Laman

Selasa, 12 Desember 2017

METHOD AND GREEN MANUFACTURING



Green manufacturing adalah suatu proses produksi yang menggunakan input dengan dampak lingkungan yang relatif rendah, sangat efisien dan menghasilkan sedikit bahkan tidak ada limbah atau polusi ( Soedarmadji et.al, 2015 ).

Green manufacturing juga mengarahkan untuk mendesain sistem manufaktur yang ramah lingkungan dengan cara mengubah pengelolaan bahan baku, penggunaan energy, proses produksi dan mengurangi dampak buruk terhadap lingkungan ( Deif, 2011 ).

Menurut soedarmadji et.al (2015), penerapan konsep green manufacturing pada botol minuman kemasan plastik harus melewati 4 tahap sebagai berikut :
1.      Pewarnaan
2.      Persiapan pembersihan
3.      Perbaikan ramah lingkungan
4.      Kondisi ramah lingkungan

Pada kasus lain Astuti et.al (2004), mengevaluasi produk lampu dengan menggunakan metode green quality function deployment . Quality Function Deployment (QFD) adalah suatu alat untuk mendesain dan mengembangkan produk baru yang mampu mengintegrasikan kualitas ke dalam desain, memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen yang diterjemahkan ke dalam technical responses. Green QFD pada produk lampu memikirkan atribut yang bersangkutan dengan dampak terhadap kesehatan manusia, dampak terhadap kelangsungan hidup ekosistem, dan dampak terhadap lingkungan fisik.

Dalam perspektif yang lebih luas di negara indonesia, diharapkan akan adanya kesadaran akan pola pikir menuju green growth untuk beralih pada pola pikir grow first, clean up later.

Green growth mengacu pada pola pikir yang mengusahakan keseimbangan yang harmonis antara pertumbuhan ekonomi dan lingkungan yang berkelanjutan. Sehingga, pola pikir grow first, clean up later yang mengacu pada pertumbuhan ekonomi, namun mengabaikan pada kepedulian pada lingkungan,. Hal tersebut didasari pada pola pikir dan tindakan yang nyata, untuk mencapai tidak hanya pertumbuhan ekonomi, tapi pada lingkungan yang berkelanjutan, terutama untuk menjamin kemampuan lingkungan untuk kepentingan generasi mendatang ( Chung & Quah, 2010 ).

Contoh green industri yang harus dimiliki setiap perusahaan manufaktur yang ada di Indonesia harus memiliki pengolahan limbahnya sendiri agar dapat dibuang kepada saluran pembuangan limbah. Pada perusahaan otomotif di bilangan jakarta sudah menerapkan cara tersebut. Limbah cair yang dihasilkan diproses agar tidak mencemari lingkungan untuk indikator apakah limbah cair tersebut sudah aman atau belum dapat dibuktikan dengan limbah yang sudah diproses ditampung didalam kolam yang berisikan ikan untuk indikator kesehatan kadar air.


DAFTAR PUSTAKA :


Astuti, S.P., Ciptomulyono, U., Suef, M., 2004. Evaluasi Konsep Produk dengan Pendekatan Green Quality Function Deployment II, Jurnal Teknik Industri, Vol. 6 No. 2.
Chung, R.K., & Quah, E., 2010. Pursuing green growth in Asia and the Pacific. Singapore : Cengage Learning Asia.
Deif, A.M., 2011. A System Model for Green Maufacturing, Journal Advances in Production Engineering & Management. ISSN 1854-6250.
Soebandrija, K.E.N., 2011. Persepsi Green Industry di Indonesia: Kondisi Sekarang, Tantangan dan Pola Pikir Baru, Jurnal Teknik Industri Universitas BINUS, Vol. 12 No. 1.

Soedarmadji, W., Surachman., Siswanto, E., 2015. Penerapan Konsep Green Manufacturing pada Botol Minuman Kemasan Plastik,  Jurnal Fakultas Teknik Mesin Universitas Brawijaya, Vol. 3 No.2.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.