Laman

Sabtu, 07 September 2019

Hukum-hukum Dasar Kimia


Hukum-hukum Dasar Kimia


Oleh: @Kel-P08, Hana Muyesca (@P10-HANA), Gayatri Wahyu Andini (@P13-GAYATRI)
Abstrak :

Menurut Heri Wibowo (2005) Hukum-hukum dasar ilmu kimia sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Hukum ini meliputi massa zat zat setelah reaksi dan sebelum reaksi. Hukum-hukum ini menyangkut reaksi kimia dan ini yang menjadi sasaran utama dalam penulisan ini.
Kata Kunci : Hukum dasar kimia, dasar-dasar ilmu kimia
I.         Pendahuluan :
Ilmu kimia mempelajari struktur dan perubahan-perubahan yang dialami materi ini dalam proses alamiah maupun eksperimen yang direncanakan. Seperti dalam semua ilmu pengetahuan alam, orang terus-menerus membuat pengamatan dan pengumpulan fakta yang kemudian dicatat dengan cermat sampai dibuat kesimpulan.
I.         Pembahasan
Dalam mempelajari hukum dasar dan perhitungan kimia, terdapat suatu konsep yang menghubungkan suatu satuan dengan satuan kimia yang lain, yang disebut dengan konsep mol. Mol adalah satuan yang digunakan untuk menyatakan jumlah partikel suatu zat. Konsep mol membantu dan mempermudah kita dalam melakukan perhitungan kimia dan penentuan rumus kimia zat. Konsep mol, perhitungan kimia, dan penentuan rumus kimia didasari oleh hukum-hukum dasar kimia, yaitu Hukum Lavoisier, Hukum Proust, Hukum Dalton, Hukum Richter, Hukum Avogadro, dan Hukum Faraday.

1.      Hukum Lavoisier
Lavoisier mereaksikan reaksi cairan merkuri dengan gas oksigen dalam suatu wadah di ruang tertutup sehingga menghasilkan merkuri oksida yang berwarna merah. Apabila merkuri oksida dipanaskan kembali, senyawa tersebut akan terurai menghasilkan cairan merkuri dan gas oksigen dengan jumlah yang sama seperti semula. Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier) Ilmu Kimia merupakan prinsip bahwa massa suatu materi tak pernah berkurang atau bertambah. Jumlah massa tetap sama, meski sudah melewati berbagai macam reaksi. Pada 1785, Lavoisier mengatakan bahwa Dalam setiap reaksi kimia yang terjadi, jumlah massa zat-zat baik sebelum dan sesudah reaksi terjadi adalah tetap“. Contoh hukum kekekalan massa adalah kayu yang sudah dibakar dan mengalami perubahan bentuk pasti memiliki massa yang lebih ringan disbanding semula

2.      Hukum Proust
Menurut Heri Wibowo (2005) Hukum ini menjelaskan bahwa setiap senyawa kimia tersusun dari unsur-unsur yang memiliki perbandingan massa sama dan tepat. Bunyi hukum proust adalah “Perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu senyawa adalah tetap”. Hukum proust memudahkan para ahli kimia atau peneliti dalam pengukuran.Menurut Joseph Proust ada beberapa penyimpangan yang menyebabkan hukum ini tidak berlaku pada beberapa senyawa. Senyawa yang tidak memenuhi hukum proust disebut senyawa non stoikiometris

3.      Hukum Dalton
Jika dua buah unsur dapat membentuk lebih dari satu macam persenyawaan, jika perbandingan massa salah satu unsur dibuat sama, maka perbandingan massa unsur yang lainnya yaitu berbanding sebagai bilangan yang sederhana dan bulat. Menurut Waradaya (2002) berpendapat Apabila dua buah unsur bersenyawa, jenis persenyawaan yang terbentuk dapat berupa lebih dari satu. Misalnya ketika hydrogen dan oksigen bergabung, maka terbentuk air atau hydrogen peroksida.

4.      Hukum Richter
Hukum Richter merupakan hukum proporsi ekuivalen. Bila unsur P yang tertentu
beratnya dapat bersenyawa dengan a gram unsur Q, b gram unsur R dan d gram
unsur T, maka unsur-unsur Q, R dan T dapat saling bersenyawa dengan
perbandingan berat a, b dan c atau kelipatannya.

5.      Hukum Avogadro
Menurut Rivan Dia Eka Indira (2015) Pada tahun 1811, Amadeo Avogadro menjelaskan percobaan Gay Lussac. Menurut Avogadro, partikel unsur tidak selalu beratom tunggal, tetapi berupa dua atom atau lebih. Avogadro menyebutkan partikel tersebut sebagai molekul.
Gay Lussac    : 2 Volume gas Hidrogen + 1 Volume gas Oksigen = 2 Volume uap air
Avogrado       : 2 molekul gas Hidrogen + 1 molekul gas Oksigen = 2 Molekul uap air
Sehingga Avogrado menyimpulkan hipotesis nya yang berbunyi “Pada suhu tekanan yang sama, semua gas dengan volume yang sama akan mengandung jumlah molekul yang sama pula”.

6.      Hukum Faraday
Menurut Laurensius E. Seran (2012) Hukum Faraday menjelaskan tentang hubungan proses kimia dengan energi listrik. Proses ini sudah banyak dikenal diberbagai industri sebagai proses elektrolisis, yaitu proses perpindahan muatan listrik pada suatu larutan yang menghasilkan proses kimia pada larutan tersebut. Michael Faraday juga melaporkan hasil percobaannya tentang muatan listrik melalui gas-gas. Ia menggunakan alat yang menggunakan tabung gelas dan elektroda diujung-ujungnya. Lempeng logam yang disebut elektroda ditempatkan di ujung tabung gelas yang hampa, sehingga arus listrik dapat melewati ruang tersebut. Dari percobaan Faraday dikembangkan oleh rontgen yang memberikan pengaruh sinar katoda pada suatu permukaan menghasilkan satu jenis radiasi.

Daftar Pustaka: 

Wibowo, Heri. 2005. Penjelasan Hukum-hukum Kimia Dasar. Dalam http://staffnew.uny.ac.id/upload/132231618/pendidikan/MODUL++PEMBELAJARAN+KIMIA++I.pdf


Ambarsari, Novia. 2017.Menjelaskan Hukum Proust. Dalam https://www.siswapedia.com/hukum-perbandingan-tetap-oleh-joseph-proust/


Indira, RDE. 2015. Penjelasan Hukum Avogadro. Dalam https://www.scribd.com/doc/253494033/Hukum-Avogadro


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.