Laman

Sabtu, 07 September 2019

KIMIA ANALISIS





Oleh : Muhammad Fikri Aditya (@N06-FIKRI)

ABSTRAK

Kimia adalah ilmu yang mempelajari tentang komposisi, struktur, sifat dan perubahan dan suatu zat. Ilmu Kimia berasal dari Bahasa arab, yaitu Al-Kimiya yang artinya “Perubahan Materi” oleh ilmuan Arab “Jabir bin Hayyan” sekitar abad 700-778 Masehi, dikenal di eropa dengan nama latinnya (Geber), lalu segala bangsa di bumi ini meminjam dengan istilah : Alchemi (Latin), Chemistry (Inggris), Chimie (Perancis), Chemie (Jerman), Chimica (Italia), dan kimia (Indonesia).

Kata kunci : Kimia Analisis

PEMBAHASAN 

A.    DEFINISI
Kimia Analisis merupakan salah satu cabang dari ilmu kimia yang berfokus pada menganalisis cuplikan berupa material untuk dapet mengetahui komposisi, struktur, serta fungsi kimiawinya. Kimia Analisis mempelajari tentang pemisahan dan identifikasi senyawa kimia.

B.    FUNGSI KIMIA ANALISIS
§  Kimia Analisi berfungsi untuk menguji sempel udara, tanah, dan air untuk mengidentifikasi polutan.
§  Teknik kedokteran atau medis menggunakan kimia analisis untuk mendiagnosis suati penyakit.
§  Laboratorium forensik modern menggunakan kimia analisis untuk memeriksa bukti-bukti yang berkaitan dengan kejahatan.
§  Uji control dalam industri menggunakan kimia analisis untuk menguji kualiatas dari bahan baku dan produk seperti makanan dan obat.

C.     JENIS KIMIA ANALISIS
Kimia Analisis dibagi menjadi dua jenis, yaitu secara Kualitatif maupun secara kuantitatif.
·         Kimia Analisis Kualitatif :
Analisis kualitatif untuk mengetahui kebedaraan suatu ion, unsur, atau senyawa kimia lainnya seperti organik maupun anorganik. Contoh : misalnya kita mempunyai sampel air minum, dan diminta dicek apakah mengandung logam berat atau tidak. Maka dari itu untuk mengetahuinya kita melakukan teknik analisa dengan secara kualitatif.
·         Kimia Analisis Kuantitatif :
Analisis kuantitatif untuk mengetahui jumlah suatu unsur atau senyawa dalam sampel yang akan di analisa. contoh : misalnya kita memperoleh tempe kemudian diminta menentukan kadar protein pada tempe tersebut. Maka dari itu untuk mendapatkan hasilnya kita dapat melakukan analisa kuantitatif.

D.    MATERI KIMIA ANALISIS
1)      ASAM BASA
§  ASAM : Senyawa kimia yang apabila dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil dari 7. Dalam definisi yang lainnya, asam adalah suatu zat yang dapat memberi proton (ion H+) kepada zat lain (basa), atau dapat menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa. Contoh asam : Larutan asam klorida (HCl), Larutan asam sulfat (H2SO4), Larutan asam nitrat (HNO3), Larutan asam bromida (HBr),Larutan asam klorat (HClO3), Larutan asam iodida (HI), Larutan asam perklorat (HClO4), Larutan asam sianida (HCN), Laruan asam flourida (HF), Larutan asam asetat (CH3COOH). Ciri - ciri : rasanya masan, dapat menimbulkan korosif, mengubah kertas lakmus biru menjadi merah, PH < 7, mengandung ion H+.
§  BASA : Senyawa kimia yang menyerap ion hidronium ketika dilarutkan dalam air. Basa memiliki pH lebih besar dari 7. Atau Basa adalah zat (senyawa) yang dapat bereaksi dengan asam, menghasilkan senyawa yang disebut garam. Contoh basa : Larutan natrium hidroksida (NaOH), Larutan litium hidroksida (LiOH), Larutan kalsium hidroksida (Ca(OH)2), Larutan kalium hidroksida (KOH), Larutan rubidium hidroksida (RbOH), Larutan cesium hidroksida (CsOH), Larutan stronsium hidroksida (Sr(OH)2), Larutan magnesium hidroksida (Mg(OH)2), Larutan barium hidroksida (Ba(OH)2), Larutan aluminium hidroksida (Al(OH)3). Ciri - ciri : rasanya pahit, terasa licin dikulit, mengubah kertas lakmus merah menjadi biru, PH > 7, mengandung ion OH-
2)      HIDROLISIS GARAM
Adalah penguraian garam oleh air atau reaksi ion-ion garam oleh air. Garam-garam yang mengalami hidrolisis adalah garam yang mengandung ion dari asam lemah atau basa lemah. Sedangkan garam yang berasal dari asam kuat atau basa kuat tidak bisa mengalami reaksi hidrolisis.
3)      LARUTAN PENYANGGA
Adalah larutan yang terdiri dari asam lemah atau basa lemah dan garamnya, kedua komponen tersebut harus ada. Larutan ini mampu menahan pH kerika terjadi penambahan sedikit asam atau sedikir basa (Raymond Chang, 2014 : 132). Apabila pH ditambahkan dengan larutan asam maka akan mengakami turun karena konsentrasi H+ meningkan. Dan apabila ditambahkan basa maka akan menaikkan pH karena penambahan basa akan meningkatkan konsentrasi OH-.
4)      KELARUTAN
Adalah suatu zat dalam suatu pelarut menyatakan jumlah maksimum suatu zat yang dapat larut dalam suatu pelarut. Kelarutan dinyatakan dalam jumlah maksimum zat terlarut yang larut dalam suatu pelarut pada kesetimbangan. Faktor yang mempengaruhi kelarutan :  suhu dan tekanan.
5)      PEMISAHAN
Pada proses pemisahan digunakan untuk mendapatkan dua kalia atau lebih produk yang murni dari suatu campuran senyawa kimia. Prinsip proses pemisahan : Sedimentasi (pengendapan), Flotasi (memisahkan), Sentrifugasi, Filtrasi (penyaringan).


DAFTAR PUSTAKA :

Hidayat, A A; kholil, Muhamad. 2018. Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Industri. Yogyakarta: Penerbit  Wahana Resolusi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.