Laman

Sabtu, 27 Januari 2018

Formalin Pada Makanan, BAHAYA!!!

Oleh: Kurniyanto Bayu Anggoro
@ProyekD02
Abstrak
Formalin merupakan salah satu senyawa kimia. Banyak kegunaan formalin dalam industri, namun juga banyak disalahgunakan.

Kata Kunci: Topik Mengenai Kimia Pangan

Banyak kasus penyalahgunaan formalin. Menurut Hidayat dan Kholil (2017) bahwa kasus yang paling banyak dibahas misalnya penggunaan bahan pengawet seperti formalin (formaldehida atau metanal) pada bahan makanan seperti ayam potong, mie basah, ikan segar, tahu, dan sebagainya.


Formalin
Senyawa kimia formaldehida (juga disebut metanal, atau formalin), merupakan aldehida dengan rumus kimia H2CO, yang berbentuknya gas, atau cair yang dikenal sebagai formalin, atau padatan yang dikenal sebagai paraformaldehyde atau trioxane. Formaldehida awalnya disintesis oleh kimiawan Rusia Aleksandr Butlerov tahun 1859, tetapi diidentifikasi oleh Hoffman tahun 1867.

Kegunaan
Formaldehida dapat digunakan untuk membasmi sebagian besar bakteri, sehingga sering digunakan sebagai disinfektan dan juga sebagai bahan pengawet. Sebagai disinfektan, Formaldehida dikenal juga dengan nama formalin dan dimanfaatkan sebagai pembersih; lantai, kapal, gudang dan pakaian.
Daftar kegunaan Formalin:
-       Pengawet mayat
-       Pembasmi lalat dan serangga pengganggu lainnya
-       Bahan pembuatan sutra sintetis, zat pewarna, cermin, kaca
-       Pengeras lapisan gelatin dan kertas dalam dunia Fotografi
-       Bahan pembuatan pupuk dalam bentuk urea
-       Bahan untuk pembuatan produk parfum
-       Bahan pengawet produk kosmetika dan pengeras kuku
-       Pencegah korosi untuk sumur minyak
-       Dalam konsentrasi yang sangat kecil (kurang dari 1%), Formalin digunakan sebagai pengawet untuk berbagai barang konsumen seperti pembersih barang rumah tangga, cairan pencuci piring, pelembut kulit, perawatan sepatu, shampoo mobil, lilin, pasta gigi, dan pembersih karpet.

Formalin Pada Makanan, BAHAYA!!!
Melalui sejumlah survei dan pemeriksaan laboratorium, ditemukan sejumlah produk pangan yang menggunakan formalin sebagai pengawet. Praktik yang salah seperti ini dilakukan oleh produsen atau pengelola pangan yang tidak bertanggung jawab. Beberapa contoh prduk yang sering diketahui mengandung formalin misalnya:
-       Ikan segar : Ikan basah yang warnanya putih bersih, kenyal, insangnya berwarna merah tua (bukan merah segar), awet sampai beberapa hari dan tidak mudah busuk.
-       Ayam potong : Ayam yang sudah dipotong berwarna putih bersih, awet dan tidak mudah busuk.
-       Mie basah : Mie basah yang awet sampai beberapa hari dan tidak mudah basi dibandingkan dengan yang tidak mengandung formalin.
-       Tahu : Tahu yang bentuknya sangat bagus, kenyal, tidak mudah hancur awet beberapa hari dan tidak mudah basi.
Karena resin formaldehida dipakai dalam bahan konstruksi seperti kayu lapis/tripleks, karpet, dan busa semprot dan isolasi, serta karena resin ini melepaskan formaldehida pelan-pelan, formaldehida merupakan salah satu polutan dalam ruangan yang sering ditemukan. Apabila kadar di udara lebih dari 0,1 mg/kg, formaldehida yang terhisap bisa menyebabkan iritasi kepala dan membran mukosa, yang menyebabkan keluarnya air mata, pusing, teggorokan serasa terbakar, serta kegerahan.
Jika terpapar formaldehida dalam jumlah banyak, misalnya terminum, bisa menyebabkan kematian. Dalam tubuh manusia, formaldehida dikonversi menjadi asam format yang meningkatkan keasaman darah, tarikan napas menjadi pendek dan sering, hipotermia, juga koma, atau sampai kepada kematiannya.

DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, Atep Afia dan Muhammad Kholil. 2017. Kimia Industri dan Teknologi Hijau. Jakarta: Pantona Media

Formaldehida, https://id.wikipedia.org/wiki/Formaldehida diakses tanggal 27 Januari 2018

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.