ABSTRAK
Termodinamika
adalah suatu cabang dari ilmu fisika yang mempelajari hubungan antara usaha
(energi) dan panas (kalor). Sedangkan menurut bahasa, termodinamika adalah
perubahan panas, berasal dari bahasa yunani, thermos panas dan dynamic
perubahan. Termodinamika
ditemukan seiringditemukannya mesin uap praktis pada dekade 1800an oleh James Watt.
Di dalam Hukum II Termodinamika, menjelaskan tentang entropi. Entropi
merupakansuatu ukuran kalor atau energi yang tidak dapat diubah. Di dalam Hukum
II Termodinamika,terdapat sistem yang disebut Mesin Carnot/Kalor dan Mesin
Pendingin.
I.
PENDAHULUAN
Hukum
termodinamika II mengatakan, bahwa aliran kalor memiliki arah. Dengan kata
lain, tidak semua proses di alam adalah reversibel (arahnya dapat dibalik).
Hukum kedua termodinamika
menyatakan bahwa
kalor mengalir secara
spontan dari benda
bersuhu tinggi ke benda bersuhu
rendah dan tidak pernah mengalir secara spontan dalam arah kebalikannya(Marthen Kanginan, 2007: 246-250).
Hukum kedua
termodinamika juga memberikan
batasan dasar pada
efisiensi sebuah mesin atau
pembangkit daya. Hukum ini juga memberikan batasan energi masukan minimum
yang dibutuhkan untuk
menjalankan sebuah sistem
pendingin. Selain itu, hukum
kedua termodinamika juga dapat
dinyatakan dalam konsep
entropi yaitu sebuah
ukuran kuantitatif derajat
ketidakaturan sebuah sistem.
II.
PEMBAHASAN
Bunyi
Hukum II Termodinamika menyatakan bahwa :
” Kalor mengalir secara alami dari benda yang panas
kebenda yang dingin; kalor tidak akan mengalir secara spontan dari benda dingin
ke benda panas tan pa dilakukan usaha”.
Hukum
II Termodinamika menjelaskan tiga rumusan mengenai perpindahan kalor,
yaitu sebagai berikut:
1. Kalor tidak mungkin berpindah
dari sistem bersuhu rendah ke
sistem
bersuhu tinggi secara spontan.
Menurut
Asas Black, kalor berpindah dari benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu lebih
rendah. Hal ini sesuai dengan rumusan Clausius bahwa tidaklah mungkin
memindahkan kalor dari tandon
yang
bersuhu rendah ke tandon yang bersuhu lebih tinggi, tanpa dilakukan usaha.
2. Tidak ada mesin yang
mengubah seluruh kalor yang masuk
menjadi
usaha.Menurut Kelvin Planck, tidak ada mesin yang bekerja dalam satu siklus dapat mengubah
kalor menjadi usaha seluruhnya.
3. Jika suatu sistem
mengalami perubahan secara spontan, maka perubahan akan berarah sedemikian rupa
sehingga entropisistem akan bertambah, atau akan tetap nilainya.
1.
Mesin Kalor
Untuk sebuah
siklus,
= 0 oleh karena itu
= 0. Sehingga:
Q = W
Q menyatakan
selisih kalor yang masuk (Q₁) dan kalor yang keluar (Q₂) (Q = Q₁ - Q₂) dan W adalah
kerja total dalam satu siklus.
2.
Siklus Carnot
Tahun
1824 Sadi Carnot menunjukkan bahwa mesin kalor terbalikkan adengan siklus antara dua reservoir
panas adalah mesin yang paling efisien. Mesin kalor
atau yang biasa disebut dengan mesin carnot adalah suatu alat yang
menggunakan panas atau kalor (Q) untuk dapat melakukan kerja (W). Ada beberapa
ciri khas yang menggambarkan mesin kalor, yaitu :
·
Kalor
yang dikirimkan berasal dari tempat yang panas (reservoir panas) dengan temperatur
tinggi lalu dikirimkan ke mesin.
·
Kalor yang dikirimkan
ke dalam mesin sebagian besar melakukan kerja oleh zat yang bekerja dari
mesin, yaitu material yang ada di dalam mesin melakukan kerja.
·
Kalor
sisa dari input dibuang ke temperatur yang lebih rendah yang disebut reservoir
dingin
3.
Entropi
Hukum
II termodinamika dalam konsep entropi mengatakan :
"Sebuah proses alami yang bermula di dalam satu
keadaan kesetimbangan dan berakhir di dalam satu keadaankesetimbangan lain akan
bergerak di dalam arah yang menyebabkan entropi dari sistem danlingkungannya
semakin besar".
Entropi adalah ukuran banyaknya
energi atau kalor yang tidak
dapat
diubah menjadi usaha. Besarnya entropi suatu sistem yang mengalami proses
reversibel sama dengan kalor yang diserap sistem dan lingkungannya (∆Q ) dibagi
suhu mutlak sistem tersebut
(T). Perubahan entropi diberi tanda ∆S. Dengan rumus, sebagai berikut:
∆S= ΔQ/T
Entropi (S) adalah energi persatuan temperatur. Jika sistem
terisolasi sehingga entropi
tidak mengalir ke sistem, maka sistem haruslah timbul. Oleh, karena adanya produksi entropi
di bagian dalam. Jadi persamaan entropinya adalah, sebagai berikut:
Ps=S akhir- S awal
III. KESIMPULAN
Hukum II Termodinamika menyatakan bahwa total entropi
sistem dan lingkungannya selalu bertambah untuk proses spontan. Efisiensi mesin Carnot merupakan efisiensi yang paling
besar karena merupakan mesin ideal yang hanya ada di dalam teori. Artinya,
tidak ada mesin yang mempunyai efisien melebihi efisiensi mesin kalor Carnot. Lalu jika
sistem terisolasi maka entropi tidak mengalir ke sistem, maka timbulah produksi
di bagian dalam.
DAFTAR PUSTAKA
Surawan,
Tri. Siklus Carnot dan Hukum
Termodinamika II di http://tri_surawan.staff.gunadarma.ac.id
Fadlilah, Muhammad. 2014. Makalah Entalpi, Hukum Termodinamika II, dan Entropi di https://www.academia.edu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.