H
Oleh: Silvia Jihan
(@J13-Silvia)
Menurut
Fitriyanto (2014) Keterbatasan bahan bakar fosil sebagai salah satu sumber
energi yang tidak dapat diperbarui di Indonesia menjadikan wacana untuk
menciptakan sumber energi alternatif dari bahan baku lain yang jumlahnya masih
melimpah dan dapat diperbarui. Salah satu sumber energi alternatif tersebut
adalah bahan bakar nabati. Biofuel atau bahan bakar nabati sering disebut
energi hijau karena asal-usul dan emisinya bersifat ramah lingkungan dan tidak
menyebabkan peningkatan pemanasan global secara signifikan. Penelitian ini
bertujuan untuk mempelajari pembuatan biofuel melalui proses hydrocracking
minyak kelapa sawit dengan katalis Ni-Mg/γAl2O3 , mempelajari pengaruh
komposisi katalis, waktu, dan suhu terhadap yield biofuel serta mempelajari
kondisi operasi terbaik pembuatan biofuel. Penelitian dilakukan dalam tiga
tahap yaitu sintesis katalis, karakterisasi katalis, dan proses hydrocracking.
Penentuan katalis terbaik melalui proses hydrocracking pada suhu 330oC waktu 60
menit untuk % loading Ni 1%, 5%, 10%, 15%, dan 20% diperoleh katalis
Ni-Mg/γ-Al2O3 15% yang menghasilkan yield gasoline tertinggu yaitu 44,819%.
Katalis terbaik dikarakterisasi dengan Atomic Absorption Spectroscopy (AAS) dan
titrimetri menghasilkan rasio Ni/Mg sebesar 13,5/4,71. Luas permukaan katalis
terbaik berdasarkan analisis Brunaur Emmet Teller (BET) yaitu 77.746 m2 /g.
Katalis Ni-Mg/γ-Al2O3 15% yang menghasilkan yield gasoline tertinggi digunakan
untuk proses hydrocracking dengan variasi waktu dan temperatur. Hasil yang
diperoleh untuk katalis Ni-Mg/γ-Al2O3 15% yield terbaik fraksi gasoline 46,333%
pada suhu 360oC waktu 120 menit, yield terbaik kerosene 39,177% pada suhu 300oC
waktu 120 menit, dan yield terbaik solar 63,213% pada suhu 300oC waktu 30
menit.
Indonesia
dengan wilayahnya yang sangat subur menjadi salah satu negara penghasil kelapa
sawit terbesar di dunia. Kondisi ini memungkinkan Indonesia untuk dapat
mengasilkan sumber energi alternatif yang berasal dari sawit. Proses
esterifikasi dan transesterifikasi minyak kelapa sawit ternyata mampu
menghasilkan bahan bakar minyak. Bahan bakar dari minyak sawit lebih ramah lingkungan
karena bebas nitrogen dan sulfur. Selain itu kandungan asam oleat yang mencapai
55 % dalam minyak sawit cukup dijadikan bahan pertimbangan untuk menggunakan
minyak sawit sebagai bahan baku pembuatan bahan bakar nabati (Nugroho, 2014).
Kandungan minyak yang masih terdapat pada limbah cair kelapa sawit juga
memungkinkan limbah kelapa sawit untuk dapat diolah lebih lanjut sehingga
dihasilkan bahan bakar minyak. Bahan bakar yang terbuat dari minyak nabati atau
lemak hewan biasa dikenal dengan metil ester. Campuran mono-alkyl ester dari
rantai panjang asam lemak sebagai penyusun metil ester memiliki sifat kimia dan
fisika yang sama dengan minyak bumi. Hal ini yang menjadikan metil ester dapat
dijadikan bahan bakar alternatif pengganti minyak bumi. Kandungan sulfur yang
sangat sedikit pada metil ester mengakibatkan bahan bakar alternatif ini
termasuk dalam bahan bakar ramah lingkungan (Arita dkk, 2008). Reaksi
esterifikasi untuk menghasilkan metil ester dilakukan dengan mereaksikan
trigliserida dengan metanol. Senyawa ester dihasilkan melalui reaksi
transesterifikasi dengan bantuan katalis. Reaksi ini berlangsung lambat,
berkisar 4-8 jam menggunakan banyak katalis dan alkohol (Satriadi, 2014). Guna
menghindari suhu yang tinggi dan lamanya waktu reaksi, maka pembuatan metil
ester memanfaatkan gelombang ultrasonik. Istilah cracking atau perengkahan
dipakai untuk menjelaskan terjadinya pemotongan senyawa hidrokarbon menjadi
lebih pendek dengan cara memotong ikatan antar karbon dalam senyawa tersebut.
Cracking dapat terjadi melalui mekanisme terbentuknya ion karbonium sebagai
radikal bebas pada suhu yang relatif tinggi, namun reaksi cracking dapat
dipercepat oleh kekuatan asam yang ditunjukkan oleh kemampuan transfer proton
(Nasikin dkk, 2010).
Untuk dapat menghasilkan biofuel (bioetanol
dan biogas) dari limbah rumah tangga dibutuhkan bantuan mikroorganisme dalam
mendegradasi kandungan gula yang ada pada sampah organik menjadi bioetanol dan
anaerobik bakteri guna menghasilkan gas biogas. Mikroorganisme yang dibutuhkan
untuk menghasilkan bioetanol adalah bakteri penghasil enzim glukoamilase. Enzim
glukoamilase merupakan enzim yang dapat memecah polisakarida (pati, glikogen,
dan lainlain) pada ikatan α-1,4 dan α-1,6 dan menghasilkan glukosa (Darwis dan
Sukara, 1990). Penggunaan mikroba sebagai penghasil enzim memiliki beberapa
keuntungan, yaitu diantaranya biaya produksi relatif murah, dapat diproduksi
dalam waktu singkat sesuai permintaan, mempunyai kecepatan tumbuh serta mudah
dikontrol (Fogarty and Westhoff, 1988).
Daftar
Pustaka:
Nugroho,Anindita Pramesti
Putri.dan D.Fitriyanto,dkk.2014.Pembuatan Biofuel dari Minyak Kelapa Sawit melalui Proses Hydrocracking dengan Katalis
Ni-Mg/γ Al2O3,Vol 3,No 2,2015.Pp 117-118. Dalam:
https://media.neliti.com/media/publications/161894-ID-pembuatan-biofuel-dari-minyak-kelapa-saw.pdf
(Diunduh 18 Desember 2018)Latipah,Nurlia.dan Agus Sundaryono,dkk.2015.PRODUKSI
BIOFUEL DARI LIMBAH CPO DENGAN KATALIS BERBASIS TITANIUM OKSIDA DAN IMPLEMENTASINYA
PADA PEMBELAJARAN KIMIA,Vol 3 No 2.Pp 19-20. Dalam:
https://ejournal.unib.ac.id/index.php/pendipa/article/download/3014/1490
(Diunduh 18 Desember 2018)
Zain,E.R,R.W.Ashadi,dkk.2011. KONVERSI LIMBAH RUMAH TANGGA MENJADI BIOFUEL
SECARA SIMULTAN MELALUI REKAYASA REDUKSI UKURAN BAHAN DAN KOMBINASI ENZIM,Vol 2
No 2,Pp 110-111.Dalam:
http://ojs.unida.ac.id/index.php/jp/article/view/574/pdf
((Diunduh 18 Desember 2018)
Iqbal,Muhammad,dan Victor Purnomo,dkk.2014.REKAYASA
KATALIS Ni/Zn-HZSM-5 Untuk Memproduksi Biofuel dan Minyak Bintaro,Vol 3 No
2(2014).B 153.Dalam
http://ejurnal.its.ac.id/index.php/teknik/article/view/6466/1791
(Diunduh 18 Desember 2018)
Tambun,Rondang,Gusti,dkk.2016. Pembuatan
Biofuel dari Palm Stearin dengan Proses Perengkahan Katalitik menggunakan
Katalis ZSM-5. Vol. 11, No. 1(2016). Hlm.
46 – 52.Dalam
http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/RKL/article/download/4902/4490
(Diunduh 18 Desember 2018)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.