Laman

Sabtu, 27 Januari 2018

Apa itu Kimia Pangan?




 Oleh : Donni (@F04-Donni)

Abstrak

Keinginan manusia untuk mendapatkan makanan yang berkualitas rupanya tak pernah terpuaskan. Dibatasi oleh kesulitan untuk senantiasa menyiapkan dan menyantap makanan segar, manusia mengembangkan berbagai produk pangan awetan. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa penggunaan bahan tambahan makanan dewasa ini sangat beragam, dari pengawet sampai kepemberi aroma dan pewarna.
Penggunaan bahan tambahan itu sendiri bagi produsen mempunyai latar belakang yang berbeda-beda, namun bagi konsumen sendiri, penambahan bahan tersebut tidak semuanya diperlukan. Bahkan ada bahan yang justru membahayakan konsumen. Masalah penggunaan bahan tambahan makanan dalam proses produksi perlu diwaspadai bersama, baik oleh produsen maupun konsumen, mengingat penggunaannya dapat berakibat positif maupun negatif bagi masyarakat. Untuk tujuan diatas , perlu kiranya pengetahuan mengenai bahan tambahan makanan. Selain itu, pengetahuan teknis mengenai BTP juga diperlukan untuk mendapatkan mamfaat yang optimal serta terjaminnya aspek keamanan produk yang dihasilkan. Dalam pemilihan jenis BTP yang akan diaplikasikan pada pasaran factor yang pertama yang perlu diperhatikan adalah jenis produk apa yang akan dihasilkan dan bagaimana BTP mempengaruhi mutu produk tersebut

Kimia pangan adalah studi mengenai proses kimia dan interaksinya dengan komponen biologis dan non-biologis bahan pangan. Substansi biologis misalnya produk daging, sayuran, produk susu, dan sebagainya.

Menurut Hidayat dan Kholil, dalam managemen lingkungan dengan berpikir hijau( 2017) bahwa kaitannya dengan kimia kontekstual berbagai isu mengenai kimia pangan banyak menjadi perhatian publik. Kasus yang paling banyak dibahas misalnya penggunaan bahan pengawet seperti formalin (formal dehida / methanol) pada bahan makanan seperti ayam potong, mie basah, ikan segar, tahu, dan sebagainya. Padahal formalin ini biasa dipergunakan untuk pengawet mayat, bahan pembuat pupuk, pembasmi lalat dan sebagainya.

Sumber kimia dapat dibagi menjadin beberapa sumber, yaitu :

1. KARBOHIDRAT

Karbohidrat ('hidrat dari karbon', hidrat arang) atau sakarida (dari bahasa Yunani σάκχαρον, sákcharon, berarti "gula") adalah segolongan besar senyawa organik yang paling melimpah di bumi. Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam tubuh makhluk hidup, terutama sebagai bahan bakar (misalnya glukosa), cadangan makanan (misalnya pati pada tumbuhan dan glikogen pada hewan), dan materi pembangun (misalnya selulosa pada tumbuhan, kitin pada hewan dan jamur). Pada proses fotosintesis, tumbuhan hijau mengubah karbon dioksida menjadi karbohidrat.

Karbohidrat mempunyai beberapa fungsi bagi tubuh antara lain sebagai berikut:
1. Sumber energi utama dan tidak dapat diganti dengan sumber energi yang lain pada beberapa organ, yaitu otak, lensa mata, dan sel saraf.
2. Menjaga keseimbangan asam dan basa dalam tubuh.
3. Membantu proses penyerapan kalsium.
4. Bahan pembentuk senyawa kimia yang lain, misalnya lemak dan protein.
5. Berperan penting dalam penurunan sifat, misalnya karbohidrat dengan atom C lima buah merupakan komponen asam nukleat (DNA, RNA).


2. PROTEIN

Protein merupakan unsur penting dalam tubuh karena sebagian komponen utama pembentukan enzim yang berfungsi sebagai biokatalis. Protein juga merupakan komponen penyusun tubuh, seperti kuku dan rambut. Selain itu, protein mempunyai fungsi:

  1. Untuk pertumbuhan, perbaikan, dan pemeliharaan sel-sel tubuh
  2. Merupakan sumber energi
  3. Penyusun hormon, zat antibodi, dan organela lainnya
  4. Menjaga keseimbangan asam basa dalam tubuh
  5. Sebagai enzim
  6. Alat pengangkut dan alat penyimpan
  7. Pengatur pergerakan
  8. Menunjang mekanis
  9. Pertahanan tubuh (imunisasi)
  10. Media perambatan impuls saraf
  11. Pengendalian pertumbuhan


3. LEMAK

Lemak merupakn penghasil energi terbesar. Dalm setiap 1 gram lemak yang dioksidasi akan menghasilkan ± 9,3 kalori. Fungsi lemak yang lain adalah sebagai pelarut vitamin (A, D, E dan K), pelindung alat-alat tubuh, penahan rasa lapar karena lemak membutuhkan waktu yang lama untuk dicerna dan sebagai penyedap makanan.

4. VITAMIN

Vitamin merupakan senyawa organik yang sangat diperlukan oleh tubuh dalam jumlah sedikit, tidak menghasilkan energi dan berperan sebagai zat pengatur dalam tubuh.

Berdasarkan kelarutannya, vitamin dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
  1. Vitamin yang larut dalam lemak. Misalnya A, D, E, dan K.
  2. Vitamin yang larut dalam air. Misalnya B dan C.

5. ZAT ADITIF

Zat aditif adalah zat-zat yang ditambahkan pada makanan selama proses produksi, pengemasan atau penyimpanan untuk maksud tertentu. Penambahan zat aditif dalam makanan berdasarkan pertimbangan agar mutu dan kestabilan makanan tetap terjaga dan untuk mempertahankan nilai gizi yang mungkin rusak atau hilang selama proses pengolahan.



Daftar Pustaka

  • Hidayat dan Kholil, dalam managemen lingkungan dengan berpikir hijau ( 2017) ( Diakses 27-01-2018)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.