Oleh: @P17-Gimawati
I. ABSTRAK
Bahan kimia berbahaya dan
beracun (B3) tidak bisa dipisahkan dari kehidupan sehari-hari terutama pada
lingkungan industri. B3 baik digunakan untuk menunjang proses operasi dalam
industri. Proyek ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang cara
mengelolah B3 dengan baik, aman, dan efisien, karena tidak jarang dijumpai
kecelakaan pekerja akibat pengelolaan B3 yang tidak optimal. Kecelakaan
tersebut mengakibatkan keracunan, gangguan pada sistem pernafasan dan
pencernaan, menimbulkan berbagai penyakit, pencemaran lingkungan, bahkan
memakan korban jiwa. Berbagai kecelakaan tersebut terjadi akibat kelalaian
pekerja, prosuder kerja yang tidak optimal, dan alat pekerjaan yang kurang
menjamin. Maka dari itu, dalam pengendalian bahaya B3 diperlukan berbagai
tahapan mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan
pengendalian. Karena pengendalian B3 harus ditangani dengan tepat agar
keselamatan dan kesehatan pekerja terjamin, serta lingkungan sekitar industri
tidak terjadi pencemaran.
Kata Kunci : Bahan Kimia Berbahaya dan Beracun (B3), Lingkungan
Industri, Pencemaran Industri, Keselamatan Kerja
II. PENDAHULUAN
Pengendalian bahan kimia
berbahaya atau yang lebih dikenal dengan B3 adalah suatu kegiatan dalam rangka
memperhatikan keselamatan kerja dan menghindari kecelakaan. Kecelakaan kerja merupakan dampak yang harus
diutamakan dalam suatu industri agar tidak terjadi kecelakaan pada pekerja atau
pencemaran yang diakibatkan oleh limbah dari B3 yang bisa merugikan orang lain
dan industri itu sendiri.
Kita sangat perlu mengetahui pengaruh
bahaya dan racun dari B3 tersebut. Bahan-bahan ini disamping dapat menimbulkan
dampak terhadap kesehatan dan pencemaran lingkungan. Untuk itu dalam
penyimpanan, pengelolaan, dan penanganannya perlu memperhatikan faktor keamanan
dan keselamatan.
III. PERMASALAHAN
Pengaruh dari B3 antara lain: dapat
menimbulkan kebakaran, ledakan, keracunan, dan iritasi pada bagian anggota
tubuh yang sensitif. Semua dampak tersebut berpotensi mengakibatkan kematian.
Kebakaran, terjadi bila bahan kimia yang mudah terbakar
berkontrak dengan sumber panas. Kebakaran dapat pula menimbulkan ledakan yang
bersifat merusak.
Ledakan, yaitu reaksi yang cepat menghasilkan gas dalam jumlah yang
banyak.
Keracunan, yaitu masuknya bahan kimia kedalam tubuh yang dapat
berakibat keracunan akut dan keracunan kronik. Keracunan akut terjadi akibat
penyerapan B3 dalam jumlah yang besar dalam waktu yang singkat seperti gas CO,
dan HCN. Keracunan kronik adalah
penyerapan jumlah B3 yang sedikit dalam waktu yang lama sehinggan dampaknya
baru bisa dirasakan beberapa bulan atau bahkan tahun kemudian. Contohnya adalah
uap Pb yang jika terus menerus kita hirup akan mengakibatkan penyakit leukimia.
Pada umumnya zat-zat toksik itu terserap kedalam tubuh melalui pernafasan
kemudian beredar kedalam organ tubuh lainnya seperti hati, ginjal, paru-paru,
dan lainnya.
1V. PEMBAHASAN
Banyak sekali aspek keselamatan kerja
yang perlu diperhatikan untuk mencegah terjadinya kecelakaan. Dari seluruh
aspek tersebut selalu melibatkan tiga komponen yang saling berkaitan yakni
manusia, prosedur kerja, peralatan.
Sikap dan tingkah laku pekerja sebagai
penyebab terjadinya suatu kecelakaan dalam industri antara lain:
a. Keterbatasan pengetahuan/keterampilan kerja
b. Lalai dalam bekerjs
c. Tidak melaksanakan prosedur kerja dengan
benar
d. Tidak disiplin dalam mentaatinperaturan
keselamatan kerja
Secara umum unsur pengelolaan/manajemen
B3 sama dengan unsur manajemen seperti: Perencanaan, Pengorganisasian,
Pelaksanaan, dan Pengendalian.
Perencanaan
Dilakukan bertujuan untuk menghindari
adanya bahan yang tidak sesuai dengan kegiatan yang akan dilakukan. Selain itu
juga dilakukan klasifikasi terhadap bahan yang akan disediakan sehinggan dalam
pengelolaan bahan tersebut dilakukan sesuai dengan prosedur dan persyaratan
yang sudah dilampirkan.
Pengorganisasian
Pengorganisasian untuk mengelola B3
meliputi penetapan tugas dan wewenang pengelola, pengawas, dan pemakai. Dalam
pengorganisasi perlu adanya koordinasi antar berbagai pihak yang berkepentingan
dengan B3 tersebut. Hal ini sangat perlu karena dengan adanya wewenang dan
tanggung jawab akan memudahkan penelusuran jika terjadi sesuatu yang tidak
diinginkan.
Pelaksanaan
Pelaksanaan setiap kegiatan
mulai dari pengelolaan, pemakaian, dan pengawasan harus sesuai dengan prosedur
kerja yang telah ditetapkan. Prosedur
yang telah ditetapkan harus telah teruji dan mengacu pada informasi yang telah
ada pada setiap bahan kimia.
Pengendalian
Pengendalian dalam pengelolaan B3 dapat
dilakukan dengan pengjian mulai dari perencanaan, hingga pelaksaan. Dan
memastikan tidak ada satu pun prosedur yang terlewatkan. Biasanya pada tahap
ini manajemen yang mengurus adalah tingkat tinggi.
V. KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa pengelolaan B3
memerlukan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian. Dengan
menetapkan sistem manajemen B3 maka pemakaian, penanganan, maupun penyimpanan
B3 diharapkan akan lebih terkendali dan terstruktur. Sehingga keselamatan dan
kesehatan kerja serta perlindungan lingkungan akan terjaga.
VI. DAFTAR PUSTAKA
Adrajaam, Zulkarnain. 1999. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap
Bahan Kimia Berbahaya dan Beracun. Jakarta:
Intisari Mediatama
Hidayat
Atep, Kholil Muhammad. 2018. Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Indutri.
Yogyakarta: Penerbit Wahana Resolusi
Endradita, Galih. 2019. Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
dalam Aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Komara,
Widjaja. 2016. Dampak Limbah Bahan Kimia Berbahaya
Moertinah,
Sri. 2010. Pencegahan Pencemaran Industri. Jurnal Riset Teknologi Pencegahan
Pencemaran Industri. Vol.1 No.2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.