Laman

Senin, 25 September 2017

petrokimia

Di susun oleh : Reno Bayu A
kode peserta : @E22-Reno, @ProyekA04

Pengguna istilah “petrokimia” tidak selalu tepat, karena berbagai bahan selain minyak seperti batubara dan biomassa dapat dipergunakan untuk menghasilkan produk yang sama. Pola perkembangan industry petrokimia bergantung pada produk-produk hasil pengolahan minyak dan gas bumi yang tersedia. Pada dasarnya, industry petrokimia terbagi dalam tiga bagian besar yaitu produk petrokimia hulu, produk antara, dan produk petrokimia hilir.
A.   Pengertian Benzena
Benzena adalah produk minyak bumi yang awalnya terbuat dari batubara yang digunakan sebagai kompen dalam berbagai produk konsumen dan industry. Benzena memiliki derajat kejenuhan yang tinggi. Benzena banyak banyak digunakan sebagai pelarut, bahan dasar pembuatan monomer stirena (C6H6-CH=CH2). Selain itu benzene juga digunakan sebagai bahan dasar  nilon.
B.   Sifat Benzena

1.     Sifat Fisik
Benzena merupakan zat cair tidak berwarna, mudah menguap dan beracun. Benzena dapat digunakan sebagai pelarut dan bahan dasar pembuatan senyawa karbon. Benzena tidak begitu reaktif, tapi sangat mudah terbakar, karena kaddar karbon yang terkandung sangat tinggi. Titik leleh pada benzene sangat bervariasi dengan angka tertinggi yaitu 122 derajat celcius. Titik didih dimulai dari 80-250 derajat celcius.
2.      Sifat Kimia
Derajat keasaman merupakan salah satu sifat kimia benzene dan turunannya. Fenol dan asam benzoate termasuk asam lemah. Asam benzoate lebih kuat dibandingkan fenol. Fenol memiliki gugus fungsi –OH ternyata bersifat asam lemah yang berarti memberikan ion H+, sedangkan anilin memilki gugus-NH2 bersifat basa lemah yang berarti menerima ion H+

C.   Tatanama Benzena

1.     Benzena Monosubtitusi
Benzena dengan satu subtituen alkil diberi nama sebagai turunan benzena, misalnya etilbenzena. Sistem IUPAC tetap memakai nama umum untuk beberapa benzena monosubstitusi, misalnya toluena, kumena, stirena.

2.     Benzena Disubtitusi
Disubtitusi berarti benzena mengikat dua subtituen, maka terdapat kemungkinan memiliki tiga isomer struktur. Jika kedua subtituen diikat oleh atom-atom karbon 1,2-  disebut orto (o) satu sama lain, jika karbon 1,3- disebut meta (m), dan 1,4 disebut para (p).
3.     Benzena Polisubtitus
Yaitu ketika terdapat tiga atau lebih substituen terikat pada cincin benzena, maka posisi masing-masing substituen ditunjukkan dengan nomor. Jika salah satu substituen memberikan nama khusus, maka diberi nama senyawanya sebagai turunan dari nama khusus tersebut. Dan jika semua substituen tidak memberikan nama khusus, maka posisisnya akan dinyatakan dengan nomor dan diurutkan sesuai urutan abjad, dan diakhiri dengan kata benzena.

D.   Kegunaan dan Dampak Benzena dalam Kehidupan
1) Benzena digunakan sebagai pelarut.
2) Benzena juga digunakan sebagai prekursor dalam pembuatan obat, plastik, karet buatan dan pewarna.
3) Benzena digunakan untuk menaikkan angka oktana bensin.
4) Benzena digunakan sebagai pelarut untuk berbagai jenis zat. Selain itu benzena juga digunakan sebagai bahan dasar membuat stirena (bahan membuat sejenis karet sintetis) dan nilon–66.

Daftar Pustaka
1.      Raman, Bambang.2016.kegunaan dan dampak benzene. Dalam http://benzena-turunannya.blogspot.co.id/2016/08/kegunaan-dan-dampak-benzena-serta.html
2.      Rolif,artika.2015. pembuatan dan kegunaan benzene. Dalam
3.      Adi bintang, candra.2015. aplikasi benzene pada kehidupan sehari-hari. Dalam http://blog.unnes.ac.id/cassavaboy/2015/11/25/aplikasi-benzena-pada-kehidupan-sehari-hari/
4.      Rahmat, kurnia.2014. mengenal benzene dan turunannya. Dalam http://kimiakurnia1987.blogspot.co.id/2014/12/mengenal-benzena-dan-turunanya.html
5.      Ari,rahmat.2013. benzene. Dalam https://www.ilmukimia.org/2013/05/benzena.html



 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.