Laman

Senin, 29 Januari 2018

Pentingnya Penggunaan Plastik Biodegradable Bagi Lingkungan

 Oleh : Fitri Nurul Karimah (@G15-Fitri)
















Abstrak

Dengan meningkatnya kebutuhan plastik hingga mengalami kenaikan rata-rata 200 ton per tahun. Tahun 2002, tercatat 1,9 juta ton, di tahun 2003 naik menjadi 2,1 juta ton, selanjutnya tahun 2004 naik lagi menjadi 2,3 juta ton per tahun. Di tahun 2010, 2,4 juta ton, dan pada tahun 2011, sudah meningkat menjadi 2,6 juta ton. Mengakibatkan pula kenaikan jumlah sampah plastik di Indonesia. Dikarenakan sifat plastik yang sulit terdegradasi oleh lingkungan, maka terjadilah pencemaran lingkungan. Penggunaan plastik biodegradable yang bersifat ramah lingkungan sangat penting, agar terjaganya lingkungan hijau. Dengan demikian dapat tercipta suasana yang nyaman di lingkungan tempat tinggal.


Kata kunci: plastik, plastik biodegradable, pencemaran lingkungan



Isi

Pada kehidupan sehari-hari semua barang yang digunakan tidak luput dari bahan polimer maupun plastik. Jika barang-barang sudah mulai lusuh atau rusak maka barang tersebut akan di daur kembali atau pun langkah instan dengan cara membuangnya. Namun bahan-bahan yang terbuat dari plastik sangat sulit terdegradasi oleh lingkungan jika barang tersebut dibuang. Sedangkan di era modern ini banyak barang-barang yang berbahan dasar plastik. Bahan tersebut biasanya hanya digunakan untuk satu kali pemakaian. Sehingga setelah benda tersebut dibuang, terjadilah penumpukan sampah dimana-mana. Hal ini yang menjadi salah satu penyebab tercemarnya lingkungan.


Menurut Surono (2013) di Indonesia, kebutuhan plastik terus meningkat hingga mengalami kenaikan rata-rata 200 ton per tahun. Tahun 2002, tercatat 1,9 juta ton, di tahun 2003 naik menjadi 2,1 juta ton, selanjutnya tahun 2004 naik lagi menjadi 2,3 juta ton per tahun. Di tahun 2010, 2,4 juta ton, dan pada tahun 2011, sudah meningkat menjadi 2,6 juta ton. Akibat dari peningkatan penggunaan plastik ini adalah bertambah pula sampah plastik.

Plastik termasuk kedalam polimer. Menurut Hidayat dan Kholil (2017), terdapat 6 jenis polimer  yang paling banyak digunakan (meliputi 98%dari seluruh polimer dan plastik yang dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari), yaitu polyethylene, polypropylene, polyvinyl chloride, polyethylene terephthalate, polystyrene dan polycarbonate. Setiap jenis polimer memiliki sifat degradasi dan ketahanan panas, cahaya, dan kimia yang berlainan. Maka dari itu untuk mengurangi pencemaran lingkungan, disarankan penggunaan plastik biodegradable.

Plastik biodegradable adalah polimer plastik yang tersusun atas monomer organik yang terdapat pada pati,selulosa,protein dan mikroorganisme. Plastik biodegradable dapat digunakan layaknya plastik konvensional biasa namun akan hancur oleh aktivitas mikroorganisme dan menghasilkan air dan senyawa yang tidak berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan ketika dibuang ke lingkungan (Martina dan Masturi, 2016).

Menurut Darni (2009) dalam Yuniwati dan Handayani (2017), berdasarkan bahan baku yang dipakai, bioplastik dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok dengan bahan baku petrokimia dan kelompok dengan bahan baku produk tanaman atau produk pertanian seperti pati dan selulosa.

Menurut Harahap dan Anita (2017), beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat biodegradabilitas kemasan setelah kontak dengan mikroorganisme, yakni : sifat hidrofobik, bahan aditif, proses produksi, struktur polimer, morfologi dan berat molekul bahan kemasan. Faktor-faktor inilah yang harus diperhatikan dalam pembuatan plastik biodegradable agar dapat terciptanya plastik yang ramah lingkungan.

Dengan begitu, penggunaan plastik biodegradable sangat dianjurkan untuk seluruh lapisan masyarakat guna mendukung lingkungan yang bersih. Terciptanya lingkungan yang bersih, maka tidak ada terjadi lagi pencemaran pada lingkungan. Sehingga terciptalah lingkungan yang sehat, aman, serta nyaman bagi para penghuninya. Penggunaan plastik biodegradable juga membantu melestarikan bumi sebagai tempat tinggal anak cucu kelak.

Daftar Pustaka

Surono, Untoro Budi. 2013. Jurnal Teknik Vol.3 No.1. Yogyakarta: Universitas Janabra Yogyakarta dalam http://www.jurnalteknik.janabadra.ac.id/wp-content/uploads/2014/03/05-Artikel-Untoro-Revisi.pdf (Diunduh pada tanggal 29 Januari 2018)

Hidayat, Atep Afia dan M. Kholil. 2017. Kimia, Industri dan Teknologi Hijau. Jakarta: Pantona Media

Martina, Sufiya Putri dan Masturi. 2016. Jurnal Ilmu Pendidikan Fisika Vol.1 No.1. Semarang: Universitas Negeri Semarang  dalam https://media.neliti.com/media/publications/181358-ID-analisis-plastik-biodegradable-berbahan.pdf (Diunduh pada tanggal 29 Januari 2018)

Yuniwati, Murni dan Ratih Handayani. 2017. Jurnal Teknologi Technoscientia Vol.9 No.2. Yogyakarta: Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta dalam journal.akprind.ac.id/index.php/technoscientia/article/download/147-154/756 (Diunduh pada tanggal 29 Januari 2018)

Harahap, Hamidah dan Zulisma Anita. 2013. Jurnal Teknik Kimia USU Vol.2 No.2. Medan: Universitas Sumatera Utara dalam https://jurnal.usu.ac.id/index.php/jtk/article/view/2059/1707 (Diunduh pada tanggal 29 Januari 2018)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.