Laman

Sabtu, 01 September 2018

Teknologi Hijau : Merawat Masa Depan


Abstrak



Teknologi lebih bermakna sebagai penerapan pengetahuan untuk tujuan praktis. Sedangkan “teknologi hijau” adalah teknik untuk menghasilkan energi dan/atau produk yang tidak mencemari atau meracuni lingkungan hidup. Teknologi hijau masih terus dikembangkan hingga saat ini.

Untuk masa datang, “teknologi hijau” merupakan suatu bidang yang akan melahirkan banyak inovasi dan perubahan dalam kehidupan sehari-hari. Boleh dikatakan perkembangan teknologi hijau ini dapat disejajarkan dengan ledakan “teknologi informasi” selama dua dekade terakhir ini.

Teknologi hijau merupakan salah satu upaya untuk menjaga kelestarian atau keberlanjutan kehidupan di planet bumi ini. Kelestarian atau keberlanjutan (sustainabilitas) yang dapat diartikan sebagai perihal pemenuhan kebutuhan masyarakat secara berkelanjutan di masa depan tanpa merusak sumber daya alam, atau pemenuhan kebutuhan saat ini tanpa mengurangi kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri.




Isi


Menurut Siswanto (2010), sejak beberapa dekade terakhir isu-isu lingkungan hidup telah menjadi pengetahuan yang umum, diketahui oleh hampir seluruh lapisan masyarakat. Pemanasan global, kerusakan terumbu karang, pencemaran air dan udara, serta pengelolaan sampah merupakan beberapa kata yang bukan hanya dimengerti maknanya oleh masyarakat, tetapi juga dipahami bagaimana dampaknya terhadap isu-isu kehidupan mereka. Bagi sebagian orang informasi ini menjadi sedemikian kuat dan menjadi referensi dalam pengambilan keputusan, termasuk dalam keputusan membeli atau mengkonsumsi produk. Bagi sebagian lainnya, keputusan ini hanya sekedar informasi dan tidak dijadikan pertimbangan utama dalam 
membeli produk. 

Afandi (2013), perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi ternyata membawa dampak negatif terhadap prilaku manusia. Pembangunan yang dilakukan oleh manusia berdampak pada kerusakan lingkungan yang terjadi di bumi. Kerusakan lingkungan masih mengakibatkan kerugian pada kehidupan masyarakat, tidak hanya dari sisi ekonomi namun juga hingga merenggut jiwa manusia. Hal ini secara tidak langsung mengancam habitat manusia untuk hidup. Bencana alam yang terjadi di Indonesia sebagian besar diakibatkan oleh ulah manusia.

Menurut Masanet dan Llodra (2006) menyatakan bahwa dampak negatif dari kerusakan lingkungan akibat pembangunan yang semata-mata bertujuan untuk kepentingan ekonomi tanpa memperhatikan kelestarian fungsi dan kemampuan lingkungan pada akhirnya dirasakan oleh manusia.  

Teknologi yaitu semua hal yang diciptakan secara sengaja oleh manusia melalui akal serta pengetahuannya untuk memberikan kemudahan dalam kehidupan sehari-hari (Porter, 1992). Menurut Ofani (2015) teknologi sebagai alat yang digunakan oleh individu untuk membantu menyelesaikan tugas-tugas mereka. Kardono (2010) mengemukakan ramah lingkungan artinya tidak mengakibatkan kerusakan pada lingkungan sebagai tempat tinggal manusia. Maka dengan cara yang sederhana, teknologi ramah lingkungan yaitu teknologi yang diciptakan untuk mempermudah kehidupan manusia namun tidak mengakibatkan kerusakan atau memberikan dampak negatif pada lingkungan di sekelilingnya.

Adibroto (2002) menyebutkan bahwa hal dibawah ini merupakan upaya perubahan pendekatan teknologi agar menjadi teknologi ramah lingkungan dalam produksi barang dan jasa pada suatu kegiatan pembangunan sehingga menjadi: Teknologi berlimbah rendah dan nirlimbah, upaya pengurangan limbah dalam proses industri, pencegahan pencemaran industri. 

Menurut Adibroto (2002:122) salah satu pencapaian konsep pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan akan bergantung pada kemampuan untuk mengurangi dampak pada lingkungan akibat pemanfaatan sumberdaya melalui perubahan pendekatan teknologi. 

Studi tentang teknologi hijau yang masih terus dikembangkan dan merupakan kecenderungan teknologi di masa datang, antara lain mencakup bidang-bidang: Energi terbarukan (renewable energy); Bangunan hijau/ramah lingkungan (green building); Kimia hijau (green chemistry) dan Teknologi Nano Hijau (green nanotechnology).

1. Renewable Energy

Mengingat keterbatasan sumber energi berbahan baku fosil (minyak, gas dan batubara), maka energi menjadi masalah yang paling mendesak dalam bidang teknologi hijau, termasuk didalamnya pengembangan bahan bakar alternatif atau energi terbarukan yang efisien.

2. Green Building

Bangunan hijau (green building) juga mendapat perhatian penting di bidang teknologi hijau, segala sesuatu yang berkaitan dengan pembangunan rumah atau infrastruktur yang ramah lingkungan. Penerapannya mulai sejak pemilihan bahan bangunan hingga lokasi tempat bangunan akan didirikan diharapkan telah mempertimbangan kelestarian lingkungan hidup.

3. Green Chemistry

Hampir seluruh produk untuk keperluan sehari-hari adalah produk kimiawi. Oleh karena itu kimia hijau (green chemistry) mulai mendapat perhatian berbagai negara maju dalam hal penemuan, rancangan dan aplikasi produknya termasuk proses yang dijaga dari penggunaan bahan beracun atau zat yang berbahaya bagi kehidupan.

4. Green Nanotechnology

Yang paling terkini adalah studi tentang Green nanotechnology (teknologi nano hijau) yang melibatkan manipulasi bahan pada skala nanometer (satu miliar meter). Beberapa ilmuwan percaya bahwa penguasaan subjek ini di masa datang akan mengubah cara bagaimana segala sesuatu di dunia ini dibuat. “Green nanoteknologi” adalah penerapan kimia hijau tingkat lanjut dengan prinsip-prinsip rekayasa teknologi yang ramah lingkungan.

Daftar Pustaka
Anonimus. 2013. Teknologi Hijau, Teknologi Masa Depan. Dalam http://nextdaytechnology.blogspot.com/2010/06/teknologi-hijau-teknologi-masa-depan.html (diakses pada tanggal 1 September 2018)
Asriningpuri, Handajani dkk.2015. Teknologi Hijau Warisan Nenek Moyang di Tanah Parahyangan. Banten. Dalam http://journal.uii.ac.id/JSTL/article/view/3507 (diakses pada tanggal 1 September 2018)
Hidayat, Atep Afia, Kholil Muhammad. 2017. Kimia, Industri, dan Teknologi Hijau. Jakarta. Pantona Media
Nefilinda. Solusi untuk Pelestarian Air. Sumatera Barat. Dalam http://ejournal.stkip-pgri-sumbar.ac.id/index.php/spasial/article/view/1578 (diakses pada tanggal 01 September 2018)
Sani, Andry Aprilianto. 2017. Pengaruh Teknologi Ramah Lingkungan dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keunggulan Kompetitif dan Kinerja Perusahaan. Bali. Dalam  https://ojs.unud.ac.id/index.php/Manajemen/article/download/30139/19181(diakses pada tanggal 01 September 2018)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.