Oleh : Erlangga Maulana Sakhi (@K02-Erlangga)
Menurut Biantoro, dkk (2017), bahwa hingga saat ini energi memiliki peranan sangat penting dalam kehidupan peradaban manusia. Salah satu persoalan yang muncul dalam penggunaan energi adalah masih banyaknya penggunaan energi fosil, padahal energi ini sangat terbatas di muka bumi. Oleh karena itu perlunya efisiensi penggunaan energi di seluruh lini bidang kehidupan, termasuk pada lembaga pemerintah, swasta maupun masyarakat.
Suatu sistem tenaga listrik dapat dikatakan handal jika memiliki kontinuitas pelayanan yang tinggi. Untuk mencapai hal ini maka dibutuhkan pengaturan operasional untuk mengoptimalkan daya yang terpasang untuk mensuplai beban agar tidak terjadi over load atau over supply pada sistem.Untuk menghemat energi listrik dapat menekan biaya produksi dan mencapai kontinuitas sistem produksi penelitian dilakukan pada suplai energi listrik dan manajemen suplai listrik. (Mieftah dkk, 2018).
Kebutuhan energi didunia sangatlah besar. Di Indonesia kebutuhan energi setara 900 barrel minyak. Indonesia juga menghadapi masalah pada suplai energi, ditandai dengan meningkatnya minyak import. Program Pemerintah untuk mengganti bahan bakar minyak menjadi bahan bakar gas untuk mempertahankan rumah tangga dari ketergantungan terhadap barang import, bagaimanapun Indonesia dan Negara lainnya didunia masih mengalami masalah ketersediaan sumber energi minyak. (Aristianto, 2009).
Menurut Lestari,dkk (2018), bahwa Indonesia masih mengandalkan energi tak terbarukan sebagai sumber energi utamanya. Ini menyebabkan persediaan cadangan energi tak terbarukan, seperti minyak dan batu bara semakin menipis. Di sisi lain, konsumsi energi di Indonesia juga mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pertumbuhan penduduk menjadi faktor yang mempengaruhi tingkat konsumsi energi, termasuk di Indonesia. Kebutuhan energi nasional masih di dominasi oleh sektor industri golongan industri intensif energi, yaitu industri manufaktur yang bergerak di sektor makanan dan minuman, kertas dan pulp, pupuk kimia dan karet, semen dan bukan logam, serta logam dasar besi dan baja. Oleh karena itu, diperlukannya upaya untuk mendorong penggunaan energi secara efektif dan efisien dan diiringi pengembangan energi alternatif yang bersifat terbarukan. Manajemen energi merupakan kegiatan terpadu untuk mengendalikan konsumsi energi agar tercapai pemanfaatan energi yang efektif dan efisien untuk menghasilkan keluaran yang maksimal melalui tindakan teknis secara terstruktur dan ekonomis untuk meminimalisasi pemanfaatan energi termasuk energi untuk proses produksi dan meminimalisasi konsumsi bahan baku dan pendukung.
Keterbatasan cadangan minyak bumi merupakan salah satu pertimbangan untuk mencari energi atau alat yang baru yang dapat mengolah minyak se maksimal mungkin. Kendala yang ditimbulkan oleh energi minyak, yaitu mengakibatkan proses ekologi yang tidak menguntungkan menyebabkan perlu dikembangkannya pemanfaatan energi yang lain.
Fuel cell merupakan salah satu jalan keluar dari berbagai-bagai kendala yang sudah ada, yaitu pengolahan energi dengan cara listrik-kimiawi, dengan menggunakan hidrogen sebagai bahan bakar dan oksigen pembakarnya. Percobaan dan penelitian yang telah dilakukan sejak pertengahan abad 20, telah memberikan cukup banyak masukan yang positif, sehingga dapat dinyatakan bahwa fuel cell akan memberikan harapan untuk abad yang baru ini.(Suhada, 2001).
Dari data diatas bisa kita lihat bahwa keterbatasan energi yang tersedia dimuka bumi semakin menipis dan menuju kelangkaan. Para ahli mengusahakan untuk mengembangkan energi baru yang ramah lingkungan. Belum lagi kegiatan industri yang mengandalkan energi alam yang semakin langka terutama minyak. Disini efisiensi menjadi hal yang sangat penting dalam meningkatkan produksi namun dengan mengurangi konsumsi bahan bakar. Banyak energi baru yang dapat digunakan dan lebih efisien dalam kegiatan perindustrian. Efisiensi energi tidak hanya berlaku pada industri besar, dalam kegiatan sehari hari juga kita bisa menghemat energi. Jadi ayo kita menghemat energi agar generasi yang akan datang masih bisa merasakannya.
Daftar Pustaka
- Aristianto. 2009. Energy Efficiency in Glass Industry : Problems and Solutions. Jurnal Riset Industri. Vol. III No.1, April 2009. Pp 47-55. Dalam http://ejournal.kemenperin.go.id/jri/article/download/40/38 (Diakses 18 December 2018).
- Biantoro, Agung Wahyudi., D.S, Permana. 2017. Analisis Audit Energi Untuk Pencapaian Efisiensi Energi Di Gedung Ab, Kabupaten Tangerang, Banten. Jurnal Teknik Mesin (JTM): Vol. 06, Edisi Spesial 2017. Pp 85-93. Dalam https://media.neliti.com/media/publications/176994-ID-analisis-audit-energi-untuk-pencapaian-e.pdf (Diakses 18 December 2018).
- Lestari, R. M., Baihaqi, I., Persada, S. F. 2018. Praktik Manajemen Energi pada Industri Manufaktur. JURNAL TEKNIK ITS Vol. 7, No. 1.(2018). Pp 2337-3539. Dalam http://ejurnal.its.ac.id/index.php/teknik/article/viewFile/28716/4920 (Diakses 18 December 2018).
- Mieftah, Mochammad. 2018. Kajian Efisiensi Energi Dengan Pengaturan Suplai Energi Listrik. Jurnal ELTEK, Vol.. Nomor 01, April 2018 ISSN 1693-4024. Pp 1-12. Dalam https://www.researchgate.net/publication/327052374_Kajian_Efisiensi_Energi_dengan_Pengaturan_Suplai_Energi_Listrik/download (Diakses 18 December 2018).
- Suhada, Hendrata. 2001. Fuel Cell Sebagai Penghasil Energi Abad 21. JURNAL TEKNIK MESIN Vol. 3, No. 2, Oktober 2001. Pp 92-100. Dalam http://jurnalmesin.petra.ac.id/index.php/mes/article/download/15946/15938 (Diakses 18 December 2018).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.