Laman

Rabu, 13 Desember 2017

Industri Hijau dan Minimasi Bahan Baku

Oleh Novia Nila Sutarman

Industri Hijau dan Minimasi Bahan Baku
Industri Hijau adalah sebuah icon industri yang harus dipahami dan dilaksanakan, yaitu industri yang dalam proses produksinya menerapkan upaya efisiensi dan efektivitas dalam penggunaan sumber daya secara berkelanjutan. Agar tetap berselaras dengan kebutuhan dan lingkungan masyrakat.
            Dalam industri hijau, bahan baku menjadi pokok yang sangat penting dalam mencapai tujuan efektifitas dan efisiensi yang juga ramah lingkungan. Bahan baku adalah bahan yang digunakan dalam membuat produk di mana bahan tersebut secara menyeluruh tampak pada produk jadinya (atau merupakan bagian terbesar dari bentuk barang). Dan dalam meminimasi penggunaan bahan baku, diperlukan suatu cara yang tepat dalam penggunaan.
            Bahan baku dalam hal ini mengacu pada tangible input yang digunakan dalam proses produksi. Bahan baku dapat bersumber daya alam atau dalam konteks industri yang memerlukan bahan mentah dan komponen yang langsung digunakan. Berikut ini pengadaan bahan baku yang dibutuhkan perusahaan.

a. Bahan baku untuk perusahaan produksi
b. Bahan baku setengah jadi
c. Bahan pembantu untuk proses produksi
d. Bahan pengemas produk

Pengadaan bahan baku tentunya tidak terlepas dari aspek-aspek yang melatarbelakanginya, antara lain :

a. Sumber air dan listrik
b. Sumber tenaga kerja dan bahan baku
c. Jalan dan transportasi
d. Sumber penunjang lainnya
            Selanjutnya perusahaan perlu melakukan pengendalian agar produktivitas usaha perusahaan berjalan lancar. Pengendalian dalam hal ini, lebih ditekankan dalam proses produksi serta ketersediaan bahan baku secara cukup. Dapat dibayangkan jika bahan bakunya tidak ada atau tidak mencukupi, tentunya akan menghambat proses produksi. Oleh karena itu, kecukupan persediaan bahan baku sangat dipelukan oleh perusahaan. Akan tetapi jika persediaan bahan baku terlalu banyak bukan berarti akan menguntungkan perusahaan, karena hal itu akan menambah biaya-biaya persediaan dan pemeliharaan yang harus ditanggung perusahaan. Untuk dapat mengendalikan jumlah persediaan bahan baku kiranya perlu memperhatikan besarnya kebutuhan perusahaan terhadap bahan baku tersebut.
            Meminimasi persediaan bahan baku adalah suatu tindakan untuk menjaga agar persediaan barang tetap stabil sesuai rencana dan untuk menjaga lingkungan tetap lestari. Stabil artinya jangan sampai kekurangan dan kelebihan. Pencatatan persediaan dapat dilakukan dengan cara terus-menerus atauberkala/periodik. Laporan persediaan harus akurat karena berpengaruh pada keseimbangan antara biaya yang dikeluarkan dan pendapatan di dalam satu periode.

Daftar Pustaka


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.