Laman

Sabtu, 17 Februari 2018

PERAN GENERASI MILENIAL TERHADAP TEKNOLOGI HIJAU



ABSTRAK :
Waktu terus berjalan dan era terus berubah. Industri sekarang ini menghadapi era baru di mana generasi millennial pasti akan mengambil peran dan tanggung jawab dari generasi sebelumnya.

KATA KUNCI : Teknologi transisi, Teknologi berwawasan, Masa depan industri 

ISI :
Felicia Solihin, yang merupakan Manajer Sumber Daya Manusia Femina Group, mengatakan bahwa ada beberapa alasan mengapa generasi millennial peduli. Pertama, generasi millennial, yang lahir antara tahun 1980 sampai tahun 2000, menempati piramida penduduk dengan jumlah yang besar dan sudah masuk perusahaan. Oleh karena itu, generasi millennial sangat penting untuk masa depan bisnis.
Alasan lain adalah afinitas mereka dengan dunia digital. The millennial telah tumbuh dengan broadband, smartphone, berbagai gadget, dan media sosial yang memberikan informasi instan. “Selain itu, perilaku mereka diwarnai oleh pengalaman mereka dari krisis ekonomi global,” kata Felicia selama Industry Gathering: Unlocking Talent Development yang digelar pada Kamis, 22 Desember, 2016, di BINUS FX Kampus, Senayan, Jakarta.
Menurut Felicia, ada beberapa perbedaan utama antara generasi millennial dan generasi sebelumnya, terutama dalam nilai-nilai inti dan sikap dalam pekerjaan serta kehidupan. Dibandingkan dengan generasi sebelumnya, nilai-nilai generasi millennial menitik beratkan kepada pada jaminan, kesederhanaan, efisiensi, dan kemanusiaan. Mereka juga ingin mengintegrasikan waktu kerja dan waktu luang mereka.
Industri ini harus terbuka untuk perbedaan ini dan tidak bisa berlama-lama di budaya lama selamanya karena perubahan yang tak terelakkan. “Kita sekarang di era baru bakat (new era of talent). Pada tahun 2020, 50% dari tenaga kerja adalah generasi millennial”, tambahnya.
Sebagai tambahan, Felicia juga mengatakan bahwa untuk dapat memberikan kontribusi dan memasuki industri, terutama media seperti Femina, generasi millennial harus memiliki “delapan poin penting untuk menjadi besar”. Delapan poin tersebut adalah gairah, kerja keras, fokus, mendorong/dukungan, ide-ide, kemauan untuk meningkatkan, kesediaan untuk melayani, dan ketekunan.
Dari hasil diskusi terdapat beberapa hal yang diinginkan generasi Y tentang lingkungan kerja. Beberapa hal ini diharapkan dapat ditindaklanjuti oleh pelaku industri, yaitu:
1.    Lingkungan kerja yang dinamis
2.    Jaminan dan keamanan
3.    Kecepatan
4.    Fleksibel dalam hal posisi kerja dan waktu
5.    Dinamis dalam tuntutan dan mobilitas yang tinggi
Perubahan dalam lingkungan dan kultur kerja yang dituntut oleh generasi Y tentu mengakibatkan pelaku industri turut menuntut loyalitas generasi “millenial” dalam pekerjaan. Dalam forum terdapat berbagai pandangan bagaimana bentuk loyalitas yang harus diberikan terhadap perusahaan. Salah satu bentuk loyalitas  generasi Y pada perusahaan yaitu dengan menunjukkan inovasi dan karya nyata pada perusahaan. Bentuk loyalitas menurut salah satu peserta lain adalah pemberian produktivitas kerja yang lebih besar dalam berkontribusi pada perusahaan. Seluruh peserta diskusi menyetujui bahwa loyalitas bisa diberikan dalam berbagai bentuk tanpa mengganggu fleksibilitas waktu kerja.



DAFTAR PUSTAKA :




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.