahan bakar fosil (minyak bumi, gas alam atau batubara).
· Hindari
penggunaan Kimia Derivatif
Derivatisasi yang tidak perlu harus
dikurangi atau dihindari jika mungkin, karena langkah-langkah seperti ini
membutuhkan reagen tambahan dan dapat menghasilkan limbah. Transformasi
Sintetik yang lebih selektif akan menghilangkan atau mengurangi kebutuhan untuk
proteksi gugus fungsi. Selain itu, urutan sintetis alternatif dapat
menghilangkan kebutuhan untuk mengubah gugus fungsi dengan ada gugus fungis
lain yang lebih sensitif.
· Gunakan
Katalis
Secara stoikiometri katalis dengan
selektivitas yang tinggi memang lebih unggul dalam reaksi. Katalis dapat
memainkan beberapa peran dalam proses transformasi, antara lain dapat
meningkatkan selektivitas reaksi, mengurangi suhu transformasi, meningkatkan
tingkat konversi produk dan mengurangi limbah reagen (karena mereka tidak
dikonsumsi selama reaksi). Dengan mengurangi suhu, kita dapat menghemat energi
dan berpotensi menghindari reaksi samping yang tidak diinginkan.
· Desain
Produk yang Terdegradasi
Produk kimia seharusnya didesain hingga
pada akhir fungsinya nanti mereka dapat terurai menjadi produk degradasi yang
tidak berbahaya ketika mereka dilepaskan ke lingkungan. Disinilah arti
pentingnya sintesis material sehari-hari yang biodegradable, misalnya
biopolimer, plastik ramah lingkungan dst.
· Analisis
Real-Time untuk Mencegah Polusi
Selalu penting untuk memonitor kemajuan
reaksi untuk mengetahui kapan reaksi selesai atau untuk mendeteksi munculnya
produk samping yang tidak diinginkan. Bila memungkinkan, metodologi analitis
harus dikembangkan dan digunakan untuk memungkinkan untuk real-time, pemantauan
pada proses dan kontrol untuk meminimalkan pembentukan zat berbahaya.
· Minimalkan
Potensi Kecelakaan
Salah satu cara untuk meminimalkan potensi
kecelakaan kimia adalah memilih pereaksi dan pelarut yang memperkecil potensi
ledakan, kebakaran dan kecelakaan yang tak disengaja. Risiko yang terkait
dengan jenis kecelakaan ini kadang-kadang dapat dikurangi dengan mengubah
bentuk (padat, cair atau gas) atau komposisi dari reagen.
Kesimpulan
Peranan green chemistry terhadap bidang pendidikan kimia adalah
memberikan informasi baik kepada masyarakat dan siswa tentang pola ramah
lingkungan dan perubahan yang sangat penting bagi pembangunan berkelanjutan
yang dimulai dari suatu usaha untuk meminimalisir sisa kegiatan (limbah) yang
digunakan di dalam laboratorium kimia baik di sekolah maupun universitas serta
limbah industri, peranan green chemistry dalam pendidikan kimia juga
memberikan pemahaman kepada masyarakat khususnya mahasiswa dalam penggunaan,
pengolahan bahan kimia baik bahan kimia di laboratorium maupun di kehidupan
sehari-hari seperti deterjen.
Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.