Laman

Senin, 01 Oktober 2018

Pencemaran oleh Limbah Industri Kimia

Oleh : Arnando (@J14-Arnando)
Abstrak
Banyaknya pabrik dan industri rumah tangga tentunya menimbulkan dampak positif dan negatif di kalangan masyarakat sekitar.
Dampak positif dari banyaknya industri ini, tentunya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan akan mengurangi angka pengangguran di Indonesia, yang selama ini juga menjadi masalah besar bagi Indonesia. Menurut Undang-Undang Nomor 23/1997 yang dimaksud dengan pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan / atau komponen lain ke lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga kulitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi lagi dalam menunjang pembangunan berkelanjutan.

Kata Kunci: 
Industri, Pencemaran Lingkungan, Limbah

Latar belakang:
Indonesia adalah negara yang sangat kaya akan sumber daya alam dan negara yang padat penduduk. Indonesia juga memiliki berbagai macam pabrik dan industri rumah tangga, baik kelas atas maupun kelas menengah kebawah. Tentunya semakin banyak pabrik, semakin banyak pula sampah / limbah yang dihasilkan, sehingga indonesia kualahan menangani masalah ini. Banyaknya pabrik dan industri rumah tangga tentunya menimbulkan dampak positif dan negatif di kalangan masyarakat sekitar. Dampak positif dari banyaknya industri ini, tentunya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan akan mengurangi angka pengangguran di Indonesia, yang selama ini juga menjadi masalah besar bagi Indonesia. Indonesia juga harus memperhatikan dan memikirkan dampak negatif dari banyaknya industri ini, yang akan merugikan masyarakat dan lingkungan  yaitu akan terjadi pencemaran, baik pencemaran air, tanah dan udara. Seiring berjalannya waktu, sampah / limbah ini akan bertambah dan semakin banyak. Tentunya hal ini menjadi masalah yang sangat besar bagi negara Indonesia, jika semua ini tidak dapat diolah secara benar. Limbah yang dihasilkan oleh pabrik dan industri rumah tangga ini haris benar-benar steril sebelum dialirkan ke sungai. Jika limbah yang dialirkan ke sungai masih belum steril, maka limbah itu akan dapat merusak ekosistem sungai, dan tentunya akan merigikan kita semua. Sumur-sumur warga sekitar jaga akan tercemar, jika masalah limbah ini tidak dapat ditanggulangi dengan benar.

Maksud dan tujuan:
  1. Sebagai bahan kajian para mahasiswa mengenai dampak pencemaran terhadap lingkungan akibat limbah industri.
  2. Sebagai cara untuk mencari berbagai cara untuk menanggulangi dampak pencemaran yang sedang dikaji

Ruang Lingkup:

Paper ini membahas tentang pencemaran lingkungan akibat limbah industri, mulai dari gambaran pencemaran lingkungan, dampak limbah industri, cara pengelolaan limbah industri, cara meminimalisir limbah industri, dan cara pengolahan limbah industri.


Pencemaran Lingkungan

Menurut Undang-Undang Nomor 23/1997 yang dimaksud dengan pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan / atau komponen lain ke lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga kulitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi lagi dalam menunjang pembangunan berkelanjutan. Definisi yang panjang ini dapat disederhanakan dengan melihat adanya tiga unsur dalam masalah pencemaran, yaitu : sumber perubahan akibat manusia atau proses alam, bentuk perubahannya adalah berubahnya konsentrasi suatu bahan dalam lingkungan dan merosotnya fungsi lingkungan untuk menunjang kehidupan. Merosotnya kualitas lingkungan juga tidak akan menjadi perhatian besar jika tidak terikat denga kebutuhan hidup manusia sendiri, sehingga bahasan tentang pencemaran dan konsep penanggulangannya lebih mengarah kepada upaya mengenai bentuk kegiatan manusia yang menjadi sumber pencemaran.


Dampak Limbah Industri

Pencemaran limbah industri dibedakan berdasarkan industri yang dikerjakan. Macam-macam industri yang dihasilkan, antara lain: industri pangan, industri kimia & bahan bangunan, industri sandang kulit & aneka, dan industri logan & elektronika. Limbah industri yang dihasilkan pun berbeda-beda dan efek samping / dampak yang dihasilkan pun berbeda-beda.

Limbah Industri Pangan
Sektor industri/usaha kecil pangan yang mencemari lingkungan antara lain: tahu, tempe, tapioka, dan pengolahan ikan (industri hasil laut). Limbah usaha kecil pangan dapat menimbulkan masalah dalam penanganannya karena mengandung sejumlah besar karbohidrat, protein, lemak, garam-garam, mineral, dan sisa-sisa bahan kimia yang digunakan dalam pengolahan dan pembersihan. Sebagai contohnya limbah industri tahu, tempe, tapioka, dan pengolahan ikan (industri hasil laut), serta industri pangan lainnya, dapat menimbulkan bau yang menyengat dan polusi berat pada air bila pembuangannya tidak diberi perlakuan yang tepat.

Air buangan (efluen) atau limbah buangan dari pengolahan pangan dengan Biological Oxygen Demand (BOD) tinggi dan mengandung polutan seperti tanah, larutan alkohol, panas dan insektisida. Apabila efluen dibuang langsung ke suatu perairan akibatnya mengganggu seluruh keseimbangan ekologik dan bahkan dapat menyebabkan kematian ikan dan biota perairan lainnya.

Limbah Industri Kimia dan Bahan Bangunan
Industri kimia seperti alkohol dalam proses pembuatannya membutuhkan air sangat besar, mengakibatkan pula besrnya limah cair yang dikeluarkan lingkungan sekitarnya. Air limbah bersifat mencemari karena didalmnya mengandung mikroorganisme, senyawa organik dan senyawa anorganik baik terlarut maupun tersuspensi serta senyawa tambahan yang terbentuk selama proses fermentasi berlangsung. Industri ini mempunyai limbah cair selain dari proses produksinya juga, air sisa pencucian peralatan, limbah padat berupa onggokan hasil perasan, endapan, Ca SO4, gas berupa uap alkohol. Kategori limbah industri ini adalah limbah bahan beracun berbahaya (B3) yang mencemari air dan udara.

Limbah Industri Sandang Kulit & Aneka
Sektor sandang dan kulit seperti pncucian bati, batik printing, penyamakan kulit dapat menyebabkan pencemaran karena dalam proses pencucian memerlukan air sebagai mediunnya dalam jumlah yang besar. Proses ini menimbulkan air buangan (bekas proses) yang besar pula, dimana air buangan mengandung sisa-sisa warna, BOD tinggi, kadar minyak tinggi, dan beracun (mengandung limbah B3 yang tinggi).

Limbah Industri Logam & Elektronika
Bahan buangan yang dihasilkan dari industri besi baja seperti mesin bubut, cor logam, dapat menimbulkan pencemaran lingkungan. Sebagian besar bahan pencemaranya berupa debu, asap, dan gas yang mengotori uda diskitarnya. Selain pencemaran udara oleh bahan buangan, kebisingan mesin yang ditimbulkan dalam industri baja (logam), akan menggangu ketenangan alam sekitarnya. Kebisingan mengganggu pendengaran, penyempitan pembuluh darah, ketegangan otot, menurunya kewaspadaan, konsentrasi pemikiran dan efesiensi kerja. Kadar bahan pencemar yang tinggi dan tingkat kebisingan yag berlebihan dapt menggangu kesehatan manusia baik yang bekerja dalam pabrik, maupun masyarakat sekitar. Walaupun industri baja dan logan tidak menggunakan larutan kimia, tetapi industri ini mencemari air karena buangannya dapat mengadung minyak pelumas, dan asam-asam yang berasal dari proses pickling untuk membersihkan bahan plat, sedangkan bahan buangan padat dapat dimanfaatkan kembali. Bahaya dari bahan-bahan pencemar yang mungkin dihasilkan dari proses-proses dalam industri besi-baja / logam terhadap kesehatan yaitu :
Debu, dapat menyebabkan iritasi, dan sesak nafas.
Karbon Monoksida (CO), dapt menyebabkan gangguan serius, yang diawali dengan nafas pendek dan sakit kepala berat, pusing-pusing, pikitan kacau, dan melemahkan pengelihatan dan pendengaran. Bila keracunan berat, dapat mengakibatkan pingsan yang bisa diikuti dengan kematian.

Karbon Dioksida (CO2), dapat menyebabkan sesak nafas, kemudian sakit kepala, pusing-pusing, nafas pendek, otot lemah, mengantuk, dan telinganya berdenging.

Belerang Dioksida (SO2), pada konsentrasi 6-12 ppm dapat menyebabkan iritasi pada hidung dan tenggorokan, peradangan lensa mata (pada konsentrasi 20 ppm), pembengkakan paru-paru / celah suara.

Minyak Pelumas, buangan dapat menghambat proses oksidasi biologi dari sistem lingkungan, bila bahan pencemar dialirkan ke sungai, kolam atau sawah dan sebagainya.

Emisi, dapat mengganggu pernafasan, menghalangi pandangan, dan bila tercampu dengan gas CO2, SO2, maka akan memberikan pengaruh yang membahayakan seperti yang telah diuraikan di atas



Pembahasan

Mengelola Limbah Industri
Pengelolaan limbah adalah kegiatan terpadu yang meliputi kegiatan pengurangan (minimization), segregasi (segregation), penanganan (handling), pemanfaatan dan pengolahan limbah. Dengan demikian untuk mencapai hasil yang optimal, kegiatan-kegiatan yang melingkupi pengelolaan limbah perlu dilakukan dan bukan hanya mengandalkan kegiatan pengolahan limbah saja. Bila pengelolaan limbah hanya diarahkan pada kegiatan pengolahan limbah maka beban kegiatan di Instalasi Pengolahan Air Limbah akan sangat berat, membutuhkan lahan yang lebih luas, peralatan lebih banyak, teknologi dan biaya yang tinggi. Kegiatan pendahuluan pada pengelolaan limbah (pengurangan, segregasi dan penanganan limbah) akan sangat membantu mengurangi beban pengolahan limbah di IPAL.

Tren pengelolaan limbah di industri adalah menjalankan secara terintergrasi kegiatan pengurangan, segregasi dan handling limbah sehingga menekan biaya dan menghasilkan output limbah yang lebih sedikit serta minim tingkat pencemarnya. Integrasi dalam pengelolaan limbah tersebut kemudian dibuat menjadi berbagai konsep seperti: produksi bersih (cleaner production), atau minimasi limbah (waste minimization)

Secara prinsip, konsep produksi bersih dan minimasi limbah mengupayakan dihasilkannya jumlah limbah yang sedikit dan tingkat cemaran yang minimum. Namun, terdapat beberapa penekanan yang berbeda dari kedua konsep tersebut yaitu: produksi bersih memulai implementasi dari optimasi proses produksi, sedangkan minimasi limbah memulai implementasi dari upaya pengurangan dan pemanfaatan limbah yang dihasilkan.
Produksi Bersih menekankan pada tata cara produksi yang minim bahan pencemar, limbah, minim air dan energi. Bahan pencemar atau bahan berbahaya diminimalkan dengan pemilihan bahan baku yang baik, tingkat kemurnian yang tinggi, atau bersih. Selain itu diupayakan menggunakan peralatan yang hemat air dan hemat energi. Dengan kombinasi seperti itu maka limbah yang dihasilkan akan lebih sedikit dan tingkat cemarannya juga lebih rendah. Selanjutnya limbah tersebut diolah agar memenuhi baku mutu limbah yang ditetapkan.

Strategi produksi bersih yang telah diterapkan di berbagai negara menunjukkan hasil yang lebih efektif dalam mengatasi dampak lingkungan dan juga memberikan beberapa keuntungan, antara lain:

  1. Penggunaan sumberdaya alam menjadi lebih efektif dan efisien;
  2. Mengurangi atau mencegah terbentuknya bahan pencemar;
  3. Mencegah berpindahnya pencemaran dari satu media ke media yang lain;
  4. Mengurangi terjadinya risiko terhadap kesehatan manusia dan lingkungan;
  5. Mengurangi biaya penaatan hukum;
  6. Terhindar dari biaya pembersihan lingkungan (clean up);
  7. Produk yang dihasilkan dapat bersaing di pasar internasional;
  8. Pendekatan pengaturan yang bersifat fleksibel dan sukarela.


Kesimpulan 

Pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan / atau komponen lain ke lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga kulitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi lagi dalam menunjang pembangunan berkelanjutan. Pencemaran limbah industri, ini akan berpengaruh besar bagi lingkungan dan alam sekitar, sehingga kita wajib mengetahui bagaimana cara pengelolaan, meminimalisir, dan pengolahan limbah industri yang tepat tanpa banyak menimbulkan dampak negatif bagi kehidupan, supaya limbah hasil industri tidak mencemari lingkungan dan alam sekitar.

Daftar Pustaka

Bachri, Moch. 1995. Geologi Lingkungan. CV. Aksara, Malang. 112 hlm.
http://id.wikipedia.org/wiki/pencemaran_lingkungan. Diakses 20 September 2011.
http://petanitangguh.blogspot.com/2010/03/pengelolaan-limbah.html. Diakses 28 September 2018
http://petanitangguh.blogspot.com/2010/03/pengolahan-limbah.html. Diakses 28 September 2018
http://kakisewu.wordpress.com/2008/03/28/dampak-limbah-industri. Diakses 28 September 2018
Wikipedia. 2007. Pencemaran Lingkungan (On-line)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.