Laman

Sabtu, 17 Februari 2018

TEKNOLOGI PERTANIAN RAMAH LINGKUNGAN BERBASIS REUSE, REDUCE DAN RECYCLE (3R)

 Oleh : @F04_Donni
  
  ABSTRAK
Pengelolaan budidaya tanaman ramah lingkungan yang diwujudkan dalam penerapan konsep pengelolaan  yang  tepat  adalah  jalan  keluar  dalam  mewujudkan  usaha  tani  yang  ramah lingkungan. Usaha tani  berbasis reuse, reduce dan recycle  (3R)  adalah sebuah upaya untuk membuat  tanaman  tumbuh  sehat  sehingga  dapat meningkatkan  ketahananya  terhadap serangan OPT mulai tanam sampai dengan kegiatan pasca panen.   
Tujuan kegiatan introduksi teknologi pertanian  ramah adalah:
(1) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam melakukan usaha tani yang ramah lingkungan. (2) Meningkatkan produksi pertanian yang bebas pestisida kimia dan pupuk kimia. (3) Meningkatkan pengetahuan petani peternak  tentang produksi. Metode pelaksanaan kegiatan penerapan Ipteks bagi masyarakat ini meliputi pelatihan atau kursus mendaur ulang limbah ternak sapi menjadi trichokompos, demonstrasi penerapan 3R, melaksanakan percontohan dan pendampingan penerapan teknologi usaha tani ramah linkungan berbasis organik di lahan petani demonstrator, serta melaksanakan evaluasi pelaksanaan program di Kelompok Tani.

Kata kunci: Introduksi teknologi, pertanian ramah lingkungan, reuse, reduce, recycle.

PENDAHULUAN
Usaha  budidaya  tanaman ramah  lingkungan adalah usaha  budidaya  yang  dilakukan
dengan prinsip tidak merusak  lingkungan dan mencemari lingkungan terkait dengan aspek pemanfaatan sumber daya alam, pembuangan limbah dan keamanan lingkungan sekitarnya. Pengelolaan budidaya tanaman ramah lingkungan yang diwujudkan dalam penerapan konsep pengelolaan yang tepat adalah jalan keluar dalam mewujudkan usaha tani yang ramah lingkungan (Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura 2007).

Perkembangan ekonomi global dan regional menuntut petani khususnya petani pangan dan sayuran untuk melakukan usaha tani tidak hanya mendapatkan produksi tinggi tetapi juga harus mempertimbangkan kualitas produksi dan dukungan usaha taninya. Hal ini karena semakin besarnya keinginan konsumen akan produk sayuran yang bermutu dengan tingkat keamanan pangan yang tinggi serta meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang pelestarian lingkungan. Menurut Sumarno (2008), usaha tani  berbasis reuse, reduce dan recycle  (3R)  adalah sebuah upaya untuk membuat tanaman tumbuh sehat sehingga dapat meningkatkan ketahananya terhadap serangan OPT mulai tanam sampai dengan kegiatan pasca panen.

Teknologi Pertanian Ramah Lingkungan

Menurut Hidayat, dan Muhamad Kholil dalam Kimia Industri dan Teknologi Hijau (2017) Prinsip Utama Teknologi Hijau Meliputi 3 aspek, yaitu :
1.       Kenyamanan Sosial, Hakikat dalam pengembangan dan penerapan teknologi antara lain untuk menumbuhkan kenyamanan dalm kehidupan masyarakat.
2.       Ekonomis, penerapan teknologi hijau sedapat mungkin harus rendah biaya dengan nilai manfaat yang seoptimal mungkin.
3.       Ramah Lingkungan, Teknologi Hijau merupakan teknologi bersih dengan lingkungan.
 Pada dasarnya Teknologi Pertanian Ramah Lingkungan ini maengacu pada hukum pengembalian    (Low of return) yang berarti suatu system berusaha untuk mengembalikan semua jenis bahan yang ramah lingkungan kedalam tanah, baik dalam bentuk limbah pertanaman maupun ternak yang selanjutnya bertujuan memberi makanan pada tanaman. Sehingga Teknologi Pertanian Ramah Lingkungan ini merupakan satu-satunya solusi terbaik di dalam meningkatkan produksi pertanian, karena teknologi ini sangatlah akrab dengan lingkungan dan ketersediaan bahannya juga banyak di alam. Cara kerja teknologi ini mengarah pada pelestarian mikroorganisme yang menguntungkan yang dapat menyediakan makanan untuk tanaman dan sebagai pengurai tanah sehingga dapat menjaga kesuburan serta tekstur tanah.  
Berbagai Teknologi Pertanian Ramah Lingkungan yang di terapkan mudah-mudahan dapat diikuti oleh petani sehingga dengan ke efisiensianya petani dapat melakukan dan mengembangkan teknologi ini. Teknologi-teknologi tersebut diantaranya sebagai berikut :
1.       Pembuatan dan Pengembangan Moretan (Mikroorganisme rekan petani)
2.       Pembuatan dan Penggunaan Pupuk Ramah Lingkungan
3.       Penggunaan dan Pengembangan Racun Nabati
4.       Pelestarian dan Pemeliharaan Musuh Alami ( MA )
5.       Pengenalan dan Pengembangan Bakteri Antagonis
Kriteria pertanian ramah lingkungan adalah

1.       Terpeliharanya keanekaragaman hayati dan keseimbangan ekologis biota pada permukaan dan lapisan olah tanah,
2.       Terpeliharanya kualitas sumber daya pertanian dari segi fisik, hidrologis, kimiawi, dan biologi mikrobial,
3.       Bebas cemaran residu kimia, limbah organik, dan anorganik yang berbahaya atau mengganggu proses hidup tanaman,
4.       Terlestarikannya keanekaragaman genetik tanaman budi daya,
5.       Tidak terjadi akumulasi senyawa beracun dan logam berat yang membahayakan atau melebihi batas ambang aman,
6.       Terdapat keseimbangan ekologis antara hama penyakit dengan musuh-musuh alami,
7.       Produktivitas lahan stabil dan berkelanjutan, dan
8.       Produksi hasil panen bermutu tinggi dan aman sebagai pangan atau pakan.

 

Manfaat Teknologi Ramah Lingkungan


Teknologi yang ramah lingkungan ini tentunya memberikan sejumlah manfaat yang begitu besar bagi kehidupan. Adapun beberapa manfaat sekaligus keuntungan dari teknologi ramah lingkungan ini diantaranya:
  1. Meminimalkan jumlah limbah agar jumlahnya tidak berlebihan. Dengan begitu bisa mencegah terjadinya pencemaran lingkungan.
  2. Teknologi yang ramah lingkungan sendiri merupakan benar-benar efektif dan efisien untuk penggunaan sumber daya alam. Dengan begitu, lingkungan pun dapat tetap terjaga baik.
  3. Meminimalisir resiko terhadap penurunan kondisi pada kesehatan makhluk hidup, khususnya manusia.
  4. Bisa menekan anggaran atau biaya produksi menjadi lebih hemat. Menggunakan sumber daya alam agar menjadi sebuah teknologi tentunya bisa menghemat biaya, contohnya saja pembangkit listrik tenaga surya memanfaatkan energi suara atau matahari untuk menghasilkan energi listrik tanpa menggunakan anggaran atau biaya sepeserpun. Jadi, teknologi ini lebih ditekankan pada pemanfaatan sumber daya yang telah ada yang sifatnya bisa diperbarui.


Daftar Pustaka

·         Sunarti, Heri Junedi dan Endriani, Jurnal Pengabdian pada Masyarakat No. 55 Tahun 2013, ISNN : 1410-0770
·         Hidayat, dan Muhamad Kholil dalam Kimia Industri dan Teknologi Hijau (2017), Jakarta, Pantona Media
·         Hasanudin, Menuju Pertanian Sehat dan Mandiri Dengan Pertanian yang Ramah Lingkungan, 03 Feb 2013.
·         Sumarno, 2008. Konsep Usahatani Lestari dan Ramah Lingkungan. Makalah Seminar Hasil- Hasil Penelitian Kacang-Kacangan dan Umbi-Umbian. Balitkabi Malang, 8-9 Maret 2008.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.