Laman

Senin, 03 Desember 2018

Ikatan Kimia

Disusun Oleh @Kel-K02
Bayu Anggara Judiansyah @K04-Bayu
Risza Kurniawan @K05-Risza
Faisal Rafi Prayogo @K06-Faisal


IKATAN KIMIA
Ikatan kimia adalah sebuah proses fisika yang bertanggung jawab dalam interaksi gaya tarik menarik antara dua atom atau molekul yang menyebabkan suatu senyawa diatomik atau poliatomik menjadi stabil. Dengan kata lain ikatan kimia adalah kemampuan suatu atom bergabung dengan atom lain membentuk suatu senyawa.Ikatan kimia dilakukan dengan melepas atau menerima electron, sehingga susunan electron menjadi stabil  (seperti susunan pada gas mulia). Kecenderungan unsur – unsur untuk menjadikan konfigurasi elektronnya sama seperti gas mulia terdekat dengan istilah aturan oktet.Elektron yang berperan dalam pembentukkan ikatan kimia adalah electron valensi dari suatu atom / unsur yg terlibat.


Gilbert Newton Lewis (1875 – 1946) dan Albrecht Kosel dari Jerman (1853 – 1972) menerangkan tentang konsep ikatan kimia yaitu sebagai berikut:
  • Unsur-unsur gas mulia (golongan VIIIA/18) sukar membentuk senyawa karena konfigurasi elektronnya memiliki susunan elektron yang stabil
  • Setiap unsur berusaha memiliki konfigurasi elektron seperti yang dimiliki oleh unsur gas mulia, yaitu dengan cara melepaskan elektron atau menangkap elektron
  • Kecenderungan atom-atom unsur untuk memiliki delapan elektron di kulit terluar disebut kaidah oktet.
JENIS JENIS IKATAN KIMIA
1.      Ikatan Ion (Elektrovalen)
Ikatan ion merupakan ikatan yang terbentuk akibat dari serah terima (transfer) elektron antar atom-antom yang berikatan. Atom yang memberikan / menyerahkan elektron membentuk ion positif, sedangkan atom yang menerima elektron membentuk ion negatif. Muatan yang saling berlawanan menyebabkan terjadinya daya tarik-menarik antar ion-ion tersebut sehingga terbentuklah ikatan yang disebut dengan ikatan ion.
Sifat-sifat senyawa ion
Ikatan ion hanya dapat terbentuk apabila unsur-unsur yang berikatan mempunyai perbedaan daya tarik elektron (keeelektronegatifan) cukup besar. Perbedaan keelektronegatifan yang besar ini memungkinkan terjadinya serahterima elektron. Sifat-Sifat senyawa ion adalah:
  • Bersifat polar sehingga larut dalam pelarut polar
  • Memiliki titik leleh dan titik didih yang tinggi
  • Penghantar listrik yang baik dalam larutan, lelehan, dan leburannya
  • Umumnya mudah larut dalam air

Contoh Senyawa Ion

  • NaCl : Natrium Klorida / garam dapur
  • Na2S : Natrium Sulfida
  • KCl : Kalium Klorida / silvit
2.      Ikatan Kovalen
Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi karena adanya pemakaian pasangan elektron secara bersama-sama. Namun jika pasangan elektron yang dipakai bersama itu berasal dari salah satu atom, ikatan ini disebut sebagai ikatan kovalen koordinasi.

Ikatan Kovalen Polar dan Non Polar

Suatu senyawa terbentuk melalui berbagai jenis ikatan yaitu ikatan ion, ikatan kovalen polar, atau kovalen nonpolar. Hal ini ditentukan oleh selisih harga keelektronegatifan antar atom unsur yang berikatan. Atom dengan keelektronegatifan yang sama atau hampir sama membentuk ikatan kovalen nonpolar. Molekul-molekul organik, seperti ikatan antar atom C - C dan ikatan antar atom C - H adalah jenis ikatan nonpolar.

Sifat-Sifat Senyawa Kovalen

Senyawa kovalen mempunyai struktur molekul yang beragam mulai dari molekul sederhana seperti metana CH4, air H2O, maupun struktur molekul raksasa seperti karbon dalam intan. Struktur molekul yang beragam membuat senyawa kovalen mempunyai titik didih yang bervariasi tergantung struktur molekul senyawa tersebut.

Contoh senyawa kovalen

  • CH4 : Metana
  • CO2 : Karbon Dioksida
  • CO : Karbon Monoksida

3.      Ikatan Logam

Ikatan logam adalah salah satu ikatan kimia yang terjadi akibat gaya tarik elektrostatik antara elektron (awan elektron) dan ion logam bermuatan positif (kation) pada masing-masing atom.
Logam membentuk struktur raksasa di mana elektron di kulit terluar atom bebas bergerak. Ikatan logam sangat kuat, sehingga logam dapat mempertahankan struktur yang teratur dan biasanya memiliki titik leleh dan titik didih yang tinggi.
Kekuatan ikatan logam dipengaruhi oleh:
  1. jari-jari atom, makin besar jari-jari atom menyebabkan ikatan logam semakin lemah
  2. jumlah elektron valensi, makin banyak elektron valensinya ikatan logam semakin kuat

Daftar Pustaka

Ambarsari, Novi. 2018. Dengan artikel “Ikatan Kimia (Ikatan Ion, Ikatan Logam, Ikatan Kovalen)” dan https://www.siswapedia.com/ikatan-kimia-ikatan-ion-ikatan-logam-ikatan-kovalen/ . Diakses pada 22 Nopember 2018.

Kristina, Ema. 2016. Dengan artikel “Ikatan Kimia” dan http://mynewblogeducationalchemistry.blogspot.com/2016/11/ikatan-kimia.html . Diakses pada 22 Nopember 2018.

Safrizal, Rino. 2017. Dengan artikel “Jenis - Jenis Ikatan Kimia (Ikatan Ion, Ikatan Kovalen, Ikatan Logam)” dan https://www.jejaringkimia.web.id/2017/10/jenis-ikatan-kimia.html . Diakses pada 22 Nopember 2018.

Setyawati. 2009. “Kimia Mengkaji Fenmena Alam”. Jakarta. Pusat Perbukuan.

Susianto, Nirwan. 2018. Dengan artikel “Ikatan Kimia” dan https://www.studiobelajar.com/ikatan-kimia/ . Diakses pada 22 Nopember 2018

Ahmad, Dadan. 2018. Dengan artikel “3 Jenis Ikatan Kimia (Ikatan Ion, Ikatan Kovalen dan Ikatan Logam)” dan https://www.sridianti.com/3-jenis-ikatan-kimia-ikatan-ion-ikatan-kovalen-dan-ikatan-logam.html . Diakses pada 22 Nopember 2018.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.