Laman

Sabtu, 11 Agustus 2018

INDUSTRI KIMIA

INDUSTRI KIMIA

@ProyekH03 oleh Awanda Erna D.A.

ABSTRAKIndustri kimia merujuk pada suatu industri yang terlibat dalam produksi zat kimia. Industri ini mencakup petrokimia, agrokimia, farmasi, polimer, cat, dan oleokimia. Industri ini menggunakan proses kimia, termasuk reaksi kimia untuk membentuk zat baru, pemisahan berdasarkan sifat seperti kelarutan atau muatan ion, distilasi, transformasi oleh panas, serta metode-metode lain.
Industri kimia terlibat dalam pemrosesan bahan mentah yang diperoleh melalui penambangan, pertanian, dan sumber-sumber lain, menjadi material, zat kimia, serta senyawa kimia yang dapat berupa produk akhir atau produk antara yang akan digunakan di industri lain.
 PENGERTIAN
Menurut Mc. Kibin (2005) industri kimia merupakan pengembangan, optimasi dan monitoring proses kimia dasar yang digunakan dalam industri untuk mengubah bahan baku dan prekursor menjadi produk komersial yang berguna bagi masyarakat.
 PENGELOMPOKAN INDUSTRI KIMIADalam buku "Kimia, Industri dan Teknologi Hijau" Hidayat (2017) menjelaskan.Industri kimia sendiri dikelompokan dalam beberapa sektor, The Essential Chemical Industry dan The University Of York, dalam situs web ECI (2013) menjelaskan, bahwa produk Industri Kimia meliputi 4 kelompok, diantaranya adalah: Kimia Dasar ( Petrokimia, Polimer, Bahan dasar Anorganiik,dsb); Kimia Khusus ( Cat, Pewarna, Tinta, Pelapis, dsb ); Kimia Konsumen ( deterjen, sabun, kosmetik dsb ); dan Kimia yang berkaitan dengan Ilmu Kehidupan ( Produk Farmasi, Vitamin, pestisida, dsb. >> INDUSTRI KIMIA DASARIndustri kimia dasar, yaitu industri yang bahan baku atau olahannya menggunakan bahan-bahan kimia. Adapun industri yang termasuk kelompok IKD adalah sebagai berikut:
1) Industri kimia organik, misalnya: industri bahan peledak dan industri bahan kimia tekstil.2) Industri kimia anorganik, misalnya: industri semen, industri asam sulfat, dan industri kaca.3) Industri agrokimia, misalnya: industri pupuk kimia dan industri pestisida.
4) Industri selulosa dan karet, misalnya: industri kertas, industri pulp, dan industri ban. >> BAHAN KIMIA KHUSUSMenurut Hidayat (2007), Industri kimia yang menghasilakn bahan kimia khusus terutama untuk perlindungan tanaman, cat dan tinta, pewarna (pewarna dan pigmen), termasuk di dalamnya bahan kimia yang digunakan oleh industry tekstil dan kertas. Bahan kimia khusus juga dipergunakan sebagai bahan gas industry, perekat, bahan kimia pembersih industri, pelapis, aditif, antioksidan, inhibitor, dan lain sebagainya.
 >> BAHAN KIMIA KONSUMENBahan kimia konsumen dapat dijual langsung kepada masyarakat, contohnya deterjen, sabun, perlengkapan mandi lain, kosmetik dan parfum. Dalam kurun waktu 20 tahun terakhir, telah berhasil dikembangkan jenis deterjen yang lebih efektif dan lebih ramah lingkungan.
 >> ILMU KEHIDUPANProduk industri kimia berkaitan dengan ilmu kehidupan atau biologi, antara lain produk farmasi, vitamin, produk kesehatan hewan dan pestisida. Produk atau bahan jenis ini biasanya dikembangkan dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi dengan pengawasan yang sangat ketat dari instansi terkait, seperti BPOM di Indonesia.
  Beberapa produknya ditampilkan pada tabel berikut :
Tipe produk
Contoh
Industri anorganik
Industri organik
produk keramik
silika, frit
aroma buatan
 >> ISU LINGKUNGAN
Kimia industri memainkan peran penting sebagai ilmu terapan di berbagai bidang yang berpengaruh terhadap berbagai aspek kehidupan manusia mulai dari stabilitas ekonomi, lingkungan dan politik.Dalam perkembangannya industri dan kimia menjadi satu kesatuan yang saling membutuhkan untuk setiap kegiatan yang bersifat ekonomi atau menghasilkan.Tetapi tidak semua industri kimia selalu baik dalam setiap kegiatannya. Banyak faktor yang membuat industri kimia tersebut atapun tidak bagi lingkungan dan sekitarnya :Banyak hal yang mebuat industri kimia itu memiliki dampak negatif.
  1. Keracunan yang akut, yakni keracunan akibat masuknya dosis tertentu kedalam tubuh melalui mulut, kulit, pernafasan dan akibatnya dapat dilihat dengan segera, misalnya keracunan H2S, Co dalan dosis tinggi. Dapat menimbulkan lemas dan kematian. Keracunan Fenal dapat menimbulkan sakit perut dan sebagainya.
  2. Keracunan kronis, sebagai akibat masuknya zat-zat toksis kedalam tubuh dalam dosis yang kecil tetapi terus menerus dan berakumulasi dalam tubuh, sehingga efeknya baru terasa dalam jangka panjang misalnya keracunan timbal, arsen, raksa, asbes dan sebagainya.
  3. Limbah yang sangat sulit di uraikan sehingga mengakibatkan banyak perusahaan yang tidak memikirkan amdal dari setiap kegiatan tersebut.
  4. Semakin tercemarnya udara atau lingkungan sekitar apabila kegiatan industri tersebut dilakukan di kawasan pemikuman penduduk.
          Semua ini jika terus biarkan akan merusak lingkungan dan membahayakan kesehatan kita sendiri. Sebagaimana juga terdapat pada undang-undang (uu) nomor 3 tahun 2014 tentang perindustrian pasal 1 ayat 3 yang berbunyi " Industri Hijau  adalah industri yang dalam proses produksinya mengutamakan upaya efisiensi dan efektifitas penggunaan sumber daya secara berkelanjutan sehingga mampu menyelaraskan pembangunan industri dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup serta dapat memberikan manfaat bagi masyarakat".  


DAFTAR PUSTAKA :https://id.wikipedia.org/wiki/Kategori:Klasifikasi_Industri

Hidayat, Alfia & Kholil, Muhammad. 2017. Kimia Industri dan Teknologi Hijau.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.